Senin, 27 Oktober 2014

Belum Dilantik Jadi Rektor Undip, M. Nasir Keburu Jadi Menristek

Menristek M. NasirSGB LAMPUNG - Tidak banyak yang mengenal M. Nasir. Namun, Presiden Joko Widodo kini membuat Nasir dikenal banyak orang setelah dipercaya menduduki posisi Menteri Riset dan Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristek Dikti) pada Kabinet Kerja.

Presiden Jokowi memanggil namanya setelah 31 posisi telah disebutkan satu per satu dan berlari menuju podium. Nasir, yang berada di urutan nomor 32 pun ikut berlari setelah namanya dipanggil Jokowi.

"Dia adalah guru besar Undip dan baru saja terpilih sebagai rektor Undip. Saya ajak beliau untuk membantu di Kabinet Kerja," kata Jokowi memperkenalkan Nasir di halaman belakang Istana Negara, Jakarta, 26 Oktober 2014.

Dalam laman resmi Universitas Diponegoro, Prof. Drs. Mohammad Nasir MSi. PhD. sebelumnya menjabat sebagai Dekan Fakultas Ekonomika dan Bisnis/FEB Universitas Diponegoro, Semarang. Ia baru saja terpilih sebagai Rektor Undip periode 2014 - 2018.

Saat bertarung memperebutkan kursi rektor, ia harus bersaing dengan dua rekannya yang lain. Nasir memenangkan pemilihan dengan 148 suara. Sementara kandidat lain, yakni Prof. Dr .M .Syafruddin,Msi,Akt, meraih  36 suara dan Prof .Dr.Ir.Purwanto, DEA  mendapatkan 14 suara.

Nasir sejatinya baru akan dilantik menjadi rektor pada bulan Desember ini, bertepatan dengan berakhirnya masa jabatan rektor sebelumnya, Prof. Sudharto. Rupanya, ia harus melepaskan diri dari jabatan itu karena harus fokus bekerja di bawah kabinet Jokowi-JK.

Padahal Nasir telah berjanji untuk menjalankan semua tugas sesuai aturan yang ada. Bahkan ia ingin menjadikan Undip sebagai universitas riset dengan meningkatkan budaya akademik, baik dosen maupun mahasiswa, juga mewujudkan Good University Governance. Sedangkan pengembangan kemahasiswaan salah satunya ada komunitas-komunitas penelitian mahasiswa.

“Jabatan merupakan amanah tetapi yang terpenting adalah bagaimana upaya kita untuk meningkatkan riset dan pengembangan institusi untuk bisa divisitasi dunia," kata dia kala itu.

Harga Emas Global Turun, Pasar Domestik Stabil

Emas batangan sedang ditumpuk.

SGB LAMPUNG - Harga emas acuan dunia berakhir lebih rendah pada penutupan perdagangan Jumat pekan lalu di Bursa New York, Amerika Serikat.

Seperti dilansir dari laman CNBC yang dikutip dari Reuters, Senin 27 Oktober 2014, penurunan harga emas itu, dipicu oleh melonjaknya indeks saham utama Amerika Serikat dan dirilisnya data ekonomi yang kuat.

Harga emas di pasar spot turun 0,1 persen ke level US$1.231,14 per ounce. Sementera itu, harga emas berjangka untuk pengiriman Desember di divisi COMEX New York Mercantile Exchange melemah US$2,7 ke level US$1.231,80 per ounce.

Kerugian mingguan emas juga dipicu oleh menguatnya mata uang dolar. Adapun, pertemuan Federal Reserve pada Selasa dan Rabu pekan ini akan menjadi fokus utama pasar.

Pasar domestik

Sementara itu, di dalam negeri, Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia PT Antam Tbk melaporkan harga emas batangan pada transaksi hari ini, Senin 27 Oktober 2014 stabil atau tidak bergerak.

Harga emas batangan Antam dijual Rp523.000 atau sama dengan perdagangan sebelumnya untuk ukuran 1 gram.

Emas ukuran 5 gram juga dilepas dengan harga Rp2.470.000, ukuran 10 gram Rp4.890.000, ukuran 25 gram Rp12.150.000, ukuran 50 gram Rp24.250.000, dan ukuran 100 gram dijual Rp48.450.000.

Harga emas ukuran 250 gram dipatok pada level Rp121.000.000 dan ukuran 500 gram mencapai Rp241.800.000.

Adapun harga beli kembali (buyback) emas Antam hari ini juga dipatok pada level Rp472.000 per gram atau sama dari transaksi sebelumnya.

Samsung Perkenalkan Chipset Exynos Terbarunya dengan Performa Jauh Lebih Hebat


SGB LAMPUNG - Minggu lalu dua raksasa teknologi baru saja meluncurkan produk baru mereka seperti Google yang baru meluncurk Nexus 6 dan Nexus 9, serta Apple yang meluncurkan dua iPad terbarunya yaitu iPad Air 2 dan iPad Mini 3. Dan seolah tidak mau kalah, hari ini Samsung juga baru mengumumkan produk baru mereka, tapi bukan perangkat smartphone melainkan sebuah chip terbaru.
Seperti yang di lansir dari 9to5google, hari ini Samsung memperkenalkan kepada publik akan teknologi canggih terbaru mereka yang berupa “Chip” atau lebih dikenal dengan Exynos 7 octa-core. Chip ini memiliki empat Cortex-A57 dan empat A53 Cores.
Teknologi chip besutan Samsung ini sangat membantu dan memberikan kontribusi yang efisien bekerja.
Samsung dalam pernyataannya menjamin bahwa performa Exynos 7 itu 57 persen lebih baik dari generasi chip sebelumnya. Dalam hal kinerja grafis, Produsen teknologi asal korea ini menambahkan Exynos 7 Octa dengan kartu grafis GPU Mali T-760 dimana Samsung mengklaim bahwa chip ini di dukung dengan resolusi tinggi 1440 x 2560 dan 1600 x 2560 dan SoC-nya menggunakan tenaga lebih hemat daripada silikon Exynos yang sebelumnya yakni Exynos 5.
Sebuah device yang memiliki chip Exynos 7 Octa bisa merekam video HD secara berkelanjutan dengan menggunakan kamera depan dan belakang. Selain memiliki kemampuan merekam, Exynos 7 Octa dapat output 4K video ke monitor atau TV yang kompatibel, yang mungkin akan berguna untuk game dan konten UHD.

Harga Emas Kembali Terhajar Pergerakan Dollar Amerika Serikat




SGB LAMPUNG - Harga emas LLG pada penutupan perdagangan pekan lalu, 20-24 September 2014, terpantau ditutup dengan mengalami pelemahan dalam sepekan. Pelemahan harga emas LLG pada perdagangan pekan lalu dipicu oleh trend penguatan nilai Dollar Amerika Serikat.
Pergerakan harga emas LLG pada perdagangan pekan lalu terpantau cenderung berada dalam trend yang berbeda pada awal dan akhir pekan. Harga emas yang sempat menguat cukup meyakinkan di dua perdagangan awal pekan, harus jatuh di sisa 3 hari perdagangan pekan lalu akibat tekanan faktor fundamental. Dampak dari pergerakan melemah di 3 hari perdagangan akhir pekan tersebut, harga emas pada pekan lalu ditutup dengan mengalami pelemahan dalam sepekan.
Pada dua hari perdagangan awal pekan lalu, pergerakan harga emas masih mendapatkan support kondisi global yang belum stabil. Perekonomian Eropa yang cenderung buruk dan memicu pelemahan bursa saham Eropa, membuat investor Eropa meningkatkan aksi beli terhadap emas sebagai safe haven. Dampak dari penguatan aksi beli tersebut, harga emas pun terdorong menguat meyakinkan di perdagangan hari pertama pekan lalu.
Memasuki perdagangan hari kedua, meskipun penguatan mulai melemah, namun harga emas masih dapat menguat akibat tambahan sentimen dari perekonomian Tiongkok. Data GDP Tiongkok pada kuartal 3 yang jatuh dari level 7,5% ke 7,3% cukup mengangkat pergerakan harga emas. Namun, tingkatan pencapaian yang diatas ekspektasi di 7,2% serta perbaikan data existing home sales AS dari -1,8% ke 2,4% dan penguatan nilai Dollar AS membuat pergerakan menguat tergolong tipis.
Pasca penguatan di hari kedua perdagangan tersebut, trend melemah pun mulai menguat pada pergerakan harga hingga perdagangan akhir pekan. Dimulai dari tekanan Dollar Amerika Serikat yang menguat, harga emas terus tergerus akibat beberapa data fundamental yang positif.
Adapun data-data tersebut diantaranya adalah laporan pendapatan kuartal 3 emiten di Wall Street yang berada dalam kondisi baik sehingga mengurangi minat investasi emas serta new home sales AS yang naik dari 466.000 ke 467.000 pada September 2014 bila dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Dampak dari hal-hal tersebut, emas pun terus terdorong melemah di 3 hari terakhir perdagangan pekan lalu.
Pada penutupan perdagangan pekan lalu, harga emas LLG terpantau ditutup melemah secara agregat sepekan. Harga emas LLG ditutup turun 0,55% ke tingkat harga $1.231,20/t oz atau melemah $6,75/t oz.
Sementara pada penutupan perdagangan emas berjangka di bursa Comex, harga emas berjangka juga ditutup melemah secara agregat sepekan. Harga emas berjangka Comex untuk kontrak Desember 2014 ditutup turun 0,58% ke tingkat harga $1.231,8/t oz atau melemah $7,2/t oz.
Harga emas akan cenderung mewaspadai sentimen data fundamental kuat dari akan rilisnya keputusan The Fed menanggapi perekonomian AS dan rilis data GDP kuartal 3 Amerika Serikat. Adapun data GDP Amerika Serikat berada di ekspektasi penurunan ke level 3% dari 4,6%. Sementara terkait pergerakan harga sepekan, range normal diprediksi akan berada di kisaran $1.195-$1.280 pada emas LLG dan $1.190-$1.285 pada emas berjangka Comex kontrak Desember 2014.