Pada perdagangan di bursa saham Australia
hari ini terjadi penurunan lanjutan (21/5). Indeks benchmark kembali
menyentuh level paling rendah dalam satu bulan belakangan sementara
dollar Australia mengalami penurunan hingga mencapai posisi paling
rendah dalam nyaris tiga minggu belakangan.
Lesunya bursa saham Australia hari ini
disebabkan oleh sentimen negatif yang berasal dari dalam dan luar
negeri. Data keyakinan konsumen bulan Mei di negara tersebut mengalami
penurunan nyaris 7 persen mencapai level paling rendah dalam dua tahun
belakangan di tengah rencana pemerintahnya untuk memangkas defisit
anggaran belanja.
Saham-saham yang membukukan penurunan
terbesar hari ini berasal dari sektor pertambangan. Harga bijih besi
yang terus turun menjadi faktor yang menyebabkan pelemahan tersebut. Rio
Tinto dan BHP Billiton mengalami penurunan masing-masing nyaris sebesar
2 persen. Fortescue Metals mengalami penurunan lebih dari 4 persen.
Indeks benchmark di bursa saham Australia
pagi hari ini terpantau bergerak melemah. Saat ini indeks S&P ASX
200 tercatat turun sebesar 38.15 poin atau 0.70 persen di level 5382.20
poin.
Analis Vibiz Research dari Vibiz
Consulting memperkirakan bahwa pergerakan indeks benchmark di Sydney
pada perdagangan hari ini akan cenderung mengalami pelemahan lanjutan.
Untuk hari ini indeks berpotensi mengalami pergerakan pada kisaran 5360 –
5400 poin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar