Kamis, 22 Januari 2015

Wall Street Ditutup Menguat Untuk Hari Ketiga Didukung Menguatnya Saham Energi


SGB LAMPUNG - Bursa saham Amerika ditutup menguat, indeks Standard & Poor 500 (SPX) naik 0,5 persen menjadi 2,032.12 pada 04:00 di New York. Indeks ini telah naik 2 persen selama tiga hari terakhir. Indeks Dow Jones Industrial Average menguat 39,05 poin, atau 0,2 persen, ke 17,554.28. Indeks Russell 2000 turun 0,3 persen. Sekitar 6,9 miliar saham berpindah tangan di bursa AS hari ini, 3,1 persen di atas rata-rata tiga bulan.
Pasar sedang menunggu hasil pertemuan ECB besok dimana Presiden Mario Draghi kemunginan akan mengumumkan program pelonggaran kuantitatif senilai 550 miliar euro atau setara dengan $636 miliar.
Saham Kanada menguat 1,8 persen setelah Bank of Canada secara tak terduga memangkas suku bunga utamanya untuk mengatasi anjloknya harga minyak dunia.
Data konstruksi perumahan baru Amerika Serikat untuk bulan Desember menunjukkan kenaikan lebih dari perkiraan. Ini merupakan sinyal pertumbuhan yang semakin baik dalam sektor industri
Pandangan investor internasional telah berubah menjadi paling positif atas pasar AS dalam lebih dari lima tahun terakhir, di tengah kekhawatiran atas ekonomi global yang memburuk. Sebagian dari mereka memperkirakan bahwa S & P 500 akan naik dalam enam bulan ke depan, sementara hanya seperempat melihatnya menurun.
Indeks Chicago Board Options Exchange Volatility (VIX), yang dikenal sebagai VIX, jatuh untuk hari ketiga berturut-turut, menurun 5,2 persen menjadi 18,85.
IBM turun 3,1 persen setelah meramalkan bahwa laba operasi tahun 2015 tidak akan melebihi $ 16,50. Estimasi analis berkisar dari $ 15,17 ke $ 18,55.
Sektor homebuilders dalam Indeks S & P drebound dari level terendah satu bulan, meningkat 1,4 persen. Lennar Corp dan D.R. Horton Inc melonjak lebih dari 2 persen.
Nabors Industries Ltd dan Noble Corp menguat setidaknya 6,1 persen, memimpin penguatan di antara perusahaan-perusahaan energi. Minyak rebound dari penurunan terbesar dalam seminggu di tengah tanda-tanda melambatnya pengeboran di AS akibat anjloknya harga minyak mentah dunia.
American Express Co kehilangan 2,1 persen pada akhir perdagangan sebagai yang terbesar bagi penerbit kartu kredit terbesar di AS. Perusahaan ini berencana untuk menutup 4000 pekerjaan dalam proses restrukturisasi yang sedang berlangsung saat ini. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar