Selasa, 04 Agustus 2015

Ekonomi China Melambat, Harga Minyak Dunia Melemah

Ekonomi China Melambat, Harga Minyak Dunia Melemah 
SGB LAMPUNG - Harga minyak mentah jenis West Texas Intermediate (WTI) dan Brent kompak melemah pada penutupan perdagangan semalam. 

Dilansir CNBC, Selasa, 4 Agustus 2015, pelemahan harga minyak tersebut menyusul lesunya ekonomi Amerika Serikat (AS) dan China. Selain itu, turunnya konsumsi bensin di AS juga membebani pasar minyak.

Minyak AS alias WTI ditutup pada level US$45,17 per barel, atau turun US$1,95 (4 persen) dibanding perdagangan sebelumnya. Angka itu menjadi penurunan terbesar dalam sebulan. Harga minyak mentah jenis Brent turun US$2,8 di posisi US$49,40 per barel, terlemah sejak 30 Januari.

Berlebihnya pasokan minyak mentah di pasar dan jatuhnya pasar saham China, sebagai negara konsumen energi terbesar di dunia, telah membebani pasar minyak pada Juli kemarin dan menggiring pelemahan pada Juli menjadi penurunan bulanan minyak mentah berjangka terbesar sejak krisis keuangan tahun 2008.

Kekhawatiran pasar lainnya adalah terkait kerugian baru karena melemahnya permintaan bensin di AS dan melambatnya data ekonomi China yang kemarin dirilis. Belanja konsumen AS pada Juni naik pada kecepatan yang paling lambat dalam empat bulan karena melemahnya pembelian mobil.

Sementara itu, pertumbuhan aktivitas manufaktur China tiba-tiba terhenti pada Juli karena melemahnya permintaan dari domestik dan luar negeri.

Survei yang dilakukan Reuters pada pekan lalu menunjukkan, produksi minyak oleh Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) mencapai tingkat bulanan tertinggi dalam sejarah pada Juli. Hasil survei menunjukkan, Arab Saudi dan negara anggota OPEC lainnya tertarik untuk mempertahankan harga minyak mentah, yang turun 12 persen pada tahun ini, setelah anjlok 48 persen pada 2014.
 
http://bisnis.news.viva.co.id/news/read/656739-ekonomi-china-melambat--harga-minyak-dunia-melemah

Harapan Penguatan Rupiah Kian Pupus

Harapan Penguatan Rupiah Kian Pupus 
SGB LAMPUNG - Analis NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada mengatakan, harapan adanya perbaikan laju rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) kian pupus dengan berlanjutnya pelemahan. 

Dia memperkirakan, rupiah pada hari ini akan berada dalam rentang Rp13.506-13.485 per dolar AS.

"Laju rupiah di atas level support (batas bawah) Rp13.505 per dolar AS," ujarnya, kepada VIVA.co.id, Selasa, 4 Agustus 2015.

Menurut dia, pelaku pasar cenderung mencari alternatif valuta asing lainnya yang lebih dapat memberikan hasil positif. Reza menjelaskan, meski data-data Amerika Serikat tercatat kurang baik di akhir pekan kemarin, tetapi laju dolar AS tampaknya tidak terlalu mengalami pelemahan.

"Melemahnya data-data AS juga diimbangi dengan melemahnya data-data di Asia, terutama dari Tiongkok dan Korea Selatan yang cenderung menurun sehingga kurang kuat untuk melemahkan laju dolar AS," ujarnya menambahkan.

Melemahnya data-data di Asia tersebut membuat laju Yuan dan Won cenderung turun sehingga memberikan kesempatan bagi dolar AS untuk dapat menguat. Rupiah pun ikut terkena imbasnya.

"Tetap antisipasi serta cermati setiap sentimen yang dirilis."
 
http://bisnis.news.viva.co.id/news/read/656750-harapan-penguatan-rupiah-kian-pupus

Nikkei Selasa Pagi Berlawanan Arah

 
SGB LAMPUNG -
Indeks spot Nikkei diawal perdagangan bursa saham Tokyo Jepang Selasa pagi (4/8)  kembali dibuka dengan melanjutkan tekanan perdagangan sebelumnya oleh sentimen penguatan nilai mata uang Yen Jepang. Namun untuk indeks berjangkanya alami penguatan yang terbatas.
Pergerakan Yen yang berhasil mendapatkan momentum penguatannya terhadap dollar AS tersebut  semalam sehingga kembali memberatkan saham-saham eksportir seperti saham Honda Motor -1.12%, saham Mitsubishi Logistic -0.50%, saham Bridgestone -0.71%, saham Hitachi Construction Machinery -1.83%, saham Hitachi -0.92%, saham Toshiba -0.98%, saham Isuzu Motor dan saham Toyota Motor sebesar -1.28%, dan -1.34%.
Indeks benchmark Nikkei pagi ini terpantau dibuka tertekan kuat sebesar 95.51 poin atatu 0.46%, dengan menjadi 20.452,60 poin dari posisi penutupan diperdagangan sebelumnya pada posisi 20.548,11 poin serta berhasil mencapai posisi tertinggi diperdagangan sebelumnya pada posisi  20.562,20 poin dan terendah sebelumnya pada 20.396,50 poin.
Namun berbeda dengan pergerakan indeks berjangka Nikkei pagi ini, yang berhasil dibuka menguat terbatas sebesar 20 poin atau 0.10%, dengan menjadi 20.445 poin dari posisi penutupan diperdagangan sebelumnya pada 20.425 poin serta berhasil mencapai posisi tertinggi diperdagangan sebelumnya pada posisi 20.560 poin dan terendah sebelumnya pada 20.385 poin.
Berdasarkan pada hasil penutupan diperdagangan sebelumnya, maka Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan indek Nikkei hari ini akan mencoba bangkit dengan menembus resistance pertama pada 20.680 poin dengan MA5 tengah BB10 daily, jika pergerakan indeks berhasil menembus resistance pertama maka diperkirakan akan mencoba menembus resistance kedua pada 20.945 poin dengan MA5 tengah BB10 daily.
Apabila pergerakan indeks berhasil berbalik arah dan melanjutkan pelemahan diperdagangan sebelumnya, maka diperkirakan akan mencoba menembus support pertama pada 20.400 poin dengan MA5 bawah BB10 H4, jika pergerakan indeks berhasil menembus support pertama maka diperkirakan akan mencoba menembus support kedua pada 20.210 poin dengan MA5 bawah BB10 H4.

http://vibiznews.com/2015/08/04/nikkei-selasa-pagi-berlawanan-arah/

Outlook Kalender Forex Minggu Ini

 
SGB LAMPUNG - Keputusan tingkat bunga Austalia, Neraca Perdagangan, PMI Non-Manufaktur ISM, keputusan tingkat bunga Jepang, data employment dari Selandia Baru, Kanada dan AS, termasuk yang sangat penting laporan NFP, Inilah outlook penggerak pasar pada minggu ini.
  1. Keputusan tingkat bunga Australia: Selasa, 11:30. Bank sentral Australia mempertahankan tingkat bunganya pada rekor terendah 2% di bulan Juli merefleksikan kestabilan di kebijakan moneter. Tidak ada perubahan dalam tingkat bunga yang diperkirakan sekarang.
  2. Data employment Selandia Baru: Rabu. 05:45. Reserve Bank of New Zealand memangkas tingkat bunganya di bulan Juli ditengah data ekonomi yang suram. Inflasi melemah lebih dari yang diperkirakan dan pengangguran tetap tinggi di 5.8%.
  3. Perubahan Non-Farm Employment ADP AS: Rabu, 19:15. Employment sektor swasta AS berkembang dengan tingkat tercepat dalam enam bulan dengan penambahan 237.000 pekerjaan di bulan Juni. Pasar pekerjaan AS diperkirakan akan menambah 230.000 posisi di bulan Juli.
  4. Neraca Perdagangan AS: Rabu, 19:30. Defisit perdagangan AS melebar di bulan Mei ditengah melemahnya ekspor, mencapai $41.9 miliar dari $40.7 miliar yang tercatat di bulan yang lalu. Defisit perdagangan AS diperkirakan membengkak lebih jauh menjadi $42.2 miliar.
  5. PMI Non-Manufaktur ISM AS: Rabu, 19:30. Laporan non-manufaktur ISM di bulan Juni menunjukkan kenaikan yang solid, indeks komposit naik menjadi 56.0 dari 55.7 di bulan Mei. Meskipun ada kenaikan yang positip, indeks jasa PMI menunjukkan berkurangnya pertumbuhan pada akhir dari kuartal kedua.
  6. Data employment Australia: Kamis, 8:30. Tingkat pengangguran Australia tetap berada pada 6% di bulan Juni, sementara ekonomi menambah 7.300 pekerjaan. Sekarang ekonomi Australia diperkirakan akan menambah 10.100 pekerjaan sementara tingkat pengangguran diperkirakan akan naik menjadi 6.1%.
  7. Keputusan tingkat bunga Inggris: Kamis, 18:00. Bank of England tetap mempertahankan tingkat bunganya selama lebih dari enam tahun dan diperkirakan tidak akan menaikkannya sampai tahun depan. Bank of England diperkirakan tidak akan mengubah tingkat bunganya sekarang.
  8. Klaim pengangguran AS: Kamis, 19:30. Jumlah klaim baru untuk tunjangan pengangguran meningkat kurang dari yang diperkirakan pada minggu yang lalu, meneguhkan kembali bahwa pasar tenaga kerja AS terus berlanjut menguat. Jumlah klaim pengangguran bertambah 12.000 menjadi 267.000. Pada minggu ini jumlah klaim pengangguran diperkirakan akan mencapai 269.000.
  9. Keputusan tingkat bunga Jepang: Jumat. Bank sentral Jepang menurunkan perkiraan pertumbuhan fiskal 2015 menjadi 1.7% dari sebelumnya 2.0%. Gubernur Bank of Japan Haruhiko Kuroda menyuarakan keprihatinannya atas turunnya harga saham di Cina dan efeknya yang bisa menurunkan ekonomi Jepang. BOJ akan harus menurunkan kembali perkiraan pertumbuhannya jika ekonomi Cina turun lagi.
  10. Data employment Kanada: Jumat, 19:30. Pasar employment Kanada terkontraksi 6.400 pekerjaan di bulan Juni ditengah hilangnya pekerjaan paruh waktu. Para ekonom memperkirakan akan terjadi kehilangan pekerjaan yang lebih tinggi sebanyak 9.000.
  11. Perubahan employment Non-Farm dan tingkat pengangguran AS: Jumat, 19:30. Laporan pekerjaan AS untuk bulan Juni menunjukkan pertumbuhan berikutnya sebanyak 223.000 posisi, setelah kenaikan yang solid sebesar 280,000. Di bulan Juli pasar tenaga kerja AS diperkirakan akan menambah 225.000 pekerjaan dan tingkat pengangguran diperkirakan akan tetap tidak berubah di 5.3%.
Itulah outlook event-event utama pada minggu ini. tetaplah disini untuk pembahasan lebih detil pada tiap-tiap event.

http://vibiznews.com/2015/08/04/outlook-kalender-forex-minggu-ini-83/