Senin, 03 Agustus 2015

Harga Emas Antam Masih Stagnan di Rp 547.000/Gram

Harga Emas Antam Masih Stagnan di Rp 547.000/Gram 
SGB LAMPUNG - Harga emas batangan logam mulia milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) hari ini stagnan. Sementara itu, harga pembelian kembali (buyback) naik.

Seperti dikutip dari situs logam mulai Antam, Senin (3/8/2015), harga emas batangan dipatok Rp 547.000/gram, sama seperti posisi pada perdagangan pekan lalu.

Sementara harga pembelian kembali oleh emiten berkode ANTM ini dari konsumen naik ke Rp 471.000/gram dibandingkan posisi pada perdagangan kemarin Rp 470.000/gram.

"Untuk transaksi pembelian emas batangan datang langsung ke PT Antam Tbk Jakarta setiap harinya kami batasi hingga maksimal 150 nomor antrean saja," tulis Antam dalam situs resminya.

Berikut daftar harga emas Antam untuk perdagangan hari ini:

  • 500 gram: Rp 253.800.000
  • 250 gram: Rp 127.000.000
  • 100 gram: Rp 50.850.000
  • 50 gram: Rp 25.450.000
  • 25 gram: Rp 12.750.000
  • 10 gram: Rp 5.130.000
  • 5 gram: Rp 2.590.000
  • 1 gram: Rp 547.000

Hang Seng Awal Pekan Tertekan Data Tiongkok

 
SGB LAMPUNG - Perdagangan bursa saham Hongkong Senin pagi (3/8), dibuka dengan indeks Hang Seng  retreat dari kinerja positif perdagangan bursa akhir pekan sebelumnya oleh sentimen negatif dari mengecewakannya data manufaktur Tiongkok yang dirilis pagi ini.
Buruknya sentimen tersebut berhasil membenamkan hampir 65% saham-saham yang diperdagangkan pagi ini, dimana saham China Shenhua Energy dibuka merosot tajam sebesar -1.90%, disusul oleh saham Hang Lung Properties -1.35%, saham Hang Seng Bank -1.13%, saham AIA Group -0.89%, saham Want Want China Holdings -1.99%, saham China Merchants Holdings International -1.41%, saham China Mengniu Dairy -1.57%, saham Galaxy Entertainment Group -1.40%, saham China Overseas Land & Investment -1.23%, saham Sino Land -1.50%, serta saham PetroChina dan saham CNOOC sebesar -1.17%, dan -0.94%.
Pagi ini, indeks Hang Seng terpantau dibuka tertekan hebat sebesar 103.14 poin atau 0.42%, dengan menjadi 24.533,14 poin dari posisi penutupan diakhir pekan sebelumnya pada 24.636,28 poin serta berhasil mencapai posisi tertinggi diperdagangan sebelumnya pada 24.661,19 poin dan terendah sebelumnya pada 24.467,83 poin.  
Namun berbeda dengan pergerakan indeks berjangka Hang Seng pada pagi ini, yang berhasil dibuka menguat terbatas sebesar 7 poin atau 0.02%, dengan menjadi 24.546 poin dari posisi penutupan diakhir perdagangan pekan sebelumnya pada posisi 24.539 poin serta berhasil mencapai posisi tertinggi diakhir pekan sebelumnya pada posisi 24.694 poin dan terendah sebelumnya pada 24.412 poin.
Berdasarkan pada hasil penutupan diakhir pekan sebelumnya, maka Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan indeks Hang Seng pada Senin ini tampak akan mencoba berbalik arah melemah dengan menembus support pertama pada  24.360 poin dengan MA5 bawah BB10 daily, jika pergerakan indeks berhasil menembus support pertama maka diperkirakan akan mencoba menembus support kedua pada 24.210 poin dengan MA5 bawah BB10 daily.
Apabila pergerakan indeks berhasil melanjutkan penguatan diakhir pekan sebelumnya, maka diperkirakan akan mencoba menembus resistance pertama pada 24.665 poin dengan MA5 tengah BB10 H4, jika pergerakan indeks berhasil menembus resistance pertama maka diperkirakan akan mencoba menembus resistance kedua pada 24.850 poin dengan MA5 tengah BB10 H4.
http://vibiznews.com/2015/08/03/hang-seng-awal-pekan-tertekan-data-tiongkok/

Ringkasan Kalender Forex Minggu Lalu

 
SGB LAMPUNG - Kita perlu melihat pada event-event utama yang menggerakkan pasar minggu yang lalu supaya bisa mengikuti perkembangan kenaikan atau penurunan yang terjadi dari indikator utama yang ada dalam kalender forex dan memiliki pandangan kedepan.
Berikut ini adalah ringkasan event-event utama yang menggerakkan pasar minggu yang lalu:
Minggu lalu FOMC mengeluarkan pernyataan mengenai tingkat bunga menegaskan kembali bahwa ekonomi AS terus menguat, membuka pintu terbuka untuk kemungkinan kenaikan tingkat bunga di bulan September. Para pembuat kebijakan mencatat bahwa ekonomi AS telah mengalami rebound dari perlambatan, meskipun terjadi penurunan di sektor energi. The Fed juga menyatakan bahwa pasar employment memperlihatkan kenaikan yang solid dalam bulan-bulan belakangan, menunjukkan pertumbuhan pekerjaan yang terus berlangsung. The Fed tetap mempertahankan tingkat suku bunganya tidak berubah dan memberikan catatan pasar tenaga kerja perlu berkembang lebih jauh lagi dan inflasi harus naik kearah target jangka menengah 2%, sebelum the Fed memutuskan untuk menaikkan tingkat suku bunga.
Hal-hal yang positif yang terjadi pada minggu lalu
1. Durable goods meningkat 3.4% di bulan Juni, diatas yang diperkirakan sebesar 2.6%.
2. Indeks harga rumah Case-Shiller naik 4.4% y/o/y.
3. Klaim pengangguran mingguan naik menjadi 267.000, angka yang masih sangat positip. .
4. PMI jasa Markit di bulan Juli naik menjadi 55.2 dari 54.8, suatu rebound dari angka terendah sejak bulan Januari bulan lalu. 
5. PMI Chicago naik menjadi 54.7, angka tertinggi sejak bulan Juli. reading since July
6. Tingkat partisipasi angkatan kerja Jepang naik menjadi 60%, terbanyak sejak bulan September.

Hal-hal yang negatif yang terjadi pada minggu yang lalu:
1. Consumer confidence muncul di 90.9, dalam kerendahan selama 10 bulan dan lebih rendah dari yang diperkirakan sebesar 94. 
2. Pending home sales turun 1.8% dibandingkan dengan yang diperkirakan kenaikan sebesar 1%.
3. Ekonomi AS bertumbuh 2.3% di kuartal kedua, kurang dari yang diperkirakan sebesar 2.5%. 
4. Indeks biaya employment naik dengan rekor terendah hanya 0.2% dibandingkan dengan yang diperkirakan sebesar 0.6%.
5. Tingkat mortgage rata-rata 30 tahun turun 6 bps w/o/w menjadi 4.17% dengan mortgage applications tidak berubah.
6. Ada kejutan di dalam harga deflator yang bertumbuh 2%, diatas yang diperkirakan sebesar 1.5%. Juga, core PCE hanya naik 1.8% q/o/q.
http://vibiznews.com/2015/08/03/ringkasan-kalender-forex-minggu-lalu-54/

Saham Jepang Melemah Terkait Penurunan Minyak Mentah

c_740_198_16777215_00_images_assets_MARKETUPDATE_bursa-tokyo-ilustrasi-Reuters-370x272.jpg 
SGB LAMPUNG - Bursa saham Jepang melemah, dengan indeks Topix turun untuk pertama kalinya dalam empat hari, terkait menurunnya sektor energi di tengah jatuhnya harga minyak mentah.
Indeks Topix turun 0,1 persen menjadi 1,658.40 pada 09:03 pagi di Tokyo, setelah pada Jumat kemarin membukukan kenaikan 1,8 persen di bulan Juli lalu. Indeks Nikkei 225 Stock Average turun 0,3 persen menjadi 20,514.27. Lebih dari 70 perusahaan di indeks Topix akan melaporkan hasil kuartalannya pada hari ini.
Dari 903 perusahaan yang telah melaporkan hasil musim ini dan perkiraan labanya sudah tersedia, 62 persennya diharapkan untuk memperoleh profit, peningkatan dari 48 persen yang mengalahkan perkiraan pada kuartal sebelumnya, menurut data yang dikumpulkan oleh Bloomberg.
Saham energi memimpin penurunan pada indeksTopix seiring turunnya harga minyak mentah berjangka di New York sebanyak 1,6 persen setelah Iran mengklaim akan mampu meningkatkan produksi mingguannya setelah sanksi-sanksi mereka dicabut.
Indeks berjangka E-mini pada indeks Standard & Poor 500 naik kurang dari 0,1 persen indeks tersebut turun  0,2 persen pada hari Jumat lalu di New York.
Sebuah indeks manufaktur resmi  China pada akhir pekan kemarin turun ke level terendahnya lima bulan. Saham China mengalami penurunan terburuk sejak 2009 pada bulan Juli lalu seiring pemerintah yang berjuang untuk mencegah kejatuhan ekuitasnya di tengah melemahnya pertumbuhan ekonomi terbesar kedua di dunia. Pasar Yunani ditetapkan untuk melanjutkan aktifitasnya menyusul skorsing lima minggunya.
Sumber: Bloomberg