Jumat, 01 Februari 2019

Solid Berjangka | Saham BRI Capai Level Tertinggi Dalam Sejarah

Saham BRI Capai Level Tertinggi Dalam Sejarah - Solid Berjangka

Solid Berjangka Lampung - Harga saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) catatkan rekor tertinggi sejak tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). Kenaikan harga saham bank dengan aset terbesar Indonesia ini, mendongkrak nilai kapitalisasi perseroan menjadi Rp 483,52 triliun.

Hingga sesi I perdagangan saham hari ini, harga saham BRI naik 1,82% ke level Rp 3.920/saham. Harga saham tersebut berada level tertinggi setelah memperhitungkan harga saham setelah dua kali pemecahan nilai saham (stock split).

Pada perdagangan sesi I, jelang akhir pekan, saham BRI juga tercatat banyak diborong asing. Total nilai beli bersih (net buy) asing pada sesi I mencapai Rp 122,89 miliar dari total nilai transaksi senilai Rp 321,49 miliar.

BRI pertama kali tercatat sebagai emiten di BEI, kala itu masih Bursa Efek Jakarta (BEJ), pada 10 November 2003. Pada saat penawaran saham perdana (initial public offering/IPO) saham BRI dijual pada harga Rp 875/saham.

Saat ini, total jumlah saham yang tercatat di BEI mencapai 122,11 miliar saham. Dari jumlah saham tersebut, sebanyak 56,75% dimiliki oleh pemerintah, selebihnya atau 43,25% dikuasai oleh publik.

Sebagai bank dengan nilai aset terbesar, hingga akhir 2018 nilai aset Bank BRI mencapai Rp 1.296,9 triliun, naik 15,2% dari setahun sebelumnya yang tercatat Rp 1.126,2 triliun.

Sepanjang 2018, BRI berhasil meraih laba sebesar Rp 32,4 triliun pada 2018, tumbuh 11,6% dibandingkan pada 2017. Raihan laba 2018 membuat Bank BRI mempertahankan predikat sebagai bank paling menguntungkan di Indonesia.

Pencapaian laba pada 2018 didukung oleh pendapatan berbasis komisi (fee based income)yang tumbuh 22,7% menjadi Rp 23,4 triliun dari setahun sebelumnya tercatat Rp 19,1 triliun. Sementara itu pendapatan bunga bersih (net interest margin) mencapai Rp 78,61 triliun.

Direktur Utama Bank BRI, Suprajarto, mengatakan pendorong profit juga disebabkan oleh peningkatan efisiensi yang tercermin dari menurunnya rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO). BOPO pada akhir 2018 tercatat 70%, turun 70 basis poin dari setahun sebelumnya.

"Kinerja keuangan BRI tumbuh berkelanjutan ditopang sektor UMKM. Pertumbuhan positif dan sustainable dengan UMKM sebagai core. Hal tersebut menjadikan BRI bank UMKM terbesar di Indonesia," ujar Suprajarto dalam paparan kinerja BRI 2018 di Jakarta, Rabu (30/1/2019).

Tahun ini, BRI menargetkan laba tahun ini tumbuh 10-12% dari laba bersih konsolidasi 2018 sebesar Rp 32,4 triliun. "Jadi kalau sekarang Rp 32,4 triliun, kalau 10% jadi Rp 36 -37 triliun tetapi kita lebih ke persentase," ujar Suprajarto. - Solid Berjangka

sumber : cnbc

Baca Juga :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar