Senin, 22 September 2014

Even dan Data Penting Untuk Investor Asia 22 – 26 September 2014

Pekan lalu para investor cukup sibuk mencerna berbagai rilis data dan even penting yang mempengaruhi pergerakan instrument-instrumen investasi terutama pasar saham (22/9). Untuk pekan ini para investor Asia tampaknya tidak akan terlalu banyak menemui arahan setelah ketahuan hasil referendum Skotlandia, suksesnya IPO Alibaba dan sinyal bahwa Fed akan menaikkan suku bunga acuan di tahun 2015.

Pekan ini data ekonomi yang akan dinantikan dan diperkirakan akan cukup “mengguncang” Asia adalah data HSBC Flash Manufacturing PMI Tiongkok yang akan rilis hari Selasa besok. Setelah PMI Final HSBC untuk bulan Agustus jatuh ke level paling rendah dalam tiga bulan di 50.2 poin, diperkirakan PMI Flash untuk bulan September kembali menunjukkan kondisi yang kurang mengesankan di level 50.0.

Laporan HSBC ini akan muncul di tengah kekhawatiran bahwa koreksi di sektor property Tiongkok akan mengarah kepada kondisi pecahnya gelembung property dan mengakibatkan Beijing harus melakukan langkah-langkah yang lebih bersemangat untuk menggenjot ekonomi.

Pekan lalu bank sentral Tiongkok atau PBOC telah memberlakukan pemotongan suku bunga REPO 14 hari sebesar 20 bps untuk menurunkan biaya pinjaman jangka pendek perbankan. PBOC juga menyuntikkan 81 miliar dollar untuk mendukung permodalan 5 bank terbesar di negara tersebut.

Pada hari Jumat mendatang para investor akan menantikan rilis data inflasi konsumen Jepang untuk bulan Juli lalu. Diperkirakan inflasi di negara tersebut akan berada di level 3.3 persen (y/y) pada bulan Juli lalu.

Sementara itu dari Asia Tenggara, Thailand akan merilis data neraca perdagangan Agustus pada hari Kamis mendatang. Neraca perdagangan diperkirakan akan kembali menunjukkan defisit seperti yang terjadi pada bulan Juli sebelumnya di mana ekspor mengalami penurunan sebesar 0.5 persen (y/y).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar