Kamis, 30 Oktober 2014

Rupiah Bangkit dari Keterpurukan, Ditutup Melesat Kencang


SGB LAMPUNG - Pada akhir perdagangan sore kemarin nilai tukar rupiah terpantau mengalami kenaikan yang signifikan terhadap dollar AS (28/10). Rupiah berakhir menguat tajam, rebound dari posisi paling rendah dalam nyaris dua minggu belakangan.
Mata uang rupiah berakhir menguat untuk pertama kalinya dalam enam sesi berturut-turut terhadap mata uang dari Amerika Serikat. Pergerakan mata uang rupiah menemui kesempatan untuk menguat setelah Rabu malam kemarin data ekonomi Amerika Serikat menunjukkan hasil yang tidak sekuat perkiraan.
Data  durable goods  AS yang masih di bawah ekspektasi kembali menimbulkan kekhawatiran tentang masih kurang kuatnya ekonomi nomor satu dunia itu. Departemen Perdagangan AS tadi malam merilis pesanan durable goods  September turun sebesar 1.3 persen.
Para pelaku pasar juga masih menantikan keputusan hasil rapat Fed hari Kamis dini hari. Diperkirakan Fed akan kembali memberikan sinyal penundaan meningkatkan suku bunga acuan. Akan tetapi yang sungguh dinantikan pelaku pasar adalah apakah bank sentral Amerika Serikat tersebut akan benar-benar menghentikan program pembelian obligasi bulanannya yang saat ini sisa 15 miliar dollar per bulan. Malam nanti Fed akan mulai melangsungkan rapat bulanannya.
Nilai tukar rupiah di pasar spot antarbank Jakarta sore ini ditutup pada posisi 12082 per dollar AS. Mata uang lokal ini mengalami kenaikan signifikan sebesar 87 poin atau setara dengan 0.71 persen dibandingkan dengan posisi penutupan perdagangan kemarin yang berada di level 12169 per dollar. Rupiah di perdagangan hari Rabu ini telah mengalami pergerakan pada kisaran 12077 – 12182 per dollar AS.
Untuk perdagangan selanjutnya Pasar akan menantikan hasil pengumuman rapat FOMC Fed dari Amerika Serikat. Diperkirakan Fed masih akan menunda penghentian program pembelian obligasi bulanannya.
Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS pada perdagangan selanjutnya akan cenderung mengalami pergerakan yang masih menguat, terutama jika Fed benar-benar menunda penghentian quantitative easing. Mata uang rupiah pada perdagangan hari Kamis besok berpotensi untuk mengalami pergerakan pada kisaran 12000 – 12200 per dollar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar