Rabu, 25 Februari 2015

Wall Street Menguat, S&P500 Capai Rekor Lagi, Fed Pastikan Suku Bunga Tidak Akan Naik Sampai Juni

 
SGB LAMPUNG - Bursa saham Amerika ditutup menguat, indeks Standard & Poor 500 naik 0,3 persen ke rekor 2,115.48 pada 04:00 di New York. Indeks Dow Jones Industrial Average naik 92,35 poin, atau 0,5 persen, ke 18,209.19. The Nasdaq Composite Index naik 0,1 persen, naik untuk hari ke-10 dan capai rekor melewati pentutupan tertingginya pada Juli 2009. Ada sebanyak 6,1 miliar saham berpindah tangan di bursa AS, 11 persen di bawah rata-rata tiga bulan.
Indeks Volatilitas Chicago Board Options Exchange kehilangan 6 persen menjadi 13,69, terendah sejak 5 Desember 2014.
Investor telah mencari petunjuk tentang waktu kenaikan suku bunga AS. Indeks S & P 500 naik minggu lalu sebagai reaksi atas hasil pertemuan terakhir bank sentral yang menunjukkan beberapa pembuat kebijakan berpendapat akan tetap menjaga suku bunga rendah lebih lama di tengah risiko perekonomian yang dihadapi AS saat ini.
Ketua Federal Reserve Janet Yellen menunjukkan peningkatan suku bunga tidak mungkin sebelum pertengahan tahun karena inflasi dan pertumbuhan upah tetap terlalu rendah.
Para menteri keuangan Eropa menyetujui paket kebijakan ekonomi baru bagi Yunani dan membuka jalan bagi perpanjangan perjanjian dana talangan bagi Negara tersebut.
Berdasarkan kesepakatan sementara antara Yunani dan kreditor resmi pada 20 Februari lalu, masa perpanjangan dana talangan tersebut adalah untuk empat bulan kedepan.
Home Depot naik 4 persen ke rekor setelah pengecer bahan bangunan terbesar di AS ini melaporkan laba kuartal keempat yang melampaui estimasi analis. Dewan pimpinan perusahaan juga menyetujui $ 18 milyar program pembelian kembali saham senilai $18 miliar dan meningkatkan dividen kuartalan.
Harga saham bank terbesar di AS, JPMorgan naik 2,5 persen.
First Solar Inc rally 10 persen dan Sunpower Corp melonjak 18 persen. Kedua produsen panel surya terbesar di AS ini merencanakan joint venture untuk rencana penawaran umum perdana (IPO) .
Harga saham Macy Inc turun 3,2 persen setelah rantai department store terbesar di AS ini memperkirakan laba tahunan yang lebih rendah dari estimasi setelah membukukan pertumbuhan penjualan yang mengecewakan selama musim liburan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar