Harga kopi terpantau masih bergerak
dalam trend pelemahan pada perdagangan pekan lalu. Kopi jenis Robusta
maupun Arabika bergerak searah menuju pelemahan harga. pelemahan harga
kopi pada pekan lalu tersebut, terdorong oleh aksi tunggu rilis data
panen kopi Brazil akibat posisi sangsi para investor.
Peningkatan harga kopi secara signifikan
pada tahun ini akibat kekeringan Brazil mulai menimbulkan posisi sangsi
jelang panen. Masa panen yang diprediksi akan berada di sekitar
Juni-Juli menjadi kekhawatiran kuat para investor akan tingkat kerusakan
di Brazil. walaupun masih diperkirakan akan mencapai level output yang
lebih rendah dibandingkan estimasi sebelumnya, investor masih tetap
melakukakn posisi tunggu hingga data panen rilis.
Imbas dari posisi menunggu para investor
pada perdagangan pekan lalu, harga kopi Robusta dan Arabika anjlok
signifikan. Di Bursa ICE Futures US, kopi jenis Arabika mengalami
pelemahan secara agregat pekan lalu. Kopi Arabika berjangka ICE Futures
US untuk kontrak Juli 2014 melemah 1,67% ke tingkat harga $181,9/ton
atau turun $3,15/ton.
Sedangkan kopi jenis Robusta yang
diperdagangkan di Bursa LIFFE juga mengalami pelemahan pada perdagangan
pekan lalu. Kopi Robusta berjangka LIFFE untuk kontrak Juli 2014 turun
2,10% ke tingkat harga $2.003/ton atau melemah $43/ton.
Analis Vibiz Research dari Vibiz
Consulting memprediksi kopi masih akan bergerak dalam trend lemah pada
pekan ini. Hal tersebut dilandasi oleh posisi tunggu data panen dan
masih belum adanya sentimen baru yang dapat berpengaruh signifikan pada
pergerakan harga kopi global. Terkait pergerakan harga, pada pekan ini
harga kopi Arabika ICE untuk kontrak Juli diprediksi akan bergerak di
kisaran $171-$193. Sedangkan kopi Robusta LIFFE untuk kontrak Juli
diprediksi akan bergerak pada kisaran $1941-$2095.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar