Jumat, 20 Februari 2015

Yen Kembali Tumbang, Nikkei Lanjutkan Rekornya

 
SGB LAMPUNG - Diawal perdagangan bursa saham  Jepang di akhir pekan ketiga bulan ini (20/2), Indeks Nikkei kembali berhasil mencapai rekor tertinggi terbaru selama lima belas tahun oleh kembali melemahnya Yen Jpang terhadap Dolar AS di akhir perdagangan sesi AS tadi malam.
Yen Jepang yang melemah terhadap Dolar AS sebesar 15 poin atau 0.12% yang menjadi 118.94 dari posisi pembukaan sebelumnya pada 118.79 poin dengan mencapai tetinggi pada 119.18 serta terendah pada 118.43 yang merespon akan rilis data klaim penganguran AS.
Selain itu pada perdagangan hari ini, investor sedang menunggu dan menantikan akan kepastian Yunani yang akan mengajukan perpanjangan program bailout sebelum batas waktu di hari Jumat ini.
Saham eksportir di perdagangan pagi ini yang masih memberikan penguatan adalah saham Toshiba menguat signifikan sebesar 1.5%, Toyota Motor menguat signifikan sebesar 0.8%, Suzuki Motor menguat signifikan sebesar 0.7%, serta Nissan Motor menguat sebesar 0.5%. Namun selain saham-saham eksportir yang menguat di perdagangan hari ini,juga terdapat saham-saham yang melemah seperti Sharp merosot sebesar 1.8%, Sony melemah sebesar 0.53%, Hino Motor melemah sebesar 0.15%, serta Jonda Motor melemah sebesar 0.30%.
Indeks Spot Nikkei diawal perdagangan mengalami penguatan sebesar 71.70 poin atau 0.40% yang menjadi 18.336,50 poin dari posisi penutupan sebelumnya pada 18.264,79 poin dengan mencapai tertinggi sebelumnya pada 18.322,50 poin daan terendah sebelumnya pada 18.237,35 poin. Sedangkan pergerakan indeks Nikkei Berjangka menguat sebesar 5 poin atau 0.03% yang menjadi 18.350 poin dari posisi penutupan sebelumnya pada 18.345 poin dengan mencapai tertinggi sebelumnya pada 18.385 poin dan terendah sebelumnya pada 18.215 poin.
Berdasarkan pada penutupan perdagangan sebelumnya, maka menurut analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan perdagangan indeks Nikkei akhir pekan akan bergerak di teritori negatif dengan level support pada 18.234 poin dan 18.126 poin serta level resistance pada 18.305 poin dan 18.182 poin. Dapat di lihat pada indikator Aligator, BB,  Parabolic SAR, Stochastic dengan time M30, H1 dan H4.

Pasokan Minyak AS Kembali Cetak Rekor, Harga Minyak Lesu

 
SGB LAMPUNG - Harga minyak mentah di akhir perdagangan dini hari tadi mengalami penurunan lanjutan setelah dirilis data pasokan minyak mentah dari Amerika Serikat (19/2). Harga minyak mentah WTI dan Brent makin tergerus karena data pasokan minyak mentah dari pemerintah AS menunjukkan bahwa level rekor tertinggi kembali dicapai.
Pasokan minyak mentah komersial di Amerika Serikat mengalami peningkatan sebesar 7,7 juta barel di level rekor tertinggi 425,64 juta barel untuk minggu yang berakhir tanggal 13 Februari lalu. Kenaikan mingguan pasokan minyak tersebut lebih tinggi dibandingkan perkiraan analis yang berada di level 3,2 juta barel.
Pasokan bensin juga mengalami peningkatan yang jauh melampaui ekspektasi. Pasokan bahan bakar tersebut meningkat sebesar 485 ribu barel dibandingkan dengan 167 ribu barel ekspektasi. Minyak distilasi mengalami penurunan sebesar 3,8 juta barel sementara ekspektasi adalah terjadi penurunan sebesar 2,1 juta barel.
Harga minyak mentah berjangka jenis WTI untuk kontrak Maret ditutup melemah sebesar 98 sen atau setara dengan 2 persen. Harga minyak mentah tersebut berakhir pada posisi 51,16 dollar per barel. Harga minyak mentah WTI tersebut sempat mengalami penurunan hingga ke posisi 49,15 dollar per barel malam tadi.
Harga minyak mentah Brent juga terpantau melemah sebesar 33 sen dan ditutup pada posisi 60,17 dollar. Harga sempat mengalami penurunan ke level terendah harian di posisi 57,80 dollar per barel.
Pergerakan harga minyak mentah jenis WTI kontrak paling aktif akan mengalami penurunan lanjutan. Di awal perdagangan hari ini harga minyak mentah berusaha untuk melakukan rebound meskipun masih terbatas karena pasar Asia sebagian masih liburan Imlek.
Untuk perdagangan hari ini harga minyak mentah WTI kontrak Maret diperkirakan akan mengalami level resistance di 53,00 dollar. Resistance selanjutnya ada di 54,50 dollar. Jika terjadi pelemahan harga akan menemui support pada posisi 51,00 dollar dan 50,00 dollar.

Lesunya Harga Minyak Tak Halangi Karet Tocom Menguat Lagi

 
SGB LAMPUNG - Pada perdagangan di bursa komoditas Tokyo Jumat pagi harga karet berjangka terpantau mengalami peningkatan yang cukup baik (20/2). Harga karet Tocom melanjutkan kenaikan yang terjadi kemarin meskipun sentimen negative muncul akibat melemahnya harga minyak mentah.
Harga minyak mentah di akhir perdagangan dini hari tadi mengalami pelemahan lanjutan setelah dilaporkan bahwa pasokan minyak mentah dan bahan bakar di Amerika Serikat pekan lalu kembali mengalami kenaikan. Cadangan minyak mentah bahkan berada di rekor tertinggi sejak tahun 1982 yang lalu.
Harga karet alami biasanya bergerak seiring dengan pergerakan harga minyak mentah. Minyak mentah merupakan bahan baku karet sintetis yaitu produk substitusi dari karet alami yang diperdagangkan di Tocom.
Hari ini harga karet mengalami kenaikan disebabkan oleh menguatnya bursa saham Jepang. Indeks Nikkei pagi ini mengalami peningkatan hingga mencapai level paling tinggi dalam 15 tahun belakangan. Melemahnya nilai tukar yen menjadi pendukung kenaikan di bursa saham dan komoditas Jepang.
Harga karet alami di Tocom untuk kontrak paling aktif yaitu untuk kontrak Juli mengalami penguatan yang lumayan pagi ini. Harga karet alami untuk kontrak tersebut diperdagangkan pada posisi 220,70 yen per kilogram. Harga mengalami kenaikan sebesar 1,80  yen per kilogram atau setara dengan 0,82 persen.
Pergerakan harga karet Tocom pada perdagangan hari ini akan mengalami peningkatan lanjutan. Meskipun harga minyak mentah sedang mengalami penurunan dukungan dari pelemahan yen membuat kinerja harga karet alami Tocom tetap positif.
Untuk perdagangan hari ini harga karet Tocom diperkirakan akan menemui resistance di posisi 223,00 yen. Resistance selanjutnya ada di 227,00 yen. Sementara itu harga akan menemui support di posisi 217,00  yen dan 214,00 yen.

Kamis, 19 Februari 2015

Wall Street Ditutup Melemah, Ditekan Spekulasi Akan Suku Bunga Dan Kinerja Saham Energi

 
SGB LAMPUNG - Bursa saham Amerika ditutup melemah, indeks S & P 500 tergelincir kurang dari 1 poin menuju ke level 2,099.68 pada 04:00 di New York. Indeks Dow Jones Industrial Average juga turun 17,73 poin atau 0,1 persen, ke 18,029.85. Sekitar 6,2 miliar saham berpindah tangan di bursa AS, 11 persen di bawah rata-rata tiga bulan.
FOMC mengatakan setelah pertemuan terakhir itu “bisa bersabar” untuk menentukan kapan harus menaikkan suku bunga acuan, ditengah data pasar tenaga kerja yang dinilai “kuat.” Data non farm payrolls lebih baik dari perkiraan pada bulan Januari bahkan capai penguatan terbaik dalam 17 tahun.
Spekulasi bahwa kebuntuan utang Yunani mereda membantu S & P 500 mencapai rekor tertingginya kemarin, sementara bursa saham Eropa hari ini rally ke tertinggi dalam tujuh tahun.
Data hari ini menunjukkan produksi pabrik di AS naik kurang dari perkiraan untuk bulan Januari, tertahan oleh penurunan permintaan akan kendaraan bermotor dan melemahnya permintaan untuk bahan bangunan.
Perusahaan energi di S & P 500 turun 1,5 persen, dipimpin oleh Diamond Offshore Drilling Inc yang turun sebesar 7,5 persen, karena harga minyak kembali turun setelah tiga hari menguat. West Texas Intermediate tergelincir 2,6 persen. Minyak mentah turun lebih dari 3 persen pada Selasa yang sebelumnya sempat rebound dengan keuntungan 1,4 persen.
Exxon Mobil Corp turun 2,2 persen setelah Warren Buffett Berkshire Hathaway Inc. menjual investasinya senilai $ 3,7 miliar.
Beberapa manajer, seperti Leon Cooperman, 71, tetap menilai bursa saham Amerika masih mengalami bullish, namun memprediksi keuntungan yang lebih besar di tempat lain.
“Kami berharap pasar ekuitas Eropa dan Jepang untuk mengungguli AS pada tahun mendatang,” Cooperman, yang menjalankan Omega Advisors, menulis dalam sebuah surat investor bulan lalu.
Indeks Volatilitas Chicago Board Options Exchange turun 2,2 persen menjadi 15.45.
Fosil Group Inc anjlok 16 persen. Pembuat jam tangan, tas dan aksesoris lainnya membukukan penjualan kuartal keempat dan perkiraan tahunan yang mendekati perkiraan analis. Laba tahun ini tidak akan melebihi $ 6,05 per saham, kata perusahaan itu sementara angka yang diperkirakan $ 7,52.
Saham-saham perbankan anjlok ditandai dengan turunnya indeks KBW Bank  sebesar 1,4 persen, penurunan terbesar bulan ini, setelah Fed mengisyaratkan suku bunga akan tetap rendah untuk waktu lebih lama. Bank of America Corp turun 2 persen dan Comerica Inc kehilangan 2,3 persen.
Deere & Co naik 3,2 persen setelah Berkshire Hathaway menaikkan kepemilikan sahamnya hampir dua kali lipat di perusahaan ini pada kuartal keempat, menjadi 17,1 juta saham.