Senin, 05 Januari 2015

Wall Street Sedikit Melemah di Akhir Pekan Lalu

 
SGB LAMPUNG - Saham-saham berakhir dengan melemah pada penutupan perdagangan Jumat pekan lalu di Bursa Efek New York, Amerika Serikat. Indeks S&P 500 turun untuk sesi ketiga kalinyam setelah laporan ekonomi menunjukkan sektor manufaktur melambat meski masih berekspansi di akhir tahun 2014. 

Seperti diberitakan CNBC, Senin 5 Januari 2014, The Institute for Supply Management's meriilis bahwa indeks kegiatan manufaktur bulan Desember anjlok menjadi 55,5 atau di bawah ekspektasi penurunan ke 57,6 dari posisi 58,7 pada bulan November.
Selain itu, belanja konstruksi turun 0,3 persen pada November, sementara sebelumnya diproyeksikan naik 0,3 persen.

Sempat melonjak 128 poin, indeks Dow Jones Industrial Average berakhir turun sebanyak 91 poin, ditutup pada level 17.832,99. Dengan kata lain, indeks Dow Jones naik 9,92 poin (0,1 persen).

Indeks S&P 500 turun ke level 2.058,20. Saham sektor kebutuhan konsumen mengalami kerugian terbesar, sedangkan sektor utilitas menunjukkan kinerja terbaik di antara 10 kelompok industri komponen utama S&P.

Adapun indeks Nasdaq turun 9,24 poin (0,2 persen) ke level 4.726,81.

Volume perdagangan di Bursa Efek New York hampir 646 juta saham yang ditransaksikan, dengan volume komposit melampaui 2,7 miliar saham.

Dollar AS Kembali Pangkas Harga Emas LLG Pekan Lalu


SGB LAMPUNG - Harga emas LLG pada penutupan perdagangan pekan lalu, 29 Desember 2014-2 Januari 2015, terpantau ditutup dengan mengalami pelemahan secara agregat sepekan. Pelemahan harga emas LLG dalam sepekan tersebut cenderung dipicu oleh pergerakan nilai Dollar AS yang positif di akhir tahun 2014.
Pergerakan harga emas LLG pada perdagangan pekan lalu berada dalam trend cenderung untuk bearish. Dari total 4 hari perdagangan akibat libur 1 hari perdagangan untuk pergantian tahun baru masehi, harga emas 3 kali ditutup dengan mengalami pelemahan sedangkan sisanya ditutup menguat. Bila dari sisi trend pergerakan cenderung bearish, signifikansi pergerakan, pergerakan terjadi pada Selasa pekan lalu yang justru mengalami penguatan tajam sehingga weekly loss pekan lalu relatif terbatas. Sementara dari volatilitas, level tertinggi pada pekan lalu berada di $1.210,75 dan terendah pada $1.167,70.
Pada perdagangan hari pertama pekan lalu, harga emas LLG memulai pekan dengan mengalami pelemahan tajam. Nilai Dollar AS yang menguat di hari tersebut, kembali menjadi momok terhadap harga emas. Dampak dari hal tersebut hingga perdagangan hari Rabu, nilai Dollar yang cenderung positif cenderung memberikan tekanan kuat pada harga emas.
Meski cenderung tertekan oleh nilai Dollar AS jelang pergantian tahun masehi ke 2015, harga emas sempat rebound pada perdagangan Selasa pekan lalu. Kisruh politik Yunani dan krisis ekonomi Rusia menjadi pendorong penguat harga emas pada perdagangan hari tersebut. Seiring tumbuhnya sentimen positif dari hal tersebut, posisi emas selaku safe haven pun berhasil membuat harga emas terangkat.
Namun, pasca libur pergantian tahun masehi 2015 Kamis pekan lalu, harga emas kembali harus ditutup melemah pada Jumat. Meski mengalami penguatan dibandingka level opening, namun gap yang tercipta pasca libur perdagangan Kamis pasca pelemahan di Rabu belum mampu ditutup oleh penguatan di perdagangan hari Jumat. Adapun dari sisi pergerakan, penguatan harga emas di perdagangan Jumat dipicu oleh sentimen positif data ISM manufacturing PMI AS yang anjlok dari level 58,7 ke 56,5 dan melebihi ekspektasi di 57,7.
Pada penutupan perdagangan pekan lalu, harga emas LLG terpantau ditutup dengan mengalami pelemahan secara agregat sepekan. Harga emas LLG dalam sepekan lalu turun 0,67% ke tingkat harga $1.187,55/t oz atau melemah $7,95/t oz.
Sementara pada penutupan perdagangan emas berjangka di bursa Comex, harga emas juga ditutup dengan mengalami pelemahan secara agregat sepekan. Harga emas berjangka Comex untuk kontrak Februari 2015 ditutup turun 0,76% ke tingkat ahrga $1.186,2/t oz atau melemah $9,1/t oz.
Harga emas akan cenderung melemah pada perdagangan pekan ini. Hal tersebut dilandasi oleh kecenderung data positif dari beberapa rentetan data sektor tenaga kerja AS pekan ini. Sementara terkait pergerakan harga, diprediksi harga emas akan bergerak di kisaran $1.145-$1.240.

Bursa Jepang Dibuka Turun Akibat Lesunya Saham Eksportir dan Lapis Biru


SGB LAMPUNG - Bursa saham Jepang pada perdagangan hari Senin pagi ini alami penurunan yang signifikan (5/1). Bursa saham Jepang terpukul setelah para investor kembali dilanda kekhawatiran terkait harga minyak mentah yang masih melanjutkan penurunannya.
Hari Jumat lalu harga minyak mentah Brent mengalami penurunan sebesar 91 sen dan ditutup pada posisi 56.42 dollar per barel. Sementara itu harga minyak mentah WTI mengalami penurunan sebesar 58 sen dan ditutup di posisi 52.69 dollar per barel.
Indeks Nikkei spot mengawali perdagangan minggu ini dengan kenaikan nilai tukar yen Jepang yang mengganggu kinerja saham-saham eksportir. Nikon dan Canon mengalami penurunan nyaris 3 persen pagi ini. Nissan bergerak melemah sebesar 2.1 persen.
Sementara itu harga saham di sektor unggulan mengalami penurunan. Fast Retailing dan Softbank tampak mengalami penurunan masing-masing sebesar 1 persen.
Pagi ini indeks spot Nikkei tampak mengalami pelemahan yang cukup signifikan. Indeks spot pagi ini bergerak turun sebesar 181.83 poin atau sebesar 1.04 persen dan berada pada posisi 17276.94 poin.
Indeks Nikkei 225 berjangka pagi ini tampak mengalami pembukaan di posisi 17385. Indeks berjangka Nikkei dibuka dengan membukukan penurunan tipis saja yaitu sebesar 5 poin dibandingkan dengan posisi penutupan perdagangan sebelumnya. Posisi indeks berjangka saat ini cenderung mengalami penurunan dibandingkan dengan posisi pembukaan dan berada di level 17230 poin.
Pergerakan indeks berjangka di bursa saham pada perdagangan hari ini akan mengalami pergerakan yang melemah meskipun berpotensi terbatas. Indeks Nikkei terpukul turun karena yen bergerak menguat terhadap dollar AS.
Hari ini indeks Nikkei akan mengetes level support pada 17180 – 17100 poin. Sementara itu jika mengalami pergerakan menguat lebih lanjut, Nikkei akan menemui level resistance di 17300 dan 17400 poin.

Analisis Fundamental Dollar AS, Retreat


SGB LAMPUNG - Pada pergerakan forex sesi Asia pagi hari ini (00:49:14 GMT, Senin, 5 Januari 2015), Dollar AS secara umum menunjukkan pergerakan turun terhadap Dollar AS setelah dibuka pada 1.1791 di awal perdagangan (00.00 GMT), mata uang tersebut telah turun sekitar -16 pips atau sekitar -0.14 % dan pada saat berita ini diturunkan nilai bergulir terpantau berada pada 1.1775.
Menjelang laporan dari Autodata Corp. yang dijadwalkan akan merilis data terkini mengenai kinerja sektor perumahan, Dollar AS tampak mulai bergerak turun. Sejumlah ekonom menduga laporan yang akan diumumkan dapat menunjukkan perkembangan yang tidak terlalu menggembirakan.
Sejumlah ekonom memperkirakan bahwa indikator Total Vehicle Sales dapat menunjukkan pertanda yang kurang menggembirakan dan diduga dapat turun ke angka 16.9M dari nilai pada periode sebelumnya yaitu 17.2M. Mata uang Dollar AS terpantau bergerak melemah merespon dini perkembangan tersebut.
Range normal pergerakan pair Dollar AS/Dollar Kanada pada hari ini diperkirakan akan memiliki level support pada kisaran 1.1658 dan level resistance pada kisaran 1.1883.