Senin, 09 November 2015

Data NFP AS Positif, Menekan Harga Minyak Dunia

 
SGB LAMPUNG -
Harga minyak kembali alami penurunan pada penutupan sabtu dinihari paska rilis hasil data tenaga kerja AS bulan Oktober yang positif yang mendorong penguatan dollar dengan sinyal kenaikan suku bunga AS akhir tahun ini semakin menguat.
Harga minyak berjangka WTI untuk kontrak bulan Desember ditutup turun 91 sen, atau 2 %, di 44,29 dollar per barel. Sementara harga minyak mentah Brent, acuan global untuk minyak, turun sekitar 50 sen pada 47,50 dollar per barel.
Harga minyak tetap stabil setelah Baker Hughes melaporkan jumlah kilang minyak yang beroperasi di AS turun 6 buah di minggu sebelumnya dengan total 572, dibandingkan dengan 1568 pada waktu yang sama tahun lalu.
Pengebor minyak AS kini telah mengurangi jumlah kilang minyak selama 10 minggu berturut-turut, menjadi tanda bahwa harga minyak mentah rendah yang menggambarkan perusahaan energi dari tidak melakukan produksi baru.
Harga minyak mentah berjangka Brent menuju kerugian mingguan sekitar 4 persen terganjal penguatan dolar, ditambah lagi sentimen bearish dalam harga minyak karena data pemerintah menunjukkan pada Rabu lalu stok minyak mentah AS meningkat.
Naik 5 persen sejak awal Oktober, dolar mencapai tertinggi 6 ½ bulan terhadap sekeranjang mata uang setelah US nonfarm payrolls naik 271.000 bulan lalu, pertumbuhan terbesar dalam hampir setahun.
Lonjakan tingkat tenaga kerja membuat lebih mungkin bagi Federal Reserve akan menaikkan suku bunga pada bulan Desember, hal ini semakin memperkuat dolar dan membuat komoditas dalam mata uang dollar kurang terjangkau bagi pemegang mata uang lainnya.
Harga minyak masih berpotensi alami tekanan dengan meningkatnya keyakinan kenaikan suku bunga AS. Harga minyak akan bergerak menembus kisaran Support 42,00-40,00, jika harga berbalik rebound akan mencoba menembus kisaran Resistance 45,50-47,50.
http://vibiznews.com/2015/11/09/data-nfp-as-positif-menekan-harga-minyak-dunia/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar