Cukup dengan mengunjungi pameran
otomotif Beijing baru-baru ini, anda dapat menemukan bagaimana China
telah menjadi konsumen atas barang-barang mewah. Pada tahun 1990,
pameran ini hanyalah pameran biasa yang kemudian terus berkembang
menjadi suatu panggung besar nan penting bagi para pembuat mobil dunia.
Demikian juga jika Anda menyusuri
jalan-jalan di Beijing dan Shanghai, Anda akan melihat BMW,
Mercedes-Benz, Porche dan Ferrari yang hampir semuanya adalah
keluaran-keluaran terbaru. Hal ini membawa Dan Ammann, CEO General
Motors yang adalah raksasa otomotif di AS berpendapat bahwa China
diperkirakan akan menjadi pasar mobil mewah terbesar di dunia pada tahun
2020.
Perusahaan konsultan McKinsey & co
menyatakan bahwa berkembangnya kelas menengah di China telah membawa
perubahan ekonomi dan transformasi social. Hal ini masih akan terus
berlanjut. Lebih dari 75% konsumen perkotaan di China memiliki
pendapatan 60ribu yuan ($9.600) per tahun. McKinsey menambahkan bahwa
dalam hal daya beli, China berada di antara rata-rata pendapatan Brasil
dan Italia. Pada tahun 2000 hanya 4% rumah tangga perkotaan di China
yang ada pada kisaran tersebut.
Para pengamat mengatakan kelas menengah
ke atas di China akan menjadi konsumen utama dalam dekade ke depan. Jika
dianalisa maka ditemukan bahwa lebih dari 1/3 dari uang yang
dibelanjakan di seluruh dunia diperuntukkan utuk pembelian tas mewah,
sepatu, jam tangan, perhiasan dan pakaian siap pakai oleh para konsumen
China baik di dalam negeri maupun di luar negeri ketika mereka
bepergian. Juga mengarah kepada konsumsi barang-barang mahal.
Morgan Stanley berdasarkan sebuah
penelitian yang dilakukannya berpendapat bahwa pada tahun mendatang,
wisatawan China akan menghabiskan sebanyak $194 milyar per tahun di
Eropa, Amerika, Asia dan tempat liburan lainnya menurut. Hal ini
menjadikan China sebagai pemboros terbesar di dunia. Selain itu, pada
tahun depan jumlah wisatawan China yang akan bepergian ke luar negeri
diperkirakan akan melebihi 100 juta, meskipun beberapa analis mengatakan
bahwa hal ini dapat terjadi tahun ini.
Para ekonomis mengatakan jumlah uang
yang dihabiskan oleh China pada awal tahun ini sangatlah mencolok,
bahkan pada bagaimana cara menghabiskannya.
Baron – sebuah perusahaan properti lokal
di China saat ini membangun pusat perbelanjaan baru berkelas dunia di
China di banyak kota-kota yang lebih kecil. Hal ini lebih dikarenakan
ada banyak dari para pelancong tanpa pendapatan besar dapat menjadi
pembeli besar.
Untuk merek-merek mewah, China telah
menjadi magnet alami selama dekade terakhir atau lebih, terutama karena
pasar rumah di Eropa dan Amerika Utara mengalami kebangkrutan di tengah
krisis keuangan global.
Pada tahun ini pasar mewah China
diharapkan bertumbuh sekitar 2 persen sama dengan pertumbuhan tahun
lalu. Sedangkan pada tahun 2012, pertumbuhan mencapai 7 persen.
Penurunan ini dipengaruhi oleh adanya kebijakan pemerintah tentang
berhemat, dan “anti-Gifting”. Ini sangat berdampak pada pembelian barang
mewah terutama jam tangan dan pakaian pria.
Faktor lainnya yang mempengaruhi adalah
pertambahan jumlah warga China yang memilih membeli barang mewah di luar
China untuk menghindari pajak dan tarif kebijakan China yang dapat
menyebakan harga barang menjadi lebih mahal hingga 60 persen. Hal ini
membuat para warga China memilih untuk langsung berbelanja di kota-kota
lain seperti London, Paris atau Hong Kong. Pada tahun lalu angka
pembelanjaan China di luar negeri tumbuh sebesar 67 persen.
Menurut survey terbaru Bain & Co di
pasar mewah China, wisatawan China sekarang ini memberi andil hingga 29
persen untuk barang-barang mewah yang dipasarkan di sana. “Konsumen
China, terutama perempuan, menjadi lebih piawai dan sangat tahu
informasi tentang merek-merek mahal,” kata Lannes.
Nick Debnam, Ketua Asia-Pasifik untuk
pasar konsumen mengatakan China sedang mengalami perlambatan di pasar
mewah. Tingkat pertumbuhan penjualan barang mewah dalam setahun memang
tidak akan mencapai 20 sampai 30 persen seperti yang terjadi beberapa
tahun yang lalu, tetapi tidak akan mundur atau menurun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar