SGB LAMPUNG - Pada akhir perdagangan bursa ICE New York dini hari tadi harga kakao mengalami penguatan signifikan melanjutkan pergerakan harga perdagangan sebelumnya. Sentimen yang mempengaruhi perdagangan sebelumnya masih menjadi penggerak pasar yaitu musim panen di Afrika Barat dan produksi dari Asia Tenggara yang terganggu.
Musim hujan telah tiba di wilayah Afrika Barat sehingga panen kakao diperkirakan akan meningkat dan membuat harga komoditi tersebut berangsur meningkat. Selain itu pasar juga melihat estimasi tingkat produksi dari negara Asia Tenggara seperti Indonesia dan Malaysia menurun dari tahun sebelumnya yang diakibatkan oleh banjir yang melanda pada awal tahun namun kondisinya saat ini sudah membaik.
Harga kakao berjangka kontrak Juli yang merupakan kontrak paling aktif terpantau ditutup menguat signifikan 1,60% menjadi 2.847 dolar per ton dengan harga penutupan perdagangan sebelumnya sebesar 2.802 dolar per ton.
Harga kakao berjangka ICE Futures untuk perdagangan selanjutnya berpotensi untuk menguat secara terbatas. Secara teknikal dalam jangka waktu harian harga kakao sudah menunjukkan potensi penguatan yang terbatas, sehingga untuk perdagangan selanjutnya harga kakao berpotensi untuk mengetes level resistence pada posisi 2.867 dolar.
Dan jika level resistence berhasil ditembus maka harga akan mengetes level resistence selanjutnya pada 2.888 dolar . Sedangkan level support yang akan dites jika terjadi koreksi adalah pada level 2.811 dolar dan 2.776 dolar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar