Pada
perdagangan hari ini nilai tukar euro mengalami pergerakan rebound
terbatas terhadap dollar AS (26/8). Mata uang euro hari ini berusaha
untuk rebound setelah pagi tadi tertekan anjlok dan sempat kembali
menyentuh level paling rendah dalam 11 bulan belakangan terhadap dollar
AS.
Euro masih mengalami pola pergerakan yang
melemah terhadap dollar AS akibat spekulasi bahwa ECB akan meningkatkan
program QE. Presiden ECB Mario Draghi mengatakan pada tanggal 22
Agustus lalu bahwa ekspektasi inflasi di kawasan euro telah mengalami
penurunan. Kondisi tersebut meningkatkan spekulasi bahwa para petinggi
bank sentral Eropa akan meningkatkan stimulus guna mencegah ekonomi
Eropa masuk ke dalam jerat deflasi.
Secara teknikal pergerakan melemah yen
juga sudah berada dalam kondisi yang berlebihan. RSI untuk pasangan
EUR/USD telah berada di bawah level 30 poin selama kurang lebih dua
minggu belakangan. Ini merupakan indikator bahwa untuk jangka pendek
akan terjadi koreksi. Akan tetapi indikator fundamental yang masih
menunjukkan kemungkinan penurunan membuat pergerakan euro tidak menguat
terlalu banyak.
Hari ini euro terpantau berada pada
posisi 1.3203 dollar AS. Euro mengalami peningkatan dibandingkan dengan
penutupan perdagangan dini hari tadi yang ada pada posisi 1.3192 dollar
AS. Pada perdagangan pagi tadi euro sempat mengalami penurunan yang
signifikan. Mata uang ini sempat melemah ke posisi 1.3179 dollar AS yang
merupakan posisi paling rendah sejak 9 September 2013 yang lalu.
Pergerakan nilai tukar euro terhadap
dollar AS pada perdagangan hari ini akan cenderung mengalami kenaikan
lanjutan. Nilai tukar euro hari ini berpotensi bergerak pada kisaran
1.3170 – 1.3240 dollar AS.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar