Senin, 27 April 2015

Ringkasan Kalender Forex Minggu Lalu

 
SGB LAMPUNG - Kita perlu melihat pada event-event utama yang menggerakkan pasar minggu yang lalu supaya bisa mengikuti perkembangan kenaikan atau penurunan yang terjadi dari indikator utama yang ada dalam kalender forex dan memiliki pandangan kedepan. 
Berikut ini adalah ringkasan event-event utama yang menggerakkan pasar minggu yang lalu:
Data AS keluar dibawah ekspektasi, dengan kenaikan 1000 di dalam jumlah klaim pengangguran, mencapai 295.000. Rilis data yang lain yang mengecewakan datang dari pasar perumahan dimana penjualan perumahan baru single-family AS mencatat kejatuhan yang paling tajam dalam lebih dari 1,5 tahun, turun 11.4% menjadi 481.000 unit di bulan Maret. Order “core durable goods” juga cukup mengkhawatirkan. Di Sona Euro, datanya juga tidak meyakinkan dan Yunani memberikan banyak kebingungan. Inggris mendekati pemilu tetapi data ekonomi tetap memberikan pengaruh dan kelihatannya tidak terlalu baik. Aussie tertekan oleh Cina dan kiwi tertekan oleh kebijakan bank sentralnya.
Hal-hal yang positip yang terjadi pada minggu lalu:
1. S&P 500 mencapai ketinggian sepanjang waktu.
2. Aplikasi Mortgage naik 5% w/o/w.
3. NASDAQ Komposit ditutup pada level tertinggi dalam lima belas tahun. 
4. Initial jobless claims muncul di 295.000, minggu ketujuh dibawah 300.000.
5. Durable goods naik 4%, dibandingkan dengan yang diperkirakan kenaikan sebesar 0.9%.
Hal-hal yang negatip yang terjadi pada minggu yang lalu:
1. Core Durable goods turun 0.5% m/o/m dibandingkan dengan kenaikan 0.3% yang diperkirakan.
2. New home sales muncul di  481.000, 34.000 kurang dari yang diperkirakan.
3. PMI Manufaktur Markit jatuh ke 54.2, turun dari 55.7 di bulan Maret
4. Indeks manufaktur HSBC Cina turun ke 49.2, terendah dalam setahun.

Kamis, 23 April 2015

Ekspektasi Data Tiongkok Menguatkan Bursa Hongkong Kamis Pagi

 
SGB LAMPUNG - Perdagangan bursa saham Hongkong Kamis pagi (23/4) dibuka dengan indeks Hang Seng yang masih melanjutkan tren positif diakhir perdagangan sebelumnya. Data Manufaktur Tiongkok yang akan dirilis oleh HSBC menjadi penguat diawal perdagangan bursa saham pagi ini. 

Pagi ini para investor sedang menantikan akan hasil rilis data Manufakturing PMI Flash Tiongkok yang akan dirilis oleh HSBC yang dimana akan menunjukan hasil yang positif dari hasil rilis sebelumnya, sehingga menguatkan saham sektor keuangan, perumahan dan industri diawal perdagangan pagi ini. Begitu pula dengan kenaikan harga minyak dunia diawal perdagangan bursa saham sesi Asia pagi ini yang juga menguatkan saham energy.
Saham-saham tersebut adalah saham BOC Hongkong Holding yang dibuka menguat signifikan sebesar 1.83%, saham Bank of China yang dibuka menguat signifikan sebesar 0.91%, saham Bank of Comunication yang dibuka menguat signifikan sebesar 1%, saham China Construction Bank yang dibuka menguat signifikan sebesar 1.17%, saham China Merchants Holdings International yang dibuka melesat sebesar 5.60%, saham China Petroleum & Chemical yang dibuka menguat signifikan sebesar 1%, saham China Overseas Land & Investment yang dibuka menguat signifikan sebesar 2%, saham China Unicorn Hong Kong yang dibuka menguat signifikan sebesar 1.95%, saham Hang Lung Properties yang dibuka menguat signifikan sebesar 1.70%, serta saham New World Development yang dibuka menguat signifikan sebesar 1.05%.
Pergerakan indeks Hang Seng pagi ini dibuka menguat sebesar 178.53 poin atau 0.64% yang menjadi 28.112,38 poin dari posisi penutupan sebelumnya pada 27.933,85 poin dengan mencapai tertinggi sebelumnya pada  28.048,46 poin serta terendah sebelumnya pada 27.727,86 poin. Demikian juga dengan pergerakan indeks Hang Seng berjangka pagi ini yang dibuka menguat sebesar 178 poin atau 0.63% yang menjadi 28.112 poin dari posisi penutupan sebelumnya pada 27.934 poin dengan mencapai tertinggi sebelumnya pada 28.048 poin serta terendah sebelumnya pada 27.728 poin.
Berdasarkan pada penutupan perdagangan sebelumnya, pergerakan indeks Hang seng hari ini masih akan mencoba menembus  resistance pada  28.025 poin dengan MA5 atas BB10 daily, jika pergerakan mampu menembus resistance pertama maka diperkirakan akan mencoba menembus resistance berikutnya pada 28.210 poin dengan MA5 atas BB10 daily.
Jika pergerakan berbalik arah melemah, maka diperkirakan bahwa pergerakan indeks akan mencoba menembus support pada 27.685 poin dengan MA5 tengah BB10 H4, jika pergerakan mampu menembus support pertama maka diperkirakan akan mencoba menembus support berikutnya pada 27.475 poin dengan MA5 bawah BB10 H4.

Minyak WTI Melemah Akibat Kenaikan Tajam Pasokan di Amerika Serikat

 
SGB LAMPUNG - Kamis dini hari tadi harga minyak mentah di bursa komoditas Amerika Serikat menunjukkan penurunan lanjutan (23/4). Harga komoditas energi ini menggenapi penurunan untuk dua sesi berturut-turut di tengah kekhawatiran mengenai peningkatan pasokan minyak mentah di Negeri Paman Sam tersebut. Tingginya produksi shale oil mengakibatkan membengkaknya pasokan.
Pada perdagangan malam tadi IEA merilis data resmi mengenai kondisi pasokan di Amerika Serikat. Lembaga yang berada di bawah Departemen Energi AS tersebut mengatakan bahwa produksi minyak mentah mengalami penurunan sebesar 18 ribu bph atau 0,2 persen minggu lalu. Produksi di Alaska mengalami penurunan paling tajam.
Pasokan minyak mentah pekan lalu kembali dilaporkan mengalami kenaikan. Terjadi peningkatan sebesar 5,3 juta barel, jauh lebih besar dibandingkan prediksi peningkatan pasokan yang hanya diestimasi pada posisi 2,9 juta barel.  
Sejak awal April harga minyak mentah telah bergerak rebound dan sudah mengalami peningkatan sekitar 17 persen. Menguatnya harga komoditas tersebut disebabkan oleh laporan mengenai kemungkinan turunnya output di Amerika Serikat. Akan tetapi bank investasi Morgan Stanley memperingatkan bahwa tingkat produksi di Arab Saudi sedang mengalami kenaikan dan kemungkinan besar bisa menghapuskan kekhawatiran mengenai turunnya produksi di AS.
Harga minyak mentah WTI untuk kontrak Juni yang merupakan kontrak paling aktif saat ini mengalami penurunan sebesar 45 sen atau sebesar 0,8 persen. Harga komoditas ini ditutup pada posisi 54,81 dollar per barel.
Harga minyak mentah Brent juga harus menyerah kalah lagi pada penutupan perdagangannya. Harga untuk kontrak Juni berakhir dengan penurunan sebesar 65 sen atau 1 persen dan berakhir pada posisi 62,73 dollar per barel.
Pergerakan harga minyak mentah jenis WTI kontrak paling aktif pada perdagangan hari ini di sesi Asia akan cenderung melanjutkan pelemahannya. Secara teknikal harga minyak mentah sudah menunjukkan potensi retreat. Akan tetapi laporan IEA mengenai penurunan produksi di Amerika Serikat berpotensi mencegah penurunan yang terlalu tajam.
Untuk perdagangan hari ini harga minyak mentah WTI diperkirakan akan mengalami level resistance di 57,00 dollar. Resistance selanjutnya ada di 59,00 dollar. Jika terjadi pergerakan retreat sehingga harga melemah support akan ditemui pada posisi 53,00 dollar dan 50,00 dollar.

Harga CPO Kembali Terpangkas Oleh Data Manufaktur Tiongkok

 
SGB LAMPUNG - Harga CPO di bursa komoditas Malaysia untuk kontrak paling aktif pada perdagangan hari ini terpantau mengalami pelemahan yang cukup signifikan (23/4). Harga CPO berjangka kontrak Juli tergerus melemah akibat rilis data HSBC Flash Manufacturing Tiongkok yang lebih kecil dari ekspektasi.
Secara fundamental kenaikan ekspor CPO Malaysia untuk periode 1 – 20 April masih memberikan dukungan yang positif. Dilaporkan bahwa ekspor pada periode tersebut mengalami peningkatan sebesar 9,6 persen dibandingkan dengan periode yang sama bulan sebelumnya. Meskipun demikian pekan ini pergerakan harga CPO akan cenderung sideways karena adanya tarik-menarik antara sentiment positif dan negatif.
Akan tetapi hari ini data dari sektor manufaktur Tiongkok memberikan gambaran yang kurang baik. Terpantau HSBC Flash Manufacturing PMI untuk bulan April berada di level 49,2 poin. Angka tersebut lebih kecil dibandingkan dengan ekspektasi yaitu 49,5. Angka di bawah 50 poin menunjukkan bahwa aktivitas manufaktur mengalami kontraksi.
Harga CPO kontrak paling aktif di bursa komoditas Malaysia membukukan pelemahan yang cukup signifikan hari ini. Harga kontrak Juli terpantau melemah sebesar 11 ringgit atau setara dengan 0,5 persen dan diperdagangkan pada posisi 2149 ringgit per ton.
Pergerakan harga CPO berjangka pada perdagangan hari ini berpotensi untuk mengalami pergerakan melemah terbatas. Kekhawatiran mengenai melambatnya pertumbuhan ekonomi Tiongkok yang akan berdampak terhadap turunnya permintaan CPO dari Indonesia dan Malaysia mengakibatkan sentiment negatif berkembang di pasar CPO Malaysia.
Harga CPO berjangka di bursa komoditas Malaysia berpotensi mengetes level resistance pada posisi 2.180  ringgit dan 2.200 ringgit. Sedangkan level support yang akan dites ada pada posisi 2.120 ringgit dan 2.100 ringgit.