Harga nikel terpantau mengalami rebound
pada penutupan Bursa LME Kamis 22 Mei 2014. Penguatan harga nikel yang
sempat melemah pasca posisi sangsi investor terkait defisit supply
didorong oleh rilis data perekonomian Tiongkok.
Rilis data HSBC Flash Manufacturing PMI
berdampak pada peningkatan harga nikel pada perdagangan Kamis 22 Mei
2014. Indikasi peningkatan sektor manufactur Tiongkok tersebut, menjadi
sentimen positif dari sisi demand yang cukup kuat untuk mendongkrak
posisi nikel yang mulai melemah dalam beberapa hari terakhir.
Sebelumnya, terpantau nikel sempat
melemah dalam dua hari berturut-turut. Pelemahan tersebut disebabkan
oleh posisi investor masih belum yakin terhadap tingkat defisit supply
nikel imbas larangan expor nikel Indonesia. Selain itu, tingkat
persediaan nikel di Bursa LME juga turut menambah keraguan para investor
karena persediaan justru naik 7% dibandingkan data awal tahun.
Pada perdagangan Kamis 22 Mei 2014, harga
nikel LME ditutup menguat. Harga nikel LME untuk pengiriman 3 bulan
kedepan naik 0,95% ke tingkat harga $19.660/ton atau menguat $185/ton.
Analis Vibiz Research dari Vibiz
Consulting memprediksi nikel akan kembali mengalami penguatan pada
perdagangan hari ini. Hal tersebut dilandasi oleh dorongan sentimen
positif cukup kuat dari sisi demand imbas data HSBC Flash Manufacturing
PMI. Terkait pergerakan harga nikel, pada hari ini diperkirakan nikel
akan bergerak pada interval $19.143-$20.083.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar