Senin, 02 November 2015

Wall Street Ditutup Rendah

SGB LAMPUNG - Saham AS lebih rendah setelah penutupan pada hari Jumat, dikarenakan kerugian dalam sektor Finansial, Teknologi, dan Consumer Goods memimpin penurunan saham.
Pada penutupan di NYSE, Dow Jones Industrial Average turun 0,52%, sementara indeks S & P 500 turun 0,48%, dan indeks komposit NASDAQ turun 0,40%.
Saham Expedia Inc. naik 7,27% atau 9,24 ke posisi 136,30. Saham VirtualScopics Inc. naik 150,00% atau 2,700 ke posisi 4,500. Saham Control4 Co. jatuh 26,85% atau 2,40 ke level 6,54. Saham Moko Sosial jatuh 23,98% atau 0,47 dan menetap di 1,49.
Emas untuk pengiriman Desember turun 0,47% atau 5,40 ke $ 1.141,90 per troy ons. Di tempat lain dalam perdagangan komoditas, minyak mentah untuk pengiriman Desember naik 0,80% atau 0,37 untuk memukul $ 46,43 per barel, sementara kontrak minyak Brent naik 1,40 Desember% atau 0,69 diperdagangkan pada $ 49,48 per barel.
EUR / USD naik 0,17% ke 1,0996, sementara USD / JPY turun 0,39% ke 120,66. Indeks Dollar AS turun 0,32% pada 97,05.
http://financeroll.co.id/news/wall-street-ditutup-rendah-4/

Arah Dollar, Data Ekonomi Jadi Fokus Untuk Emas Minggu Ini





 

SGB LAMPUNG  - Pasar emas bergerak turun minggu lalu, tertekan oleh ide-ide tentang kemungkinan kenaikan suku bunga Fed pada bulan Desember.
Pertemuan kebijakan Fed minggu lalu, mempertahankan suku bunga stabil, sesuai dengan yang diperkirakan, tetapi ada pernyataan dan komunikasi ke depan yang meningkat tentang ekspetasi kemungkinan kenaikan suku bunga di bulan Desember dan hal ini yang membebani pasar emas.

Untuk minggu ini, para pedagang emas akan memantau serangkaian data ekonomi AS, terutama laporan utama di hari Jum'at, yakni data tenaga kerja AS bulan Oktober. Pelaku pasar akan memantau data untuk menilai apakah hal ini cukup kuat untuk memungkinkan Fed akan menaikkan suku bunga pada pertemuan di bulan Desember.

Namun, laporan tenaga kerja AS mungkin tidak menjadi faktor penentu bagi Fed, kata analis. "Semua laporan yang akan hadir, akan menjadi penting bagi pertemuan Fed di bulan Desember nanti. Fed akan harus memutuskan apakah mereka lebih bullish terhadap perekonomian dari bearish. Dan laporan tersebut akan menjadi faktor penting bagi pertemuan Fed", kata Dudin Bahar, analis dari Mahadana Asta Berjangka.

Setelah minggu lalu terkena imbas aksi jual, beberapa analis memperkirakan logam bisa rebound di minggu ini.
http://www.mahadananews.com/kabar-pasar/kabar-pasar/komoditi/16325-arah-dollar-data-ekonomi-jadi-fokus-untuk-emas-minggu-ini

Nikkei Awal Bulan Masih Tergelincir Oleh Yen

 
SGB LAMPUNG - Berlanjutnya penguatan Yen Jepang disesi Asia Senin pagi (2/11), tampak kembali memberikan tekanan bagi pergerakan indeks Nikkei pagi ini, dengan mencapai posisi terendah dalam dua pekan.
Positifnya Yen Jepang tersebut tampak menekan saham-saham unggulan pagi ini seperti saham GS Yuasa yang dibuka merosot -4.11%, saham Konica Minolta -3.20%, saham Nippon Sheet Glass -1.90%, saham Panasonic -1.67%, saham Sumitomo Metal -5.8%, saham JFE Holdings -3.90%, saham Nisshin Metal -2.9%, saham Hitachi Construction Machinery -1%, saham Mitsubishi UFJ Financial Group -2%, dan saham Mitsui Financial Group -2%.
Pergerakan indeks spot Nikkei pagi ini tampak dibuka merosot 271.84 poin atau -1.42%, dengan menjadi 18.811,26 poin dari posisi penutupan diakhir pekan sebelumnya pada posisi 19.083,10 poin serta berhasil mencatatkan lonjakan saham tertinggi diakhir perdagangan bursa saham sebelumnya pada posisi 19.202,34 poin dan penurunan terbesar diakhir pekan sebelumnya pada posisi 18.784,69 poin.
Behitu pula dengan pergerakan indeks berjangka Nikkei pada pagi ini, yang turut dibuka menurun tajam sebesar   dengan menjadi 18.835 poin dari posisi penutupan diakhir perdagangan bursa saham sebelumnya pada posisi 18.935 poin serta berhasil mencatatkan penguatan tertinggi diakhir perdagangan bursa saham akhir pekan sebelumnya pada posisi 19.215 poin dan penurunan terbesarnya pada posisi 18.685 poin.
Berdasarkan pada hasil penutupan pergerakan indeks Nikkei diperdagangan sebelumnya, maka Analysr Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan indeks Nikkei hari ini akan berpotensi berbalik arah melemah dengan menembus support pertama pada posisi 18.800 poin dengan MA5 tengah BB10 H4, jika pergerakan indeks berhasil menembus support pertama maka diperkirakan akan mencoba menembus support kedua pada posisi 18.600 poin dengan MA5 bawah BB10 H4.
Apabila pergerakan indeks berhasil berbalik arah menguat, maka diperkirakan akan mencoba menembus resistance pertama pada posisi  19.255 poin dengan MA5 atas BB10 H4, jika pergerakan indeks berhasil menembus resistance pertama maka diperkirakan akan mencoba menembus resistance kedua pada posisi 19,470 poin dengan MA5 atas BB10 daily.

http://vibiznews.com/2015/11/02/nikkei-awal-bulan-masih-tergelincir-oleh-yen/

Harga Minyak Mentah Akhir Pekan Ditutup Menguat Mantap, Jumlah Produksi AS Turun

 

SGB LAMPUNG - Pada akhir perdagangan Sabtu dini hari lalu harga minyak mentah berhasil mempertahankan kenaikan dan kembali ditutup di zona hijau (2/11). Harga komoditas ini melanjutkan kenaikan setelah rilis data jumlah operasi pengeboran minyak mentah di Amerika Serikat kembali menunjukkan penurunan untuk Sembilan minggu berturut-turut. Data tersebut mengindikasikan bahwa produksi minyak mentah di Negara tersebut berpotensi mengalami penurunan selama beberapa bulan mendatang.
Harga minyak mentah juga memperoleh dorongan kenaikan setelah data terpisah menunjukkan bahwa output minyak mentah di Amerika Serikat mengalami penurunan ke level terendah ketiga sepanjang 2015 pada bulan Agustus lalu. Kinerja harga minyak mentah selama satu pekan mengalami peningkatan untuk pertama kalinya dalam tiga minggu belakangan.
Perusahaan-perusahaan pengeboran minyak di Amerika Serikat mengurangi 16 unit operasi pengeborannya sepanjang pekan yang berakhir tanggal 30 Oktober lalu. Sampai saat ini jumlah unit pengeboran yang tersisa tinggal 578 unit. Jumlah unit pengeboran tersebut merupakan yang paling sedikit sejak bulan Juni 2010 yang lalu. Data tersebut dikeluarkan oleh perusahaan survey perminyakan Baker Hughes.
Harga minyak mentah WTI untuk kontrak Desember yang merupakan kontrak paling aktif saat ini ditutup naik mantap. Harga minyak mentah WTI mengalami peningkatan sebesar 56 sen atau setara dengan 1,21 persen menjadi 46,59 dollar per barel.
Sementara itu harga minyak mentah Brent untuk kontrak Desember juga tampak mengalami peningkatan yang signifikan. Harga pekan lalu ditutup naik 1,05 dollar di posisi 49,85 dollar per barel.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga minyak mentah jenis WTI kontrak paling aktif pada perdagangan hari ini di sesi Asia saat ini sedang cenderung mengalami pergerakan yang terbatas, masih nyaris stagnan dibandingkan posisi penutupan perdagangan akhir pekan lalu. Meskipun demikian kuatnya sentimen positif berpotensi untuk membuat kenaikan harga minyak mentah berlanjut. Untuk saat ini harga minyak mentah WTI diperdagangkan di level 46,33 dollar per barel.
Untuk perdagangan hari ini harga minyak mentah WTI diperkirakan akan mengalami resistance di level 48,00 dollar. Resistance selanjutnya ada di 50,00 dollar. Jika terjadi pergerakan yang justru berbalik melemah harga akan menemui support pada posisi 45,00 dollar dan 43,00 dollar.

http://vibiznews.com/2015/11/02/harga-minyak-mentah-akhir-pekan-ditutup-menguat-mantap-jumlah-produksi-as-turun/