Jumat, 26 Desember 2014

Produksi CPO RI Bakal Melimpah, Harganya Bagaimana?

 
SGB LAMPUNG - Sebagai salah satu komoditas ekspor penting Indonesia, industri minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) dalam negeri telah mencatat perkembangan yang signifikan selama satu dekade terakhir.

Menurut data Kementerian Pertanian, Indonesia memiliki area perkebunan CPO seluas 8 juta hektar. Angka tersebut mengalami kenaikan sebanyak dua kali lipat dari sejak tahun 2000 dan diperkirakan akan mencapai 13 juta hektar pada tahun 2020.

"Terlepas dari kondisi ketidakpastian aktivitas perekonomian yang telah melemahkan permintaan pasar CPO dunia, sudut pandang netral kami terhadap industri CPO dalam negeri, tidak berubah seiring dengan potensi permintaan yang kami perkirakan akan cenderung terjaga di tahun depan (bila terjadi pelemahan tidak sedalam perkiraan pasar) dan posisi negara Indonesia sebagai salah satu produsen terbesar CPO dunia," ujar laporan riset PT Daewoo Securities Indonesia, Kamis 25 Desember 2014.

Artinya, masih berpotensi mengalami kenaikan sebanyak 5 juta metrikton per tahun dan berpotensi mencapai angka 40 juta metrikton (MT) pada tahun 2020. Angka itu tumbuh hampir dua kali lipatnya bila dibandingkan dengan data 2013 sebanyak 27 juta MT.

Meskipun demikian, hasil riset tersebut menyebutkan, juga melihat dan mengakui akan adanya pergerakan harga dan kondisi industri yang masih belum sepenuhnya pulih.

Bahkan, kenaikan harga CPO yang terjadi di Malaysia terlihat tidak akan berlanjut hingga akhir tahun depan atau masih akan terkoreksi sebelum berpotensi mengalami kenaikan sebagai akibat penerapan kebijakan baru pemerintah Malaysia. Harga CPO untuk pengiriman Februari 2015 naik mencapai RM2,210.

Demikian pula halnya dengan pasar Indonesia, yang terlihat masih akan tergantung pada pemulihan pasar Tiongkok dan India.

Di sisi lain, riset tersebut melihat potensi terjaganya pertumbuhan dan potensi perbaikan permintaan atau ekspor yang akan dipicu oleh penerapan zero tariff export yang telah mendorong lonjakan ekspor CPO pada bulan Oktober lalu.

Terlepas dari berhasil atau tidaknya kebijakan tersebut dalam mendorong permintaan pasar, Malaysia juga telah memperpanjang kebijakan pembebasan pajak ekspor CPO hingga bulan Februari 2015.

Sementara itu, Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) memperkirakan produksi CPO tahun depan akan mencapai 32,5 juta MT. dengan perkirakan pergerakan harga CPO pada rentang USD740/MT hingga USD800/MT. Investor sebaiknya tetap mencermati pergerakan saham CPO di tahun 2015.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar