PT SOLID GOLD BERJANGKA - Harga Emas Turun di Sesi Asia Terkena Profit Taking
PT SOLID GOLD BERJANGKA LAMPUNG - Diperkirakan harga emas akan bergerak lemah dengan aksi profit taking setelah melonjak kemarin. Namun sentimen kekuatiran perang dagang dan perlambatan pertumbuhan dapat mengangkat emas sebagai aset safe haven. Harga emas diperkirakan bergerak dalam kisaran Support $ 1,219-$ 1,217, dan jika naik akan bergerak dalam kisaran Resistance $ 1,223-$ 1,225.
Harga Emas turun pada hari Jumat (12/10) di sesi Asia tetapi bertahan dekat lebih tinggi dua bulan di sesi sebelumnya, ketika harga melonjak lebih dari 2 persen karena kemerosotan di pasar saham global mendorong daya tarik safe haven emas.
Harga emas spot LLG turun 0,2 persen pada $ 1,221.06 per ons pada 1255 GMT. Pada hari Kamis, melonjak sekitar 2,5 persen setelah menandai tertinggi sejak 31 Juli di $ 1,226.27. Itu juga merupakan persentase kenaikan satu hari terbaik sejak Juni 2016.
Harga emas berjangka AS turun 0,3 persen pada $ 1,224.50 per ons.
Saham Asia tetap stabil pada hari Jumat setelah sembilan hari menurun, tetapi sentimen tetap lemah setelah saham Wall Street runtuh dan ekspektasi volatilitas pasar melonjak hingga delapan bulan tertinggi.
Kekhawatiran tentang dampak ekonomi dari perang perdagangan AS-China, lonjakan imbal hasil obligasi AS minggu ini dan kehati-hatian menjelang musim laba telah disebutkan sebagai alasan potensial di balik aksi jual, kekalahan pasar terbesar sejak Februari.
Dolar jatuh ke level terendah dua minggu pada hari Kamis terhadap sekeranjang mata uang karena pedagang memangkas kepemilikan dolar AS akibat hasil Treasury AS yang lebih rendah dan kerugian bursa Wall Street.
Aksi jual saham, meningkatnya ketegangan perdagangan dengan China, pertumbuhan global yang melambat dan tekanan verbal dari Gedung Putih tidak mungkin melemahkan rencana kenaikan suku bunga Federal Reserve AS dalam perekonomian yang berkinerja sesuai dengan perkiraan bank sentral.
Presiden AS Donald Trump meluncurkan hari kedua kritik terhadap The Fed pada hari Kamis, menyebut suku bunganya meningkatkan kebijakan “konyol” yang membuatnya lebih mahal bagi pemerintahannya untuk membiayai defisit yang meningkat.
Harga konsumen AS naik kurang dari yang diharapkan pada bulan September, ditahan oleh kenaikan lebih lambat dalam biaya sewa dan penurunan harga energi, karena tekanan inflasi yang mendasari tampaknya sedikit mendingin.
Upaya terakhir China untuk membatasi investasi luar oleh penduduknya menunjukkan betapa gugupnya para pembuat kebijakan di ekonomi terbesar kedua di dunia ini adalah tentang kemungkinan pelarian modal yang dipicu oleh perang dagang AS-China yang meluas.
PT SOLID GOLD BERJANGKA
Sumber : Vibiznews
Tidak ada komentar:
Posting Komentar