SGB LAMPUNG - Pelaku pasar mulai optimis terhadap pergerakan nilai mata uang garuda di tengah ketidakpastian ekonomi China saat ini.
"Laju rupiah masih akan berpeluang menguat dengan target support(batas bawah) Rp13.915 dan resistance (batas batas) di Rp13.780," kata analis NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada Jakarta, Rabu, 6 Januari 2016.
Menurutnya, mulai beranjaknya harga minyak dunia membuat nilai tukar rupiah sempat bergerak di zona positif. Rupiah sempat mendekati area kisaran level Rp13.800 per dolar AS pada perdagangan kemarin.
"Akan tetapi, perkiraan kami tidak bertahan lama dan membuat pelaku pasar harus berhati-hati karena melemahnya Yuan terhadap dolar AS menyebabkan potensi melemahnya rupiah," tuturnya.
Selain itu, Reza melanjutkan, sentimen terhadap rupiah juga datang saat Bank Sentral Tiongkok People's Bank of China (PBoC) yang melakukan intervensi dengan mematok dolar AS setara 6,5 yuan atau terendah sejak 24 Mei 2011 pada sistem perdagangan valuta asing China.
"Rupiah masih berisiko mengalami pelemahan. Apalagi nilai yuan juga masih dibayang-bayangi, dengan pelemahan maka tentu akan membawa imbas negatif pada rupiah," ucapnya.
Dilansir dari data perdagangan Reuters, hari ini waktu AS, dolar dijual senilai Rp13.850. Rupiah sempat menguat ke level Rp13.800 pada awal sesi perdagangan.
http://bisnis.news.viva.co.id/news/read/719297-rupiah-berpotensi-terus-menguat--tapi---
Tidak ada komentar:
Posting Komentar