Microsoft
telah melaporkan laporan kuartal keempat tahun fiskal 2014. Dalam
laporan keuangan diungkapkan bahwa pendapatan sementara kuartalan tidak
seperti yang diharapkan, keuntungan perusahaan jatuh seiring memudarnya
penjualan dari divisi hardware.
Microsoft mengumumkan pendapatan kuartal
keempat ini sebesar USD 23,38 miliar atau sekitar IDR 268,87 triliun.
Dibanding dengan pendapatan kuartal yang sama tahun lalu, mengalami
peningkatan sebesar USD 19,9 miliar atau sekitar IDR 228,85 triliun,
namun keuntungan kuartal ini menurun dibanding tahun lalu, dari USD 4,6
miliar atau IDR 52,9 triliun dibanding USD 4,97 miliar atau sekitar IDR
57,1 triliun.
Penurunan ini disebabkan karena
penjualan perangkatnya yang kurang memuaskan, terutama dari penjualan
perangkat Surface yang mengalami penurunan pendapatan pada kuartal ini.
Selain itu, perusahaan juga menghadapi
ketidakpastian dari kinerja Windows Phone sejak akuisisi Nokia
dilakukan, karena tampak menunjukkan kinerja yang tidak terlalu baik.
Microsoft melaporkan penjualan Lumia selama kuartal ini sebanyak 5,8
juta unit, turun 21 persen dibanding dengan kuartal yang sama tahun
lalu.
Secara finansial, kontribusi pendapatan
Nokia kuartal empat ini sebesar USD 1,99 miliar atau sekitar IDR 22,88
triliun, tapi perusahaan harus menanggung kerugian operasional sebesar
USD 692 juta atau sekitar IDR 7,95 triliun.
Dari divisi Personal Computer
(PC), kontribusi pendapatan justru tidak terlalu buruk, karena terjadi
peningkatan penjualan, namun ini tidak banyak membantu perusahaan,
sedangkan dari divisi software, perusahaan mengklaim bahwa pendapatan
dari Microsoft Office meningkat 21 persen pada kuartal ini, hal ini
disebabkan rilis Office untuk iPad pada awal tahun ini.
Divisi yang cukup menjanjikan bagi
Microsoft tentu berasal dari divisi game, karena penjualan Xbox
meningkat sekitar 14 persen, meski harus bersaing keras dari PlayStation
4 milik Sony.
Pendapatan kuartal keempat Microsoft
dibayangi dengan dengan kabar buruk, yang diumumkan oleh Satya Nadella
pekan lalu, yang menyatakan bahwa perusahaan akan merumahkan sekitar 18
ribu karyawannya di seluruh dunia, dengan PHK terbanyak sebesar 12,500
staf dari divisi perangkat Nokia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar