Senin, 27 April 2015

Kurangnya Pasokan Brasil Mahalkan Harga Kopi Arabika

 
SGB LAMPUNG -  Harga kopi arabika di bursa ICE Futures New York mengalami peningkatan yang cukup mantap di akhir perdagangan Sabtu dini hari lalu (27/4). Harga komoditas kopi arabika berakhir naik mantap di tengah maraknya permintaan fisik dari Brazil. Kondisi cuaca yang sedang kering di kawasan penanaman kopi di Brazil juga turut menjadi pendukung kenaikan harga komoditas ini.
Pergerakan bullish harga kopi arabika terjadi karena para pelaku pasar berspekulasi bahwa produksi di Brazil akan berada di bawah permintaan global. Saat ini permintaan mulai meningkat seiring dengan pemulihan ekonomi di Amerika Serikat. Kondisi permintaan terhadap produk kopi robusta dari Indonesia dan Vietnam juga meningkat meskipun hal tersebut belum mampu mengangkat harga kopi robusta pada perdagangan akhir pekan lalu.
Pada akhir perdagangan Rabu dini hari harga kopi arabika tampak menguat dengan cukup signifikan. Harga kopi arabika untuk kontrak pengiriman bulan Juli yang merupakan kontrak paling aktif ditutup menguat sebesar 0,65 sen atau setara dengan 0,46 persen pada posisi 1,4215  dollar per pon.
Harga kopi robusta berjangka di bursa Liffe London  juga terpantau ditutup dengan membukukan pelemahan. Harga ditutup turun sebesar 14 dollar yaitu di 1.816 dollar per ton. 
Harga kopi arabika berjangka di ICE Futures New York pada perdagangan selanjutnya masih berpotensi mengalami penurunan karena untuk jangka menengah dan panjang indikator teknikal masih menunjukkan bearish. Akan tetapi untuk jangka pendek indikator teknikal sudah menunjukkan potensi peningkatan.
Harga kopi arabika berjangka di ICE Futures New York berpotensi untuk mengetes level support di posisi 1,4008  dollar dan 1,3850 dollar. Sedangkan level resistance yang akan dihadapi jika terjadi kenaikan ada pada 1,4498 dollar dan 1,4900 dollar.

Bursa Saham Melejit, Harga Emas Pekan Lalu Ditutup Terpukul

 
SGB LAMPUNG - Harga emas spot LLG pada akhir perdagangan Sabtu dini hari lalu anjlok tajam (27/4). Harga logam mulia ditutup turun tajam dan sempat mencapai posisi paling rendah dalam lebih dari satu bulan belakangan. Harga emas juga menggenapi penurunan mingguan untuk 3 kali berturut-turut. Membaiknya kondisi bursa saham global mengakibatkan pergeseran minat dari investasi safe haven ke investasi yang memberikan return lebih besar.
Anjloknya harga emas pekan ini mencapai 2,2 persen. Penurunan mingguan ini merupakan yang paling tajam dalam tujuh minggu belakangan.
Bursa saham global mencapai level tertinggi sepanjang sejarah pada hari Jumat lalu. Beberapa update korporasi di Eropa dan booming post-dotcom di Nasdaq mengembalikan optimisme para investor. Kondisi ini mengakibatkan para pelaku pasar melelapskan investasi dalam emas dan beralih ke investasi saham.
Penurunan harga emas terjadi meskipun dollar AS sedang melemah. Indeks dollar mencapai level paling rendah dalam tiga minggu terakhir setelah data durable goods erders di bulan Maret menunjukkan terjadinya penurunan.
Harga emas spot pada akhir perdagangan Sabtu dini hari ditutup pada posisi 1.178,15 dollar per troy ons. Harga komoditas tersebut mengalami penurunan tajam sebesar 15,60 dollar atau setara dengan 1,3 persen dibandingkan penutupan perdagangan sebelumnya. Harga emas spot sempat menyentuh level 1.175,05 dollar yang merupakan posisi terendah sejak tanggal 20 Maret lalu.
Harga emas spot LLG  hari ini akan bergerak dengan kecenderungan menguat terbatas di sesi Asia. Rebound kemungkinan akan terjadi setelah harga di akhir pekan anjlok ke posisi terendah dalam lebih dari satu bulan belakangan. Meskipun demikian harga emas sendiri belum menemukan pijakan yang cukup kuat untuk bisa melanjutkan peningkatan dengan mantap.
Pada perdagangan hari har ini harga emas berpotensi mengetes level resistance pada posisi 1.190 dollar per troy ons. Jika berhasil ditembus harga akan melanjutkan kenaikan lagi ke posisi 1.200 dollar. Sedangkan jika terjadi pergerakan yang melemah lanjutan harga akan mengetes level support pada posisi 1.175 dollar. Jika berhasil ditembus harga akan melanjutkan pelemahan ke posisi 1.165 dollar.

Kakao ICE Ditutup Menguat Tajam Capai 1 Minggu Tertinggi

 
SGB LAMPUNG - Pada akhir perdagangan di bursa ICE Futures New York Sabtu dini hari lalu mengalami peningkatan yang mantap (27/4). Harga kakao untuk kontrak paling aktif yaitu kontrak Juli bergerak penuh semangat sejak pembukaan perdagangan Jumat malam lalu. Harga komoditas ini sempat mencapai posisi paling tinggi dalam satu minggu belakangan.
Harga kakao sedang mengalami potensi untuk bergerak bullish yang didukung oleh kondisi teknikal. Saat ini kondisi fundamental di pasar kakao berjangka masih menunjukkan sentiment yang negative. Permintaan global masih kurang kuat dan kondisi cuaca di kawasan-kawasan penanaman kakao menunjukkan kondisi yang baik untuk produksi.
Akan tetapi produksi di kawasan Asia Tenggara tampaknya akan sedikit terhambat saat ini. Produksi berkurang akibat banjir yang terjadi di beberapa kawasan tahun ini. Meskipun demikian kondisi tanaman yang sedang tumbuh masih cukup baik.
Harga kakao berjangka kontrak Juli yang merupakan kontrak paling aktif saat ini terpantau ditutup menguat tajam. Harga komoditas tersebut mengalami lonjakan tajam sebesar 83 dollar atau 2,96 persen pada posisi 2.885 dollar per ton.
Harga kakao berjangka untuk perdagangan selanjutnya akan mengalami kenaikan lanjutan. Indikator teknikal di pasar kakao ICE Futures untuk jangka pendek menengah dan panjang sudah mengarah ke dalam pola bullish.
Untuk perdagangan selanjutnya harga kakao berjangka di ICE Futures New York berpotensi untuk mengetes level resistance pada posisi 2.926 dollar. Jika level support tersebut berhasil ditembus level selanjutnya adalah 3.000 dollar. Sedangkan level support yang akan dites jika terjadi koreksi ada pada 2.850 dollar dan 2.810 dollar.

Harga CPO Malaysia Masih Melempem Akibat Lonjakan Produksi

 
SGB LAMPUNG - Harga CPO di bursa komoditas Malaysia untuk kontrak paling aktif pada perdagangan hari ini terpantau mengalami pelemahan yang cukup signifikan (27/4). Harga CPO berjangka kontrak Juli tergerus melemah akibat penurunan harga minyak sayuran lain yang merupakan produk substitusinya.
Secara fundamental kenaikan ekspor CPO Malaysia untuk periode 1 – 20 April masih memberikan dukungan yang positif. Dilaporkan bahwa ekspor pada periode tersebut mengalami peningkatan sebesar 9,6 persen dibandingkan dengan periode yang sama bulan sebelumnya. Meskipun demikian pekan ini pergerakan harga CPO akan cenderung sideways karena adanya tarik-menarik antara sentiment positif dan negatif.
Akan tetapi data yang menunjukkan bahwa harga produk substitusi melemah memberikan sentiment negative terhadap harga CPO tersebut. Lebih jauh lagi produksi CPO diperkirakan akan menunjukkan kenaikan sebesar 17 persen pada periode 1 – 20 April dibandingkan periode yang sama bulan sebelumnya. Pada bulan Maret lalu output CPO di Malaysia mengalami peningkatan tajam sebesar 33,3 persen menjadi 1,49 juta ton.
Harga CPO kontrak paling aktif di bursa komoditas Malaysia membukukan pelemahan yang cukup signifikan hari ini. Harga kontrak Juli terpantau melemah sebesar 21 ringgit atau setara dengan 1 persen dan diperdagangkan pada posisi 2133 ringgit per ton.
Harga CPO berjangka pada perdagangan hari ini berpotensi untuk mengalami pergerakan melemah terbatas. Meskipun ekspor mengalami kenaikan tetapi lonjakan produksi yang jauh melampaui kenaikan ekspor menyebabkan potensi membengkaknya pasokan.
Harga CPO berjangka di bursa komoditas Malaysia berpotensi mengetes level resistance pada posisi 2.160  ringgit dan 2.180 ringgit. Sedangkan level support yang akan dites ada pada posisi 2.100 ringgit dan 2.080 ringgit.