Senin, 13 Oktober 2014

Wall Streeet Ditutup Anjlok Akhir Pekan Ini, Dow Kehilangan Sampai 115,15 Poin Ke Level 1,906.13

SGB LAMPUNG - Bursa AS ditutup anjlok lagi di akhir pekan ini, indeks Dow Jones Industrial Average (Indu) menghapus keuntungan selama tahun ini. Intel Corp, Microsoft Corp dan Cisco Systems Inc turun lebih dari 3,5 persen demikian juga Microchip Technology Inc anjlok 12 persen dan Networks Inc tenggelam 9,1 persen.
Indeks S & P 500 turun 1,15 persen atau sebesar 22,08 poin menjadi 1,906.13 pada 04:00 di New York. Indeks ini telah 3,1 persen untuk minggu ini, penurunan terbesar sejak Mei 2012.  Nasdaq Composite Index merosot 2,33 persen atau 102,10 poin ke level 4,276.24 dan Dow rata kehilangan 115,15 poin, atau 0,7 persen, ke 16,544.10.
Indeks Volatilitas Chicago Board Options Exchange (VIX) melonjak di atas 20 untuk pertama kalinya sejak Februari, melonjak 46 persen selama seminggu.
Sekitar 9,2 miliar saham berpindah tangan di bursa AS, tertinggi dalam tiga minggu, menurut data yang dikumpulkan oleh Bloomberg. Untuk minggu ini, rata-rata adalah 7,9 miliar, terbesar sejak 2011.
Presiden Bank Sentral Eropa Mario Draghi bentrok dengan menteri keuangan Jerman kemarin atas pernyataannya mengenai langkah-langkah yang diperlukan untuk menghidupkan kembali pertumbuhan di kawasan euro, sementara para pejabat Federal Reserve mengatakan ekonomi AS mungkin menghadapi risiko dari perlambatan global.
Produsen chip memiliki kerugian terburuk hari ini, dengan Indeks Philadelphia Semiconductor jatuh hampir 7 persen. Microchip Technology tenggelam 12 persen menjadi $ 39,96. Perusahaan ini membuat semikonduktor yang digunakan dalam produk mulai dari peralatan rumah ke komputer hardware jaringan untuk mobil, membuat pendapatannya menjadi indikator utama di seluruh industri.
Dana Moneter Internasional memangkas proyeksi pertumbuhan global pekan ini dan mengatakan kawasan euro menghadapi risiko resesi. Presiden Bank Sentral Eropa Mario Draghi berjanji pada pertemuan tahunan IMF untuk melonggarkan kebijakan moneter jika diperlukan. Itu kontras dengan pendapat Menteri Keuangan Jerman Wolfgang Schaeuble, yang memperingatkan resiko dari gaya pelonggaran kuantitatif  yang diambil AS dan mendesak disiplin anggaran supaya dilanjutkan.
Pembuat kebijakan Federal Reserve mengatakan dalam risalah pertemuan terakhir mereka bahwa perlambatan pertumbuhan global dan penguatan greenback berpotensi risiko terhadap prospek AS.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar