PT SOLID GOLD BERJANGKA - Pentingnya Warung bagi Masyarakat Indonesia!
Kemunculan minimarket-minimarket di berbagai kota di Indonesia selama kurang lebih satu dekade terakhir telah mengubah cara hidup masyarakat Indonesia. Jika dulu kita kerap menemukan warung kelontong di tiap tikungan, kini kehadiran minimarket yang lebih nyaman, bersih, dan berpendingin ruangan membuat kita mulai meninggalkan warung-warung kelontong dan justru memilih membeli keperluan kita di di sana. Padahal, mungkin minimarket tersebut letaknya lebih jauh dari rumah kita dibandingkan dengan warung tetangga yang jelas-jelas dekat. Hal ini menyebabkan banyak warung kelontong yang lantas harus gulung tikar.
Keengganan kita untuk berbelanja di warung ini biasanya disebabkan minimarket dianggap lebih modern dan lebih praktis. Tanpa banyak omong kita bisa memilih produk sesuka hati dan membelinya dengan mudah. Berbeda dengan di warung di mana kita kerap perlu berbasa-basi dahulu dengan penjualnya yang juga merangkap sebagai tetangga kita. Kadang bahkan kita harus menghadapi pertanyaan-pertanyaan kepo yang tidak mengenakkan seperti, “Kapan Lulus?” atau “Kapan nikah?”. Saat berbelanja di warung juga kadang kita harus menyiapkan kuping untuk mendengar curhatan ibu atau bapak penjaga warung yang kadang seperti tidak ada habisnya.
Meski memiliki berbagai kekurangan dibandingkan dengan minimarket yang serba praktis, cepat, dan impersonal, namun warung sebenarnya memiliki peran penting dalam kehidupan bermasyarakat, lho. Warung yang bisu kerap menjadi saksi bagi berbagai aktivitas masyarakat. Dalam diamnya, inilah peran penting dari warung sebagai ciri khas kebudayaan Indonesia.
1. Warung adalah Pusat Persebaran Gosip di Lingkungan
Pertukaran informasi, terutama terkait gosip tetangga atau lingkungan sekitar kerap terjadi di warung. Tempat ini menjadi saksi bisu bagi kisah-kisah curhatan para pembeli yang menyempatkan waktu untuk mengobrol barang sejenak dengan si penjual. Seperti biasa, dari satu mulut ke mulut yang lain, tersebarlah berita tentang si A, si B, maupun si C sehingga warung, di samping menawarkan berbagai produk kebutuhan sehari-hari, juga menawarkan berbagai informasi di lingkungan sekitar.
2. Di warung, dapat terjadi diplomasi kelas RT dan RW
Saat lingkungan mengalami suatu permasalahan atau saat terjadi pertikaian antartetangga, warung makan atau warung kopi menjadi tempat paling tepat untuk menyelesaikannya. Dengan duduk berbincang sembari disuguhi makanan warung, pihak-pihak yang bertikai dapat dengan lebih mudah membicarakan permasalahan mereka dan bersepakat pada satu solusi yang dirasa dapat menyelesaikan sengketa di antara mereka. Perbincangan di warung pun dapat bersifat publik dan disaksikan oleh otoritas yang berwenang, seperti ketua RT atau RW.
3. Pergerakan di lingkungan pun kerap bermula dari perbincangan di warung
Warung, terutama warung kopi dan warung makan, kerap menjadi tempat orang-orang untuk berkumpul dan bersosialisasi. Para pengunjung warung dapat duduk dan berbagi kisah maupun keluhan mereka. Di sinilah warung berperan penting karena dari duduk berbicara bersama di sebuah warung inilah kerap muncul berbagai inisiatif yang berujung pada aksi. Sebagai contoh, dari warung beredar kabar bahwa ibu A sedang sakit, lantas saat sedang berbelanja ibu B dan penjual di warung berencana untuk berinisiatif menjenguk ibu A. Dari sini lantas kabar sakitnya ibu A mendapat tambahan ajakan untuk menjenguk hingga akhirnya berkumpullah warga untuk menjenguk ibu A.
4. Warung menjadi tempat di mana uang receh kita jadi lebih punya arti
Meskipun memang minimarket lebih praktis dan cepat, namun di sana uang receh kita kerap tidak berarti karena kita tidak dapat mengecer. Jika kita ingin membeli permen di minimarket, kita harus membeli satu bungkus besar permen dan mungkin harus mengeluarkan uang hingga sepuluh ribu rupiah, padahal mungkin kita tidak ingin makan permen sebanyak itu. Sementara di warung, uang dua ratus perak kita jadi lebih punya arti karena bisa digunakan untuk membeli satu bungkus permen dan memenuhi hasrat kita akan permen.
5. Warung menjadi tali penyambung hidup bagi warga di akhir bulan karena menerima bon
Untuk alasan yang satu ini, warung memang tidak tergantikan. Bagi banyak masyarakat Indonesia yang kerja kantoran dan sering sudah kehabisan uang di akhir bulan, warung menjadi penyelamat karena toko konvensional ini terkadang masih mau dihutangi. Kita dapat memenuhi kebutuhan kita sekarang dan membayarnya nanti ketika gaji sudah turun. Coba jika kita mau mengebon barang kebutuhan di minimarket, yang ada kita habis ditertawakan atau lebih parah dipermalukan dengan diusir keluar dari minimarket.
PT SOLID GOLD BERJANGKA
Sumber : Yukepo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar