SGB LAMPUNG - Mengakhiri perdagangan forex hari Kamis (25/02) kurs safe haven seperti yen dan swissfranc yang sempat berjaya akhirnya berhasil ditekan dollar AS oleh naiknya kembali harga minyak mentah. Untuk pergerakan major currencies hanya kedua kurs ini yang melemah, kurs lainnya seperti euro, poundsterling serta kurs komoditas berhasil menguat.
Selain kenaikan harga minyak mentah, dollar AS menerima tenaga melawan yen dari rilis data durable goods orders yang meningkat tinggi pada bulan Januari lalu dan menepis tekanan dari data klaim pengangguran yang mengecewakan. Data durable goods orders tersebut berhasil bangkit dari kontraksi data periode bulan sebelumnya.
Harga minyak mentah berhasil bangkit kembali setelah sempat melemah diawal perdagangan, yang disupport oleh berita akan diadakannya pertemuan antara OPEC dengan Rusia membahas pemangkasan produksi minyak mentah global. Sebelumnya harga minyak mentah menciut oleh pernyataan Menteri Minyak Arab Saudi yang tidak akan memangkas produksi minyaknya. Kenaikan harga minyak mentah ini membuat aussie, dollar Canada dan kiwi dollar menguat terhadap dollar AS.
Untuk pergerakan kurs euro dan pound yang memiliki fundamental buruk berhasil rebound dari posisi perdagangan terburuk mereka khususnya poundsterling. Pound berhasil bangkit dari jurang terendah 7 tahun terhadap dollar merespon keragu-raguan para petinggi the Fed mengenai kenaikan suku bunga lanjutan. Pasalnya beberapa hari terakhir Presiden Fed beberapa wilayah menyampaikan perbedaan opininya untuk kenaikan suku bunga ini, ada yang mendukung kenaikan dipercepat namun ada juga yang belum tepat dilakukan.
Dari sisi pergerakan kawasan Asia, hampir semua mata uang negara di kawasan ini alami pelemahan oleh tekanan aset safe haven demikian juga dengan rupiah yang sempat menguat diawal perdagangan lalu berakhir melemah tipis.
http://vibiznews.com/2016/02/26/review-forex-250216-kenaikan-harga-minyak-amblaskan-safe-haven/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar