Rabu, 18 Februari 2015

Yen Tergelincir, Nikkei Tertinggi Delapan Tahun

 
SGB LAMPUNG - Pergerakan bursa saham Tokyo Jepang Rabu pagi (18/2), indeks Nikkei Jepang berhasil menguat mencapai tertinggi delapan tahun sejak Juli 2007. Yen Jepang yang melemah terhadap Dolar AS di sesi perdagangan AS tadi malam, penguatan bursa Wall Street dan kinerja positif saham-saham lapis biru menjadi penguat diawal perdagangan.
Yen Jepang yang bergerak melemah terhadap Dolar AS diperdagangan sesi AS tadi malam sebesar 75 poin atau 0.63% menjadi 119.23 dari posisis pembukaan sebelumnya pada 118.48 poin dengan mencapai tertinggi pada 119.42 poin dan terendah pada 118.24 poin, yang disebabkan adanya tekanan  kuat secara teknikal di kisaran 118.55 membuat Yen Jepang kembali melemah.
Bursa saham AS setelah libur diawal pekan peringati The President Days dibuka positif hingga akhir perdagangan dari dukungan  menguatnya kembali harga minyak mentah dunia yang berhasil naik  sebesar  $ 0.46 sen atau 0.87%   menjadi $ 53.19/barel dari posisi pembukaan sebelumnya pada $ 52.73/ barel .
Saham-saham lapis biru yang ikut memberikan kontribusi penguatan di perdagangan Rabu pagi adalah saham Sony menguat signifikan sebesar 2%, Mitsubishi Electric menguat signifikan sebesar 2%, Nikkon melonjak 3% serta Panasonic melonjak 2.6%.
Indeks Spot Nikkei diperdagangan 116.85 poin atau 0.65% yang menjadi 18.103,98 poin dari posisi penutupan sebelumnya pada 17.987,09 poin dengan mencapai tertinggi sebelumnya pada 18.009,20 poin serta mencapai terendah pada 17.901,25 poin serta pergerakan indeks Nikkei Berjangka juga menguat sebesar 60 poin atau 0.34% yang menjadi 18.135 poin dari posisi penutupan sebelumnya pada 18.075 poin dengan mencapai tertinggi sebelumnya pada 18.085 poin dan terendah pada 17.925 poin
Berdasarkan pada penutupan perdagangan sebelumnya, maka pergerakan indeks Nikkei Rabu pagi akan bergerak di  teritori positif dengan level resistance pada 18.051 poin dan 18.100 poin serta level support pada 18.025 poin dan 18.065 poin. Dapat dilihat pada indikator BB< Parabolic SAR, ALigator, Stochastic dengan time H4 dan Daily.

Harga Minyak Didukung Sentimen Positif Solid, Masih Bertahan Lakukan Rally

 
SGB LAMPUNG - Harga minyak mentah masih terus bergerak naik dengan solid pada perdagangan kemarin sehingga dini hari tadi ditutup di teritori positif (18/2). Harga minyak mentah WTI di bursa komoditas AS berakhir menguat untuk empat sesi berturut-turut dan sempat kembali menyentuh level paling tinggi dalam 2 minggu belakangan. Aksi short-covering yang terjadi di pasar membantu menjaga kestabilan rally harga minyak mentah tersebut.
Harga minyak mentah berjangka jenis WTI untuk kontrak Maret mengalami peningkatan sebesar 75 sen atau setara dengan 1,4 persen di level 53,53 dollar per barel hari ini. Posisi harian tertinggi yang sempat disentuh adalah 54,09 dollar yang sekaligus merupakan posisi paling tinggi sejak tanggal 3 Februari lalu.
Harga minyak mentah Brent tampak mengalami peningkatan mengikuti sentimen positif yang terjadi pada harga minyak WTI. Kontrak April di Brent London mengalami peningkatan sebesar 1,10 dollar di posisi 62,50 dollar per barel. Harga sempat menyentuh 63 dollar yang merupakan posisi paling tinggi sepanjang tahun 2015.
Harga minyak mentah Brent dan WTI sempat mengalami penurunan pada sesi perdagangan kemarin akibat tekanan harga di beberapa komoditas lain. Akan tetapi ancaman konflik geopolitik di Timur Tengah yang memanas mengakibatkan spekulasi gangguan pasokan sehingga mendorong naik lagi harga minyak mentah.
Risiko geopolitik yang terjadi di Timur Tengah selalu menggerakkan naik harga minyak mentah global. Produksi minyak di Libya terpaksa ditutup sebagian sehingga kapasitas produksi di negara tersebut turun menjadi 350,000 barel per hari dari 1,6 juta barel per hari yang dicapai pada tahun 2011 sebelum Muammar Gaddafi diturunkan.
Pergerakan harga minyak mentah jenis WTI kontrak paling aktif akan mengalami pergerakan yang terbatas pada perdagangan elektronik di Asia hari ini. Ada kemungkinan harga minyak mentah akan melanjutkan kenaikan untuk sementara. Tetapi mulai liburnya pasar Tiongkok untuk perayaan Imlek diperkirakan akan membuat kondisi pasar relatif lebih sepi dari biasanya.
Untuk perdagangan hari ini harga minyak mentah WTI kontrak Maret diperkirakan akan mengalami level resistance di 54,30 dollar. Resistance selanjutnya ada di 55,50 dollar. Jika terjadi pelemahan harga akan menemui support pada posisi 52,00 dollar dan 50,00 dollar.

Harga Gula ICE Ditutup Lemah, Belum Bisa Keluar dari Tekanan Sentimen Negatif

 
SGB LAMPUNG - Harga gula putih berjangka di akhir perdagangan bursa komoditas ICE Futures New York dini hari tadi kembali mengalami penguatan yang lumayan (18/2). Harga komoditas gula berjangka berupaya untuk keluar dari tekanan sentiment negatif meskipun kekhawatiran mengenai kondisi Yunani masih menahan rally tajam. Saat ini harga gula berada dalam pola konsolidasi karena harga sudah mengalami penurunan yang besar.
Harga gula putih di bursa komoditas London mengalami pergerakan yang sideways sejak tanggal 2 Februari lalu setelah pada tanggal tersebut anjlok ke level paling rendah sejak tahun 2009 yang lalu. Sentimen negative masih mengukung pergerakan harga komoditas tersebut.
Harga gula berjangka di ICE Future New York juga ditekan oleh tingkat produksi gula global yang diperkirakan masih cukup tinggi. Kondisi cuaca di Brazil yang membaik dan melemahnya real Brazil terhadap dollar AS mengakibatkan peningkatan produksi yang cukup kuat.
Harga gula kasar berjangka di ICE Futures mengalami penurunan dini hari tadi. Harga berakhir pada posisi 15,07 sen per pon, melemah sebesar 0,23 sen atau setara dengan 1,55 persen.
Harga gula putih di Liffe London ditutup dengan membukukan peningkatan terbatas. Harga gula putih berjangka kontrak Mei naik sebesar 4,70 dollar dan ditutup pada posisi 395,70 dollar per ton.
Pergerakan harga gula kasar berjangka untuk di New York pada perdagangan selanjutnya masih berpotensi untuk melanjutkan penurunan. Saat ini  indikator teknikal masih mengarah ke pola bearish.
Harga gula kasar berjangka di ICE Futures New York berpotensi mengetes level resistance pada posisi 15,56  sen dan 15,90 sen. Sedangkan level support yang akan dites ada pada posisi 14,70 sen dan 14,20 sen.

Rebound, Aussie Incar Pergerakan Rally

 
SGB LAMPUNG - Pergerakan Dollar Australia hari ini (12:59:36 PM GMT, Selasa, 17 Februari, 2015) terpantau naik, dan mata uang tersebut terpantau menekan mata uang utama lainnya Dollar AS, setelah dibuka pada 0.7755 di awal perdagangan (00.00 GMT). Dollar Australia naik sekitar 70 pips atau sekitar 0.91 % dan nilai bergulir terpantau berada pada 0.7825.
Kalender ekonomi menunjukkan bahwa The Conference Board Inc. dijadwalkan untuk mengumumkan kepada publik, data terkini mengenai ekonomi makro Australia. Sejumlah ekonom menduga adanya perkembangan yang cukup baik terhadap data yang akan dirilis pada sektor ini.
Indikator CB Leading Index m/m diharapkan dapat menunjukkan performa yang baik dan menggambarkan adanya peningkatan dari nilai pada periode sebelumnya yaitu 0.1%. Mata uang Dollar Australia terpantau bergerak menguat merespon dini perkembangan tersebut.
Analisis fundamental forex harian kurs Dollar AS bahwa range normal AUDUSD pada hari ini diperkirakan akan memiliki level support pada kisaran 0.7739 dan level resistance pada kisaran 0.7782.