Jumat, 06 Maret 2015

Kenaikan Pasokan AS Membebani Harga Minyak WTI

 
SGB LAMPUNG - Harga minyak mentah di akhir perdagangan Jumat dini hari mengalami penurunan yang cukup signifikan di bursa komoditas Amerika Serikat (6/3). Harga minyak mentah tergerus setelah nilai tukar dollar AS mengalami kenaikan lanjutan. Sementara itu laporan bahwa pasokan minyak di AS meningkat juga turut menjadi faktor yang menekan harga komoditas.
Harga minyak mentah berjangka jenis WTI untuk kontrak April yang merupakan kontrak paling aktif saat ini mengalami melemah setelah sempat terangkat ke posisi paling tinggi dalam dua minggu belakangan. Harga ditutup turun sebesar 63 sen atau 1,2 persen di posisi 50.90 dollar per barel.
Sementara itu harga minyak mentah Brent untuk kontrak bulan April tampak mengalami peningkatan tipis memasuki masa konsolidasi. Harga minyak mentah tersebut ditutup naik sebesar 5 sen dan berakhir di posisi 60,60 dollar per barel.
Lesunya harga minyak terjadi setelah dilaporkan bahwa pasokan minyak mentah di Amerika Serikat kembali mengalami peningkatan. Pasokan minyak mentah melonjak sebesar 10,3 juta barel minggu lalu, lebih dari dua kali lipat jumlah kenaikan yang diperkirakan oleh analis. Kenaikan pasokan minyak init elah terjadi selama delapan minggu berturut-turut.
Pergerakan harga minyak mentah jenis WTI kontrak paling aktif masih berada dalam fase konsolidasi. Tarik-menarik sentiment membuat pergerakan harga minyak mentah masih belum bisa mempertahankan rally-nya.
Untuk perdagangan hari ini harga minyak mentah WTI kontrak Maret diperkirakan akan mengalami level resistance di 53,00 dollar. Resistance selanjutnya ada di 55,00 dollar. Jika terjadi pelemahan harga akan menemui support pada posisi 50,00 dollar dan 48,00 dollar.

Kamis, 05 Maret 2015

Wall Street Ditutup Kembali Melemah Untuk Hari Kedua, Sebelum Non Farm Payroll Besok

 
SGB LAMPUNG - Bursa saham Amerika ditutup kembali melemah untuk hari kedua, indeks S & P 500 turun 0,4 persen menjadi 2,098.53 pada 04:00 di New York sudah turun 0,9 persen dalam dua hari terakhir dan menjadi penurunan terbesar dalam lima minggu. Indeks Dow Jones Industrial Average juga anjlok sebesar 106,47 poin, atau 0,6 persen, ke 18,096.90. The Nasdaq Composite Index turun 0,3 persen. Sekitar 6,4 miliar saham diperdagangkan, 8 persen di bawah rata-rata tiga bulan.
Indeks S & P 500 naik ke rekor baru sebanyak empat kali pada bulan Februari, demikian juga dengan The Dow membukukan bulan terbaik dalam dua tahun terakhir dibulan Februari lalu.
Laporan ekonomi minggu ini bisa memberikan petunjuk tentang kapan Federal Reserve akan menaikkan suku bunga acuan. Perusahaan di AS menambah 212.000 pekerja untuk gaji bulan Februari, angka-angka yang ditunjukkan oleh ADP Research Institute  yang berbasis di Roseland, New Jersey.
Sebelum laporan Departemen Tenaga Kerja yang akan dikeluarkan pada Jumat besok, para ekonom memprediksi nonfarm payrolls naik 235.000 untuk bulan Februari dan tingkat pengangguran turun menjadi 5,6 persen dari 5,7 persen pada Januari.
Industri jasa tiba-tiba berkembang dengan kecepatan yang lebih cepat di bulan Februari, mendorong perusahaan yang membentuk bagian terbesar dari ekonomi AS untuk mengambil lebih banyak pekerja.
Investor juga menunggu rincian program pembelian obligasi oleh Bank Sentral Eropa pada hari Kamis ini. Presiden ECB Mario Draghi pada 22 Januari mengumumkan akan membeli obligasi senilai 1,1 triliun euro ($ 1.2 triliun) untuk melawan perlambatan pertumbuhan dan ancaman deflasi, memacu reli di pasar ekuitas di seluruh dunia.
Saham industri di S & P 500 turun 0,8 persen. Alcoa Inc turun 3,9 persen dan Century Aluminium Co kehilangan 17 persen, penurunan terburuk sejak 2011, setelah Timna Tanners, analis dari Bank of America memotong peringkat saham perusahaan ini untuk netral dari beli, dengan menghitung dampak dari menguatnya dolar AS.
Abercrombie & Fitch Co anjlok 16 persen ke posisi terendah enam tahun setelah membukukan penurunan penjualan kuartal keempat yang lebih buruk dari perkiraan analis setelah berjuang untuk memikat pelanggan selama liburan.
Saham perusahaan kesehatan adalah satu-satunya kelompok yang menguat sampai dini hari tadi, Tenet Healthcare Corp dan HCA Holdings Inc menguat di tengah pertanyaan Mahkamah Agung mengenai subsidi asuransi Obamacare.
American Eagle Outfitters naik 7,7 persen ke level tertinggi dalam lebih dari satu tahun setelah hasil kuartalan dan kuartal pertama prospek laba melebihi perkiraan analis.

Dollar Makin Tinggi, Harga Emas Berakhir Terpuruk

 
SGB LAMPUNG - Harga emas di akhir perdagangan Kamis dini hari masih melanjutkan penurunan untuk tiga sesi berturut-turut (5/3). Harga  emas melempem di tengah nilai tukar dollar yang terus mengalami kenaikan terhadap euro. Data Beige Book Federal Reserve menunjukkan bahwa kondisi ekonomi di Amerika Serikat mengalami perbaikan yang solid.
Data dari sektor tenaga kerja di Negeri Paman Sam juga menunjukkan terjadinya peningkatan pekerja di sektor swasta. Menurut data dari ADP jumlah pekerja di sektor swasta meningkat sebesar 212K pada bulan Februari. Sementara itu NFP ADP di bulan Januari lalu direvisi naik menjadi 250K.
Dollar mengalami kenaikan mencapai posisi paling tinggi sejak bulan September tahun 2003 terhadap rival-rivalnya yang tercermin dalam indeks dollar. Yield obligasi pemerintah mengalami peningkatan minggu ini. Menguatnya dollar membuat emas mengalami penurunan.
Harga emas spot pada akhir perdagangan dini hari tadi ditutup pada posisi 1200,05 dollar per troy ons. Harga emas spot mengalami penurunan sebesar 3,35 dollar atau setara dengan 0,3 persen dibandingkan dengan posisi penutupan perdagangan sebelumnya.
Harga emas berjangka Comex pada penutupan perdagangan dini hari tadi juga tampak mengalami penurunan. Harga emas berjangka untuk kontrak April berakhir pada posisi 1200,40 dollar per troy ons, mengalami pelemahan sebesar 3,9 dollar atau 3 persen.
Pergerakan harga emas spot LLG  akan cenderung naik terbatas pada perdagangan di Asia hari ini. Harga berusaha untuk menunjukkan bahwa masih ada kesempatan untuk mengalami rebound di tengah sentiment negative yang menjerat harga komoditas ini..
Pada perdagangan hari har ini harga emas berpotensi mengetes level resistance pada posisi 1213 dollar per troy ons. Jika berhasil ditembus harga akan melanjutkan kenaikan lagi ke posisi 1220 dollar. Sedangkan jika terjadi pergerakan melemah lanjutan harga akan mengetes level support pada posisi 1195 dollar. Jika berhasil ditembus harga akan melanjutkan kenaikan ke posisi 1190 dollar.

Kurs Yen Retreat Di Sesi Amerika

 
SGB LAMPUNG - Dollar AS pada dini hari ini ( 05 Maret ) bergerak menguat terhadap Yen Jepang . Harga pembukaan berada pada 119.72 di awal perdagangan (00.00 GMT), dan mata uang tersebut telah naik sekitar 4 pips atau sekitar 0.03 %. Nilai bergulir USDJPY terpantau berada di 119.76.
Sentimen positif terhadap mata uang Dollar AS nampak menguat setelah Institute for Supply Management menyampaikan bahwa sektor jasa di Amerika Serikat mengalami kenaikan kinerja, lebih baik dari estimasi.
Perkembangan tersebut ditunjukkan dengan peningkatan pada indikator ekonomi ISM Non-Manufacturing PMI yang bertambah ke angka 56.9 dari nilai pada periode sebelumnya yaitu 56.7. Informasi yang menggembirakan tersebut menunjukkan performa yang lebih baik dari estimasi sejumlah ekonom, yang memperkirakan akan turun ke angka 56.5. Dollar AS terpantau bergerak naik menekan Yen merespon perkembangan tersebut.
Analisis fundamental forex harian kurs Dollar AS bahwa range normal Dollar/Yen pada hari ini diperkirakan akan memiliki level support pada kisaran 119.31 dan level resistance pada kisaran 120.19.