Senin, 16 November 2015

Harga Minyak Alami Penurunan Mingguan 8%, Terendah Dalam 8 Bulan

 
SGB LAMPUNG -
Harga minyak pada penutupan Sabtu dinihari (14/11) kembali merosot dengan sentimen melimpahnya persediaan minyak mentah meningkat baik pada produksi kilang minyak di darat maupun di laut.
Harga minyak telah jatuh di tujuh dari delapan sesi terakhir, dengan penurunan semakin cepat setelah data pemerintah AS, pada Kamis lalu menegaskan kenaikan mingguan ketujuh dalam persediaan minyak mentah AS yang mengambil stok di dekat rekor tertinggi bulan April.
Badan Energi Internasional (IEA) menambahkan lagi sentimen bearish pada hari Jumat, yang menyatakan stok persediaan minyak mentah mencapai rekor 3 miliar barel produksi di seluruh dunia.
Harga juga tergelincir setelah Baker Hughes melaporkan jumlah kilang minyak yang beroperasi di Amerika Serikat naik untuk pertama kalinya dalam 11 minggu.
Harga minyak berjangka WTI untuk kontrak bulan Desember ditutup turun 2,42%, pada 40,74 dollar per barel. Merosotnya harga minyak mentah ini memperpanjang kerugian mingguan ke terbesar dalam delapan bulan, sebesar 8% sejak Maret lalu.
Sementara harga minyak untuk pengiriman Desember turun 46 sen, atau 1,04 %, pada 43,60 dollar per barel. Kelemahan dibatasi oleh akan berakhirnya kontrak Desember. Brent turun hampir 8 persen juga sejak Maret.
Harga minyak masih berpotensi alami tekanan dengan sentiment negatif peningkatan pasokan minyak dunia dan sentimen negatif teror di Paris. Harga minyak akan bergerak menembus kisaran Support 38,00-36,00, jika harga berbalik menguat akan mencoba menembus kisaran Resistance 42,00-44,00.
http://vibiznews.com/2015/11/16/harga-minyak-alami-penurunan-mingguan-8-terendah-dalam-8-bulan/

Harga Emas Catat Penurunan 5% Sejak Awal November


SGB LAMPUNG - Harga Emas kembali jatuh ke dekat posisi terendah enam tahun pada Sabtu dinihari (14/11), berada di jalur pelemahan mingguan keempat, masih terganjal ekspektasi The Federal Reserve AS akan menaikkan suku bunga AS bulan depan untuk pertama kalinya dalam hampir satu dekade.
Harga logam mulia ini telah jatuh lebih dari 5 persen sejak awal November, setelah dirilisnya laporan payroll AS yang menguat dari perkiraan yang memicu ekspektasi untuk kenaikan suku bunga AS sebelum akhir tahun ini.
Harga emas spot LLG turun 0,1 % di 1,083.21 dollar per troy ons, setelah menyentuh terendah sejak Februari 2010 pada hari Kamis di $ 1,074.26. Sedangkan harga emas berjangka AS untuk pengiriman Desember turun 10 sen di 1,080.90 dollar per troy ons.
Harga emas diperkirakan masih berpotensi alami tekanan, karena keyakinan kenaikan suku bunga AS untuk dilaksanakan The Fed pada bulan Desember ini masih terus ada bahkan semakin meningkat, dimana hal ini juga akan semakin menguatkan dollar AS.
Sedangkan untuk harga logam lainnya juga alami penurunan. Platinum berada di 855,50 dollar per troy ons, turun 2,1 %, setelah sebelumnya merosot ke titik terendah sejak Desember 2008 di 854 dollar per troy ons.
Harga Paladium juga turun 3,9 % pada 536,50 dollar per troy ons setelah menyentuh level terendah 2,5 bulan dari 530,75 dollar per troy ons. Harga logam ini turun lebih dari 13 persen minggu ini, penurunan mingguan terbesar sejak Mei 2010.
Sementara harga Perak turun 0,5 % pada 14,20 dollar per troy ons, turun 2,5 bulan rendah dari 14,15 dollar per troy ons.
Harga emas akan terus berpotensi lanjutkan pelemahan. Diperkirakan harga emas akan mencoba menembus level Support 1080-1078, dan jika harga berbalik rebound akan mencoba menembus level Resistance 1085-1087.
http://vibiznews.com/2015/11/16/harga-emas-catat-penurunan-5-sejak-november/

Harga Kakao Naik Tertinggi 4 Bulan Terdorong Aksi Beli

 
SGB LAMPUNG -
Harga kakao berjangka ICE Futures mengalami kenaikan pada penutupan perdagangan akhir pekan Sabtu dini hari (14/11). Harga kakao naik didukung oleh aksi beli oleh spekulan.
Pantai Gading, produsen kakao terbesar di dunia, mulai mengalami panen tanaman kako pada bulan Oktober dan kedatangan sejauh tanaman biji kakao di pelabuhan di Pantai Gading terus terjadi, namun kelihatannya masih terhambat. Commerzbank mengatakan dalam sebuah catatan bahwa pelaku pasar yakin bahwa harga akan menurun jika panen terus berlangsung. Namun memang diharapkan hambatan distribusi dapat diselesaikan.
Di akhir perdagangan Sabtu dini hari, harga kakao berjangka kontrak Maret 2016 yang merupakan kontrak paling aktif terpantau ditutup dengan membukukan kenaikan yang cukup signifikan. Harga komoditas tersebut ditutup meningkat sebesar 35 dollar atau 1,05 persen pada posisi 3.363 dollar per ton. Harga ini merupakan penutupan tertinggi sejak 14 Juli.
AHarga kakao berjangka untuk perdagangan selanjutnya berpotensi mengalami tekanan dengan memasuki musim panen dan pulihnya distribusi kakao di negara-negara penghasil kakao. Demikian juga penguatan dollar AS dapat menekan harga kakao.
Untuk perdagangan selanjutnya harga kakao berjangka di ICE Futures New York berpotensi untuk mengetes level Support pada posisi 3.320 dollar. Jika level Support tersebut berhasil ditembus level selanjutnya adalah 3.280 dollar. Sedangkan jika harga lanjutkan kenaikan akan mencoba level Resistance pada 3.400 dollar dan 3.440 dollar.
http://vibiznews.com/2015/11/16/harga-kakao-terus-menguat-terdorong-aksi-beli/

Harga Kopi Arabica Tergerus Pelemahan Mata Uang Brazil

 
SGB LAMPUNG - Harga kopi arabika berjangka di ICE Futures melanjutkan penurunan pada akhir perdagangan Sabtu dini hari  (14/11). Harga komoditas turun signifikan dengan terjadinya pelemahan mata uang Brazil dan Kolombia terhadap dollar AS. Brazil dan Kolombia merupakan dua negara produsen kopi Arabica terbesar di dunia.
Penurunan harga kopi Arabica didorong oleh melemahnya mata uang Real Brasil, yang turun 33% terhadap dolar tahun ini, telah meningkatkan ekspor di Brasil, produsen kopi terbesar di dunia. Dalam dolar, harga kopi telah menurun 30% sepanjang tahun ini, tapi dalam hal mata uang lokal, harga telah stabil.
Lemahnya mata uang di negara-negara produsen cenderung membuat harga kopi tetap rendah dalam waktu dekat.
Harga kopi arabika berjangka untuk kontrak paling aktif bulan Maret 2016 ditutup turun -2,95 dollar atau -2,48 persen pada 1,1580 dollar.
Pergerakan harga kopi arabika berjangka di ICE Futures New York pada perdagangan selanjutnya masih berpotensi untuk mengalami penurunan dengan kondisi meningkatnya produksi kopi di negara-negara penghasil kopi dunia ini dan pelemahan mata uang negara-negara produsen kopi Arabica.
Harga kopi arabika berjangka di ICE Futures New York berpotensi untuk mengetes level support di posisi 1,1280 dollar dan 1,1000 dollar. Sedangkan level resistance yang akan dihadapi jika terjadi kenaikan lanjutan ada pada posisi 1,1580 dollar dan 1,1880 dollar.
http://vibiznews.com/2015/11/16/harga-kopi-arabica-tergerus-pelemahan-mata-uang-brazil/