Senin, 22 September 2014

Harga Kopi Arabika Semakin Jatuh, Hujan Brasil Tutup Sentimen Positif

Harga kopi arabika di bursa ICE Futures US pada penutupan perdagangan pekan lalu, 15-20 September 2014, terpantau ditutup melemah signifikan. Pelemahan harga kopi arabika di bursa ICE Futures US dipicu oleh kondisi cuaca Brasil yang memberikan sentimen negatif kuat pada pergerakan harga.

Pergerakan harga kopi arabika di bursa ICE Futures US pada perdagangan pekan lalu terpantau didominasi oleh trend bearish kuat. Sepanjang pekan lalu, dalam 5 hari total perdagangan harga kopi ditutup melemah hingga dalam 4 hari perdagangan. Dampak dari trend bearish kuat tersebut, harga kopi arabika pun anjlok pada pekan lalu.

Pada faktor penggerak harga kopi Arabika sepanjang pekan lalu, sentimen cuaca Brasil maish menjadi acuan utama pergerakan harga kopi arabika di ICE US. Setelah sebelumnya melejit akibat cuaca kering di Brasil, kini turunnya hujan di Brasil membuat harga kopi arabika terus menerus tertekan. Potensi perbaikan kualitas kopi Brasil jelang masa panen menjadi landasan terhadap pelemahan tersebut meskipun output kopi Brasil masih cukup sulit diprediksi.

Walaupun demikian, pergerakan harga kopi arabika di bursa ICE Futures US sempat ditutup menguat signifikan pada hari kedua perdagangan pekan lalu. Adapun dorongan penguatan pada perdagangan hari tersebut, dilandasi oleh adanya dorongan fundamental dari rilis prediksi output kopi Brasil oleh Conab. Berdasarkan Conab, output kopi Brasil direvisi ke level yang lebih rendah dari 32,23 juta 60 kg kantong ke 32,11 juta kantong 60 kg.

Akibat posisi fundamental yang negatif kuat sepanjang pekan lalu, harga kopi arabika ditutup melemah signifikan secara agregat sepekan di perdagangan pekan lalu. Harga kopi arabika berjangka ICE Futures US untuk kontrak Desember 2014 ditutup turun hingga 3,55% ke tingkat harga $178/ton atau melemah $6,55/ton.

Sementara pada perdagangan kopi robusta di bursa LIFFE, harga kopi robusta juga ditutup dengan pelemahan signifkan secara agregat sepekan. Harga kopi robusta berjangka LIFFE untuk kontrak November 2014 ditutup turun 2,86% ke tingkat harga $1.940/ton atau melemah $57/ton.

Harga kopi masih akan berada dalam trend lemah di pekan ini. Hal tersebut dilandasi oleh masih belum jelasnya tingkatan output Brasil pada periode 2014/2015. Terkait pergerakan harga, range normal pekan ini diprediksi akan berada di kisaran $170-$190 pada arabika dan $1900-$2010 pada robusta.

Even dan Data Penting Untuk Investor Asia 22 – 26 September 2014

Pekan lalu para investor cukup sibuk mencerna berbagai rilis data dan even penting yang mempengaruhi pergerakan instrument-instrumen investasi terutama pasar saham (22/9). Untuk pekan ini para investor Asia tampaknya tidak akan terlalu banyak menemui arahan setelah ketahuan hasil referendum Skotlandia, suksesnya IPO Alibaba dan sinyal bahwa Fed akan menaikkan suku bunga acuan di tahun 2015.

Pekan ini data ekonomi yang akan dinantikan dan diperkirakan akan cukup “mengguncang” Asia adalah data HSBC Flash Manufacturing PMI Tiongkok yang akan rilis hari Selasa besok. Setelah PMI Final HSBC untuk bulan Agustus jatuh ke level paling rendah dalam tiga bulan di 50.2 poin, diperkirakan PMI Flash untuk bulan September kembali menunjukkan kondisi yang kurang mengesankan di level 50.0.

Laporan HSBC ini akan muncul di tengah kekhawatiran bahwa koreksi di sektor property Tiongkok akan mengarah kepada kondisi pecahnya gelembung property dan mengakibatkan Beijing harus melakukan langkah-langkah yang lebih bersemangat untuk menggenjot ekonomi.

Pekan lalu bank sentral Tiongkok atau PBOC telah memberlakukan pemotongan suku bunga REPO 14 hari sebesar 20 bps untuk menurunkan biaya pinjaman jangka pendek perbankan. PBOC juga menyuntikkan 81 miliar dollar untuk mendukung permodalan 5 bank terbesar di negara tersebut.

Pada hari Jumat mendatang para investor akan menantikan rilis data inflasi konsumen Jepang untuk bulan Juli lalu. Diperkirakan inflasi di negara tersebut akan berada di level 3.3 persen (y/y) pada bulan Juli lalu.

Sementara itu dari Asia Tenggara, Thailand akan merilis data neraca perdagangan Agustus pada hari Kamis mendatang. Neraca perdagangan diperkirakan akan kembali menunjukkan defisit seperti yang terjadi pada bulan Juli sebelumnya di mana ekspor mengalami penurunan sebesar 0.5 persen (y/y).

Bursa Hong Kong Bergerak Lesu Akibat Tekanan Saham Perusahaan Tiongkok

Pada perdagangan di bursa saham Hong Kong pagi ini terjadi pelemahan yang signifikan pada indeks benchmark hang seng (22/9). Bursa saham Hong Kong terpukul melemah akibat sentiment negatif yang berkembang di Asia hari ini. Para pelaku pasar juga sedang menantikan rilis data HSBC Flash Manufacturing PMI yang akan diumumkan hari Selasa besok. Untuk sementara investor cenderung melakukan aksi ambil untung.

Saham-saham perusahaan Tiongkok yang diperdagangkan di bursa Hong Kong tampak terpukul hari ini. Saham-saham energy yang mengalami retreat menjadi sektor utama yang mengakibatkan anjloknya bursa Hong Kong.

Saham PetroChina Co. dan China Petroleum & Chemical Corp. masing-masing alami penurunan lebih dari 2 persen Senin pagi ini. China Galaxy Securities Co., broker asal Hong Kong yang sebagian kepemilikannya ada di Tiongkok, anjlok tajam 4.3 persen. Agile Property Holdings tampak mengalami penurunan luar biasa sebesar 7.1 persen setelah mengumumkan penawaran saham terbatas.

Indeks spot hang seng tampak mengalami penurunan signifikan. Hari ini indeks spot mengalami penurunan sebesar 254.87 poin atau 1.05 persen dan berada pada posisi 24051.29 poin.

Indeks berjangka hang seng alami pembukaan melemah di posisi 24082 poin. Indeks berjangka tersebut mengalami penurunan sebesar 168 poin dibandingkan dengan posisi penutupan perdagangan akhir pekan lalu. Saat ini indeks berjangka cenderung bergerak makin lesu ke posisi 23991 poin.

Pergerakan indeks benchmark di bursa saham pada perdagangan hari ini akan cenderung mengalami pelemahan lanjutan. Indeks hang seng pada perdagangan hari ini berpotensi untuk mengalami pergerakan pada kisaran 23800 – 24100 poin.

Analisis Fundamental Euro, Turun Tipis (22/09/14)

Mata uang Euro pada hari ini (03:42:52 GMT, Senin, 22 September 2014) secara umum terpantau melemah terhadap mata uang utama lainnya. Dibuka pada 139.87 di awal perdagangan (00.00 GMT), mata uang tersebut telah turun sekitar -5 pips atau sekitar -0.04 % dan nilai bergulir tampak berada pada kisaran 139.823.

Markit dijadwalkan akan mengumumkan data terkini mengenai sektor jasa di Perancis. Sejumlah ekonom menduga laporan yang akan diumumkan dapat menunjukkan perkembangan yang tidak terlalu menggembirakan.

Indikator fundamental ekonomi French Flash Services PMI diduga akan menunjukkan sinyalemen melemah dan diestimasi dapat turun ke angka 50.2 dari nilai periode lalu yaitu 50.3. Euro terpantau bergerak turun tipis merespon dini perkembangan tersebut.

Analisis fundamental forex harian kurs Euro bahwa range normal mata uang Euro pada hari ini diperkirakan akan memiliki level support pada kisaran 139.29 dan level resistance pada kisaran 140.83.