SGB LAMPUNG - Perdagangan forex hari ketiga pekan ini (24/02), pada sesi Asia Rabu pagi hanya kurs safe haven yen yang berhasil mengalahkan dollar AS melanjutkan perdagangan forex sebelumnya oleh anjloknya harga minyak mentah.
Harga minyak mentah kembali anjlok parah setelah sempat menguat ke posisi tertinggi 16 hari perdagangan awal pekan, yang disebabkan pernyataan Menteri Perminyakan Arab Saudi yang mempertimbangkan untuk tidak memangkas atau membekukan produksi minyak negaranya setelah awal pekan terangkat oleh kesepakatan Rusia dan Arab Saudi yang sepakat memangkas produksi minyak mentah pada bulan Maret.
Penggerak fundamental pasar pagi ini sudah dimulai dengan rilis data ekonomi Jepang dan Australia, dari Jepang dirilis laporan bulanan BOJ untuk kinerja sektor jasa negeri tersebut yang menunjukkan skor yang lebih rendah namun yen tetap menanjak terus.
Dan dari kawasan Australia di rilis update hasil pekerjaan konstruksi dan tingkat kenaikan upah yang dibayar pemerintah dan pengusaha, kedua data tersebut menunjukkan data yang lebih rendah atau negatif sehingga memberikan tekanan tambahan bagi pergerakan kurs aussie yang sudah anjlok oleh pelemahan harga minyak mentah.
Sedangkan pergerakan mata uang kawasan Eropa seperti euro dan pound hari ini tidak ada penggerak data fundamental yang signfikan mempengaruhi mata uang tersebut sehingga masih dipengaruhi sentimen perdagangan sebelumnya dan sentimen penggerak dollar AS hari ini.
Untuk perdagangan dollar AS sepanjang hari ini akan menerima sentimen dari beberapa rilis data ekonomi yang diperkirakan menunjukkan hasil yang mixed, dimana data flash service PMI diperkirakan menunjukkan kenaikan data, berikutnya data persediaan minyak mentah AS yang diperkirakan menurun lalu yang menunjukkan data negatif datang dari data penjualan rumah baru bulan Januari lalu.
vibiznews.com/2016/02/24/penggerak-forex-harian-240216-aset-beresiko-masih-belum-aman/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar