Senin, 09 Maret 2015

Produsen Indonesia Berhasil Pukul Pengolahan Kakao Malaysia

 
SGB LAMPUNG -  Sebagai salah satu negara produsen utama kakao dunia, pasokan kakao dari Indonesia menjadi pilihan bagi banyak produsen pengolahan kakao dunia, termasuk negara tetangga Malaysia. Indonesia sendiri merupakan negara penghasil kakao ketiga terbesar dunia setelah Pantai Gading dan Ghana. Produksi kakao dalam negeri sendiri mencapai 14 persen dari total produksi global.
Di tengah kenaikan harga kakao mentah di tingkat global, Indonesia tidak lantas menghentikan upaya untuk memberikan nilai tambah kepada produknya. Beberapa tahun lalu Indonesia hanya menjadi pemasok biji kakao mentah yang belum diolah akan tetapi di tahun 2014 lalu pemerintah menetapkan pajak ekspor untuk kakao yang belum diolah sehingga para produsen kakao tertarik untuk membangun pabrik pengolahan di dalam negeri.
Imbasnya Malaysia kesulitan untuk mencari kakao pengganti sehingga kegiatan pengolahan kakao di negara tersebut mengalami penurunan tajam. Pada tahun 2014 lalu kegiatan pengolahan biji kakao menjadi produk coklat di negeri jiran mengalami penurunan sebesar 14 persen menjadi 244 ribu metric ton. Kegiatan pengolahan kakao di negara tersebut telah mengalami penurunan sebesar 19 persen selama 4 tahun belakangan sementara kegiatan pengolahan di Indonesia justru meningkat pesat 60 persen dalam kurun waktu yang sama.
Kegiatan pengolahan kakao di Malaysia mengalami penurunan setelah Indonesia mengenakan pajak ekspor untuk kakao yang belum diolah. Perusahaan seperti Olam International Ltd. dan Cargill Inc. telah mendirikan pabrik pengolahan di dalam negeri.
Diperkirakan pasar untuk produk olahan cokelat akan mengalami pertumbuhan nyaris dua kali lipat dari rata-rata global selama lima tahun ke depan di Asia. Pangsa pasar untuk produsen cokelat olahan di regional Asia-Pasifik diperkirakan mengalami pertumbuhan 4,5 persen pada tahun 2015, lebih dari pertumbuhan global yang berada di level 2,6 persen.
Kenaikan penghasilan di negara emerging market memberikan dukungan untuk perkembangan pasar cokelat olahan di Asia. Tentunya ini menjadi kesempatan yang sangat baik bagi Indonesia untuk bersaing di pasar cokelat dunia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar