Selasa, 04 November 2014

Nikkei Melonjak Lampaui Level Psikologis 17000 Poin


SGB LAMPUNG - Bursa saham Jepang membuka perdagangan di bulan November pada hari Selasa ini setelah kemarin tutup untuk merayakan Hari Budaya (4/11). Bursa saham Jepang dibuka melejit kencang dan menembus level 17000 poin untuk pertama kalinya dalam tujuh tahun belakangan. Indeks Nikkei telah mengalami rally untuk empat sesi berturut-turut.
Kenaikan di bursa saham Jepang tidak lepas dari pelemahan nilai tukar yen Jepang. Mata uang tersebut anjlok tajam mencapai level 114 per dollar AS, paling rendah dalam tujuh tahun belakangan. Melemahnya yen terjadi karena  BOJ telah menyatakan akan menaikkan program pembelian obligasi bulanannya menjadi 80 triliun yen dari level 60 – 70 triliun yen saat ini.
Hari ini para investor masih fokus kepada rilis laporan keuangan dari perusahaan-perusahaan di bursa. Hari ini dijadwalkan Nissan dan Softbank akan merilis laporan penghasilannya. Fast Retailing akan merilis data penjualan untuk bulan Oktober. Harga saham Fast Retailing tampak mengalami peningkatan signifikan sebesar 1960 yen menjadi 42325 yen.
Pagi ini indeks spot Nikkei tampak mengalami kenaikan luar biasa. Indeks spot dibuka pada posisi 16732.85 poin, mengalami peningkatan sebear 319.09 poin atau 2 persen. Saat ini indeks spot sudah menembus level psikologis 17000 poin, melejit lebih dari 4 persen.
Indeks Nikkei 225 berjangka pagi ini tampak mengalami pembukaan di posisi 17030. Indeks berjangka Nikkei mengalami kenaikan sebesar 60 poin dibandingkan dengan posisi penutupan perdagangan sebelumnya. Saat ini indeks berjangka bergerak naik makin kencang dan berada di level 17365 poin.
Pergerakan indeks berjangka di bursa saham pada perdagangan hari ini akan terpengaruh oleh sentimen positif dari pelemahan nilai tukar yen, keputusan BOJ meningkatkan pembelian obligasi bulanan. Secara teknikal indeks sudah berada dalam kondisi jenuh beli.
Indeks berjangka Nikkei berpotensi untuk mengetes level resistance kuat di posisi 17500 poin. Jika level resistance tersebut berhasil ditembus indeks berpotensi mencapai ke level resistance kedua di 17800 poin.
Indikator teknikal RSI sudah menunjukkan bahwa Nikkei sudah berada dalam kondisi jenuh jual. sehingga membuka kemungkinan terjadinya koreksi. Level support akan ditemui di 16700 poin.

Senin, 03 November 2014

Google Resmi Luncurkan Aplikasi Kesehatan Google Fit di Play Store


SGB LAMPUNG - Setelah resmi diperkenalkan Google pada ajang Google I/O yang berlangsung bulan Juni lalu, Google akhirnya resmi merilis aplikasi kesehatan untuk perangkat Android yaitu Google Fit.
Seperti yang dilaporkan dari  9to5google, Google akhirnya resmi merilis aplikasi kesehatan Google Fit untuk perangkat berbasis Android dimana aplikasi tersebut berguna untuk mendeteksi kesehatan pengguna ketika sedang aktivitas seperti berjalan, berlari dan bersepeda.
Google mengatakan aplikasi Google Fit ini sudah sangat kompatibel dengan semua tipe perangkat smartphone dan tablet yang menggunakan sistem operasi Android versi 4.0 atau yang lebih tinggi diatasnya, bahkan termasuk perangkat berbasis Android Wear.
Dan yang lebih menarik lagi sebagai info tambahan dari aplikasi ini adalah Google Fit ini mampu menampilkan data dalam bentuk grafik yang akan sangat membantu pengguna untuk dapat mendeteksi kemajuan akan kesehatan mereka.
Selain itu apabila pengguna sedang tidak terhubung dengan perangkat smartphone atau tabletnya, maka data Google Fit juga dapat diakses dari Desktop.

Perang Layanan Data di INDOCOMTECH 2014

 
SGB LAMPUNG - Pameran IT dan Komputer terbesar di Indonesia, Indocomtech 2014, tidak hanya diikuti oleh para penjual dan produsen gadget. Operator pun unjuk gigi dengan kecepatan datanya.

Dalam pantauan VIVAnews, setidaknya ada 3 operator telekomunikasi besar yang menggelar lapak di Indocomtech ini. Mereka adalah XL, Telkomsel, dan Indosat. Bolt pun ada.

Booth yang mereka miliki cukup besar. Mungkin untuk menunjukkan luas cakupan wilayah layanan yang mereka miliki.

Semua operator ini membuka booth di Hall B, Jakarta Convention Center, Senayan. Ketiganya memiliki konsep yang sama, ingin memperkenalkan layanan data yang mereka miliki, dengan cara yang berbeda.

Telkomsel, XL dan Indosat, di masing-masing booth yang cukup luas itu, mempersilakan pengunjung untuk menjajal kecepatan data yang mereka hadirkan. Uji coba bisa dilakukan on the spot dengan menggunakan perangkat yang ada di booth. Salah satunya adalah monitor yang dilengkapi game konsol.

Booth Telkomsel

Telkomsel memperkenalkan data untuk bisa digunakan di berbagai macam perangkat, baik gadget maupun perangkat rumahan. Sedangkan Indosat lebih mengedepankan edukasi internet cepat dengan menghadirkan CEO mereka, Alex Rusli, yang menyapa lewat monitor besar.

XL, yang baru saja mengklaim sedang menguji coba teknologi FDD LTE, mempublikasikan hal ini di booth-nya dengan tulisan yang cukup besar 'Hotrod 4G LTE'. Dengan teknologi ini, XL mengklaim mampu menghadirkan kecepatan hingga 100 Mbps. 

Booth XL

Tema besarnya masih layanan data, namun mereka tidak lupa juga menjajakan produknya, baik simcard sampai handset. Telkomsel menjanjikan diskon handset sampai Rp3,5 juta, sedangkan XL dan Indosat memberikan cash back untuk setiap pembelian handset di booth mereka.

"Indosat mempromosikan smartphone baru yang bisa dimiliki mulai dari Rp100 ribu. Ada juga diskon paket Super Internet 3GB dari Rp49 ribu menjadi hanya Rp15 ribu," ujar penjaga booth Indosat.

Harga CPO Turun, Pendapatan Bakrie Sumatera Naik Jadi Rp2 Triliun

 Pekerja memeriksa mesin pengolah minyak kelapa sawit  
SGB LAMPUNG - Kinerja PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk (UNSP) semakin membaik. Di tengah harga jual minyak sawit mentah, atau crude palm oil (CPO) dan karet yang terus melorot tajam sepanjang tahun ini, perseroan tetap mampu menikmati hasil penjualan yang tinggi.
Bahkan, meningkat 41 persen dibanding perolehan nilai penjualan pada periode waktu yang sama pada 2013 lalu, di saat harga CPO di pasaran lebih tinggi dibanding tahun ini.

"Nilai penjualan UNSP sembilan bulan pertama tahun ini mencapai Rp2,03 triliun, naik jika dibanding Rp1,44 triliun pada sembilan bulan pertama tahun lalu. Ini membuktikan bahwa fundamental bisnis kami sebenarnya tetap kuat untuk terus memacu kinerja," kata Andi W. Setianto, Direktur UNSP. 

Berdasarkan laporan keuangan perseroan yang dirilis menunjukkan bahwa emiten perkebunan ini sukses menorehkan kinerja positif di sembilan bulan pertama tahun ini. Selain penjualan yang melonjak hingga 41 persen, laba operasi dan laba kotor UNSP juga naik cukup signifikan. 

Dijelaskan Andi, jajaran manajemen UNSP memantapkan strategi dan kiat jitu untuk terus memacu kinerja. Dan, hasilnya sudah mulai terlihat sejak awal tahun ini. UNSP berhasil melakukan perbaikan dan memulihkan kekuatan fundamental bisnisnya. 

"Hasilnya semakin kelihatan nyata pada kuartal ketiga ini," ujarnya.

Selain itu, laporan keuangan kuartal tiga tahun ini menunjukkan bahwa kinerja perseroan memang membaik dan positif. Laba kotor meningkat 45 persen dari Rp395 miliar di kuartal III-2013, menjadi Rp575 miliar di kuartal yang sama tahun ini.

Perolehan laba operasi juga meningkat hingga 106 persen dari Rp135 miliar menjadi Rp278 miliar. Menurut dia, catatan positif ini antara lain merupakan
hasil dari strategi jitu perseroan meningkatkan produksi sawit dan karet, di tengah kondisi harga pasar komoditas sawit dan karet yang masih berada di level yang rendah.

Pada kuartal III-2014, harga komoditas sawit turun ke level terendah US$670 per ton CIF Rotterdam dibandingkan harga di kuartal tiga tahun sebelumnya yang level terendahnya saat itu tercatat US$810 per ton. Data perseroan menunjukkan, harga CPO pernah mencapai level tertinggi US$1.700 per ton di April 2011.

Kondisi serupa juga terjadi di komoditas karet. Pada kuartal tiga tahun ini harga komoditas karet turun ke level terendah US$1,6 per kilogram dibandingkan harga pada kuartal tiga tahun sebelumnya yang masih bertahan di level terendahnya US$2,6 per kilogram. Data perseroan menunjukkan, harga karet pernah mencapai level tertinggi US$6,2 per kilogram pada Februari 2011.

"Dalam jangka pendek ini, kami berhasil fokus pada optimalisasi produktivitas pabrik melalui peningkatan pembelian sawit dan karet dari petani, yang juga sekaligus membantu peningkatan ekonomi mereka. Kami akan melanjutkan upaya peningkatan produktivitas aset dan sustainability struktur permodalan yang tercermin di rasio utang yang sehat, mengacu kebest practice," kata Andi.

BibituUnggul
Melalui unit usaha kerja sama patungan PT ASD - Bakrie Oil Palm Seed Indonesia, perseroan juga melakukan inovasi melalui pengembangan bibit unggul yang menghasilkan produksi buah sawit lebih banyak dengan luasan lahan kebun yang sama.
Bibit unggul ASD - BSP ini berpotensi menghasilkan hingga 40 ton Tandan Buah Segar (TBS) per hektare dibandingkan dengan umumnya 25 - 30 ton TBS per hektar.

Direktur Utama UNSP, M. Iqbal Zainuddin, menambahkan bahwa strategi fokus ke sustainable productivity akan lebih banyak lagi dirasakan dampak positifnya dalam jangka menengah dan panjang.

"Kami menjadi semakin optimis, dalam jangka menengah dan panjang bahwa perseroan akan kembali bangkit menemukan momentum yang terbaik menjadi salah satu perusahaan perkebunan yang memiliki fundamental bisnis yang kuat," katanya.