Pada
perdagangan hari ini nilai tukar euro mengalami peningkatan terhadap
dollar AS (22/8). Mata uang tunggal dari 18 negara di Eropa tersebut
tampak melanjutkan rebound terhadap dollar AS untuk dua hari
berturut-turut. Pada perdagangan kemarin euro sempat anjlok hingga
mencapai posisi paling rendah dalam 11 bulan belakangan.
Menguatnya nilai tukar aussie hari ini
terjadi karena nilai tukar dollar AS juga sedang mengalami pelemahan.
Dollar AS terkoreksi dari level paling tinggi dalam 11 bulan belakangan
terhadap euro dan indeks dollar juga terkoreksi. Dollar AS telah
mengalami kenaikan yang dinilai terlalu berlebihan sehingga pagi hari
ini para investor cenderung melakukan aksi ambil untung.Para pelaku
pasar menantikan hasil pertemuan para petinggi bank sentral di Jackson
Hole, Wyoming yang telah dimulai tadi malam.
Secara teknikal dollar AS sudah mengalami
jenuh beli terhadap euro dan mata uang rivalnya yang lain. Indeks RSI
pasangan kurs euro-dollar sudah berada di bawah level 30 poin selama
empat hari berturut-turut. Saat ini RSI masih berada di bawah 30 poin
yang menandakan bahwa rebound jangka pendek masih berpotensi untuk
berlanjut.
Nilai tukar euro di perdagangan hari
Jumat ini tampak mengalami rebound dan berada pada posisi 1.3286 dollar
AS. Mata uang euro mengalami peningkatan dibandingkan dengan penutupan
perdagangan dini hari tadi yang ditutup pada posisi 1.3281 dollar AS.
Kemarin nilai tukar euro sempat mengalami penurunan ke level 1.3242
dollar AS yang merupakan posisi paling rendah sejak tanggal 10 September
2013 yang lalu.
Pergerakan nilai tukar euro terhadap
dollar AS pada perdagangan hari ini akan cenderung mengalami kondisi
menguat terbatas. Nilai tukar mata uang tersebut hari ini berpotensi
bergerak pada kisaran 1.3250 – 1.3320 dollar AS.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar