Rabu, 05 Agustus 2015

Harga Minyak WTI Rebound dari 6 Bulan Terendah, Tekanan Jual Masih Kuat

 
SGB LAMPUNG - Harga minyak mentah pada akhir perdagangan Rabu pagi berhasil bangkit setelah pada perdagangan sebelumnya sempat terpuruk hingga ke level paling rendah dalam enam bulan belakangan (5/8). Harga minyak mentah pada perdagangan malam tadi naik seiring dengan pelemahan nilai tukar dollar dan rally bursa saham Tiongkok.
Harga minyak mentah telah mengalami tekanan yang tajam akibat sinyal bahwa pasokan minyak mentah global sedang tinggi-tingginya. Sementara itu outlook mengenai permintaan masih sangat lesu seiring dengan sinyal melambatnya ekonomi Tiongkok, Negara konsumen minyak mentah terbesar kedua di dunia.
Harga minyak mentah Brent telah membukukan penurunan bulanan sebesar 18 persen sepanjang bulan Juli lalu. Harga minyak mentah WTI melempem sebesar 21 persen sepanjang bulan Juli, membukukan penurunan bulanan terbesar sejak krisis keuangan global tahun 2008 lalu.
Harapan kenaikan pasokan minyak mentah datang dari Iran. Setelah Negara tersebut mencapai kesepakatan mengenai program nuklirnya dengan Negara-negara yang berunding dengannya Iran diharapkan akan menunjukkan kenaikan output pengeboran minyak mentah sebesar 500 ribu barel per hari. Segera setelah sanksi ekspor diangkat Negara tersebut akan segera mengenjot produksinya.
Pada akhir perdagangan dini hari tadi harga minyak mentah WTI berjangka untuk kontrak September ditutup pada posisi 45,74 dollar per barel. Harga komoditas ini mengalami penguatan sebesar 57 sen atau setara dengan 1,26 persen.
Harga minyak mentah Brent di akhir perdagangannya stagnan. Harga komoditas ditutup pada posisi 50,10 dollar setelah sempat anjlok ke level paling rendah sejak tanggal 30 Januari 2015 pada perdagangan Senin malam.
Pada perdagangan pagi ini harga minyak mentah terpantau kembali masuk ke dalam pola konsolidasi. Harga minyak mentah saat ini berada pada posisi 45,84 dollar per barel.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga minyak mentah jenis WTI kontrak paling aktif pada perdagangan hari ini di sesi Asia berpotensi untuk melanjutkan penurunan yang sempat terhenti pada perdagangan malam tadi. Sentimen negatif masih sangat kuat terjadi di pasar.
Untuk perdagangan hari ini harga minyak mentah WTI diperkirakan akan mengalami resistance di level 48,00 dollar. Resistance selanjutnya ada di 50,00 dollar. Jika terjadi pergerakan yang makin melemah harga akan menemui support pada posisi 43,00 dollar dan 40,00 dollar.
http://vibiznews.com/2015/08/05/harga-minyak-wti-rebound-dari-6-bulan-terendah-tekanan-jual-masih-kuat/

Harga Kakao Mulai Konsolidasi , Permintaan Menurun

 
SGB LAMPUNG - Harga kakao berjangka mengalami penutupan yang nyaris stagnan di akhir perdagangan Rabu dini hari (5/8). Harga komoditas bahan baku cokelat tersebut melemah tajam untuk tiga sesi berturut-turut. Akan tetapi setelah penurunan tajam pada sesi perdagangan sebelumnya harga mulai mengalami penurunan yang melambat.
Secara umum harga komoditas ini masih bergerak dalam pola yang bearish. Selama dua sesi sebelumnya harga kakao terpukul akibat kekhawatiran mengenai turunnya permintaan. Secara umum produksi coklat di Asia, Amerika Utara dan Eropa masih kurang baik sehingga diperkirakan permintaan terhadap kakao akan mengalami penurunan. Kondisi fundamental tersebut membuat harga kakao yang bulan lalu sempat rally ke level 9 bulan tertinggi tertekan mundur pada perdagangan malam tadi.
Di samping faktor permintaan yang masih lesu kenaikan nilai tukar dollar AS juga menyeret mundur harga komoditas ini. Peningkatan nilai tukar dollar membuat harga komoditas yang diperdagangkan dengan mata uang tersebut menjadi relatif lebih mahal bagi pembeli luar negeri. Dampaknya permintaan pun mengalami penurunan.
Di akhir perdagangan Rabu dini hari tadi harga kakao berjangka kontrak September yang merupakan kontrak paling aktif terpantau ditutup dengan membukukan penurunan tajam. Harga komoditas tersebut ditutup melemah sebesar 1 dollar atau 0,03 persen pada posisi 3.165 dollar per ton. Pada perdagangan sebelumnya harga kakao berjangka ini sempat menyentuh level 3.161 dollar yang merupakan posisi paling rendah sejak tanggal 15 Juni lalu.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa harga kakao berjangka untuk perdagangan selanjutnya masih berpotensi untuk melanjutkan penurunan, terutama untuk jangka pendek dan menengah. Indicator teknikal sudah mengarah ke dalam pola bearish dan potensi penurunan lanjutan.
Untuk perdagangan selanjutnya harga kakao berjangka di ICE Futures New York berpotensi untuk mengetes level resistance pada posisi 3.223 dollar. Jika level resistance tersebut berhasil ditembus level selanjutnya adalah 3.250 dollar. Sedangkan level support yang akan dites jika terjadi koreksi ada pada 3.133 dollar dan 3.100 dollar.

Bangkitnya Harga Minyak Mentah Picu Penguatan Harga Batubara

 
SGB LAMPUNG - Pada akhir perdagangan dini hari tadi harga batubara Rotterdam berjangka terpantau berhasil bangkit setelah mengalami keterpurukan selama dua sesi berturut-turut (5/8). Harga batubara berjangka untuk kontrak paling aktif yaitu kontrak bulan September bahkan sempat mengalami pelemahan hingga mencapai posisi paling rendah dalam 4 bulan belakangan pada sesi perdagangan sebelumnya.
Rebound harga minyak mentah memicu kenaikan di pasar batubara berjangka pada perdagangan kemarin. Meskipun demikian kenaikan harga komoditas ini belum terlalu solid. Harga batubara sendiri sedang berada dalam kondisi yang cenderung melemah dalam jangka panjang.
Harga batubara acuan global sempat mencapai posisi paling rendah dalam 5 tahun belakangan pada pertengahan tahun ini karena permintaan masih lesu. Kekhawatiran tentang memburuknya ekonomi Tiongkok telah mengakibatkan pasar batubara mengalami pergerakan yang lesu.
Di akhir perdagangan dini hari tadi harga batubara Rotterdam berjangka untuk kontrak paling aktif yaitu kontrak bulan September berada di posisi 57,00 dollar per ton. Harga komoditas tersebut mengalami penurunan sebesar 0,55 dollar atau setara dengan 0,97 persen dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya.
Sementara itu harga batubara berjangka di bursa SGX untuk kontrak bulan September ditutup pada posisi 50,60 dollar per ton. Harga batubara tersebut masih stagnan dibandingkan harga pada perdagangan sebelumnya.
Harga batubara untuk kontrak SGX IHS McCloskey Indonesian Sub-Bit FOB Index Futures bulan September 2015 berakhir pada posisi 42,40 dollar per ton. Harga batubara ini juga stagnan dibandingkan perdagangan sebelumnya.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga batubara berjangka Rotterdam pada perdagangan selanjutnya masih akan dipengaruhi oleh kinerja harga minyak mentah. Melemahnya harga komoditas ini diperkirakan akan berlangsung terus akibat permintaan yang masih sangat lemah.
Harga batubara berjangka berpotensi mengetes level resistance pada posisi 57,70 dollar dan resistance kedua di level 58,50 dollar. Sedangkan level support yang akan dites jika terjadi penurunan lanjutan harga ada pada posisi 56,00 dollar dan 55,50 dollar.
http://vibiznews.com/2015/08/05/bangkitnya-harga-minyak-mentah-picu-penguatan-harga-batubara/

Dollar Singapura Semakin Amblas, Rupiah dan Dollar AS Terus Menekan

 
SGB LAMPUNG - Kurs dollar Singapura terhadap dollar AS dan Rupiah di pasar spot perdagangan  dini hari tadi akhirnya ditutup melemah. Dollar Singapura amblas hingga terlemah empat bulan terakhir setelah pergerakan sempit fase konsolidasi selama dua sesi awal. Begitu juga pada transakasi antar bank di Indonesia kemarin berdasarkan kurs BI nilai dollar Singapura juga turun. Pelemahan mata uang Singa terhadap dollar AS oleh sentimen positif dari pertumbuhan jumlah pesanan produk industri AS (Factory Orders) meningkat di bulan Juni dan dibayangi oleh sentimen rilis beberapa indikator ekonomi hari ini (5/8) yang diperkrakan posistif.
Perkembangan pesanan produk tersebut dilaporkan oleh U.S. Census Bureau, Factory Oerder bulan Juni basis bulanan kembali naik 1.8% dari sebelumnya -1.1% (revisi lebih rendah dari -1.0%). Respon dari sentimen ini membuat USDSGD ditutup naik di harga 1.3806 dari pembukaan 1.3780 dengan capaian tinggi 1.3815 dan rendah 1.3747. Saat ini (23:00:11 GMT) setelah pembukaan perdagangan hari Rabu bergulir di kisaran 1.3076.
Sementara itu SGDIDR dini hari tadi ditutup melemah di harga 9767.06 dari pembukaan 9796.97. Sedangkan pada transaksi antar bank di indonesia menurut kurs BI hari Selasa (4/8) kurs jual dollar Singapura berada di harga Rp9827.54 sedangkan kurs beli di harga Rp9724.80. Nilai dollar Singapura turun dari perdagangan kurs yang berlaku pada Senin (3/8) dengan kurs Jual Rp9873.30 dan kurs beli di harga Rp9775.01.
Selanjutnya tidak ada arahan fundamental dari Singapura hari ini, namun dari kawasan ekonomi Indonesai nanti siang akan melaporkan perolehan pertumbuhan PDB di kuartal kedua dan dari kawasan ekonomi AS akan merilis kinerja sektor tenaga kerja versi ADP serta survei index PMI dari Markit.
Secara teknikal, analyst Vibiz Research Center melihat pergerkan USDSGD telah lepas dari rsisten di kisaran 1.3757 dan bergulir di atas 1.3800, ini akan memicu penguatan lanjutan pada target resisten terdekat selanjutnya kisaran 1.3860 hingga mendekati haga tinggi bulan Maret kisaran 1.3928. Bila gagal menyentuh reisiten terdekat maka diperkirakan harga akan menguji support untuk kembali berasa di bawah 1.3800.
http://vibiznews.com/2015/08/05/dollar-singapura-semakin-amblas-rupiah-dan-dollar-as-terus-menekan/