Senin, 01 Desember 2014

OPEC Tak Pangkas Produksi Minyak, Reaksi di Wall Street Variatif

Suasana di Bursa Efek New York, Amerika Serikat. 
SGB LAMPUNG - Indeks saham utama Amerika Serikat ditutup bervariasi, pada akhir perdagangan Jumat akhir pekan lalu waktu New York.

Hal itu dipicu, seperti dikutip dari laman CNBC, Senin 1 Desember 2014, karena penurunan harga minyak menyusul pengumuman OPEC bahwa tidak akan memotong output produksi minyak.

Jumat akhir pekan lalu adalah perdagangan terakhir di bulan November. Sepanjang bulan itu, indeks Dow Jones Industrial Average dan S & P 500 memegang minggu ke-enam membukukan keuntungan, atau yang terpanjang dalam setahun.

Saham sektor energi terjun bebas 6 persen, atau penurunan yang terbesar sejak 8 Agustus 2011. Saham sektor energi juga memiliki minggu terburuk dalam tiga tahun dengan penurunan mingguan lebih dari 9 persen.

"Saya pikir hal ini karena beberapa investor ketakutan dan ada beberapa yang mengambil aksi ambil untung," ujar Marc Chaikin, pendiri Chaikin Analytic.

Dia memperkirakan, hingga akhir tahun ini, indeks S & P 500 berada di level 2.150.

Pada Kamis akhir pekan lalu, 12 anggota kartel minyak OPEC mengumumkan target produksi hingga 30 juta barel per hari, sehingg memicu penurunan tajam harga minyak.

Pada Jumat akhir pekan lalu, harga minyak menyentuh posisi terendah dalam empat setengah tahun terakhir dan diperdagangkan di bawah level US$70 per barel.

Peter Boocvar, Kepala Analis The Lindsey Group, terkejut dengan keputusan OPEC yang tidak memangkas produksi minyak dan dikaitkan pindah ke geopolitik.

Menurutnya, penurunan tajam harga minyak kemungkinan bisa memperlambat pertumbuhan ekonomi AS, layaknya saham yang berhubungan erat dengan harga minyak dalam 10 tahun terakhir.

Indeks Dow Jones Industrial Average berakhir naik tipis 0,49 poin ke level 17.828,24, yang dipimpin oleh saham Wal-Mart.

Sementara itu, indeks S&P 500 kehilangan 5,25 poin (0,25 persen) ke level 2.067,58, dengan saham sektor energi yang paling terpukul dari 10 sektor penyokong indeks. 

Adapun, indeks Nasdaq menguat 4,31 poin (0,09 persen) ke level 4.791,63. Secara mingguan, indeks Nasdaq menguat 1,7 persen sepanjang pekan lalu, atau penguatas beruntun dalam enam pekan sejak Februari 2013.

Imbal hasil (yield) treasury 10 tahun yang digunakan untuk menentukan suku bunga KPR dan kredit konsumsi turun 2,19 persen. Mata uang dolar AS menguat terhadap mitra dagang utamanya. 

The CBOE Volatilitas Index (VIX), yang secara luas dianggap sebagai ukuran terbaik dari kecemasan di pasar, diperdagangkan mendekati 13.

Ringkasan Kalender Forex Minggu Lalu


SGB LAMPUNG - Kita perlu melihat pada event-event utama yang menggerakkan pasar minggu yang lalu supaya bisa mengikuti perkembangan kenaikan atau penurunan yang terjadi dari indikator utama yang ada dalam kalender forex dan memiliki pandangan kedepan.

Berikut ini adalah ringkasan event-event utama yang menggerakkan pasar minggu yang lalu:

Data AS menunjukkan hasil yang beragam. Order “durable goods” meningkat tanpa terduga sebesar 0.4% tetapi untuk yang inti malah turun 0.9%. Klaim pengangguran AS mengecewakan, menembus batas 300.000 untuk pertama kalinya dalam hampir tiga bulan dengan lompatan 21.000 menjadi 313.000. Penjualan rumah baru naik untuk bulan ketiga berturut-turut ke tingkat tahunan sebesar 458.000 unit, tetapi masih lebih rendah dari perkiraan akan kenaikan sebesar 471.000 unit. Meskipun demikian, rilis data GDP kedua muncul dengan angka yang lebih baik dari yang diperkirakan pertama kalinya, menunjukkan tingkat pertumbuhan 3.9% di kuartal ketiga merefleksikan revisi kenaikan terhadap belanja konsumen dan bisnis dan juga inventori. Disebabkan karena terjadinya banjir, data ekonomi AS dirilis semua bersamaan sebelum hari Thanksgiving, volatilitas cenderung akan lebih tinggi.

Hal-hal yang positip yang terjadi pada minggu lalu :
1. Order durable goods naik 0.4% m/o/m, dibandingkan dengan penurunan yang diperkirakan sebesar 0.6%. 
2. GDP kuartal ketiga AS muncul di 3.9%, lebih baik dari pada yang diperkirakan sebesar 3.3%.
3. Crude Oil turun sebanyak 11.7% minggu lalu dengan OPEC tidak berubah. stands pat.
4. Penjualan rumah baru AS bertambah 0.7% m/o/m, naik dari 0.4% di bulan September.
5. Case-Shiller composite bertambah 0.34% m/o/m, naik dari 0.12% di bulan sebelumnya dan sedikit lebih baik dari yang diperkirakan.
6. Consumer sentiment dari Universitas Michigan muncul di 88.8, angka tertinggi sejak bulan Juli 2007.
7. PMI Chicago muncul di 60.8, masih kuat tetapi sedikit turun dibawah ekspektasi.

Hal-hal yang negatif yang terjadi pada minggu yang lalu :
1. Tema deflasi terus ada dengan imbal hasil global terus turun; Obligasi Perancis 10 tahun jatuh dibawah % untuk pertama kalinya.
2. Personal income naik 0.2% m/o/m, dibawah ekspektasi untuk 0.4% naik.
3. Barang-barang “core capital goods” turun 0.4% m/o/m, vs diperkirakan bertambah 0.5%
4. Klaim initial jobless meningkat menjadi 313.000, naik dari 292.000 dan lebih banyak dari yang diperkirakan lebih dari 288.000.
5. Pending home sales turun 1.1% m/o/m, jauh dibawah 0.5% yang diperkirakan.

Analisis Fundamental Pound , Rebound Tipis Dalam Tekanan ( 01/12/14)


SGB LAMPUNG - Poundsterling pada perdagangan di akhir pekan lalu , nampak turun terhadap mata uang utama lainnya, Dollar AS. Dibuka pada kisaran 1.5639 di awal perdagangan (00.00 GMT), mata uang tersebut melemah sekitar -30 pips atau sekitar -0.19 % dan nilai penutupan terpantau berada pada kisaran 1.5610.
Pergerakan mata uang Poundsterling hari ini (00:21:19 GMT, Senin, 1 December 2014) terpantau naik, dan mata uang tersebut terpantau menekan mata uang utama lainnya setelah dibuka pada 1.5610 di awal perdagangan (00.00 GMT). Terhadap Dollar AS, kurs Poundsterling naik sekitar 2 pips atau sekitar 0.01 % dan nilai bergulir terpantau berada pada 1.5611.
Kalender ekonomi menunjukkan bahwa Bank of England dijadwalkan untuk mengumumkan kepada publik, data terkini mengenai kinerja penyaluran kredit khususnya bagi pinjaman personal. Sejumlah ekonom menduga adanya perkembangan yang cukup baik terhadap data yang akan dirilis pada sektor ini.
Indikator Net Lending to Individuals m/m diharapkan dapat menunjukkan performa yang baik dan menggambarkan adanya peningkatan ke angka 2.8B dari nilai pada periode sebelumnya yaitu 2.7B. Mata uang Poundsterling terpantau bergerak naik merespon dini perkembangan tersebut.
Analisis fundamental forex harian Pound sterling bahwa range normal pergerakan GBPUSD pada hari ini diperkirakan akan memiliki level support pada kisaran 1.5565 dan level resistance pada kisaran 1.5691.

Bursa Korea Terluka Akibat Sentimen Negatif Anjlok Harga Minyak


SGB LAMPUNG - Pada pembukaan perdagangan di bursa saham Korea Selatan pagi ini terjadi pelemahan yang cukup signifikan pada indeks benchmark Kospi (1/12). Indeks Kospi dibuka melemah di awal perdagangan bulan Desember mengikuti hasil yang cenderung negatif pada akhir perdagangan di bursa saham Wall Street pekan lalu.
Indeks S&P 500 tampak mengalami penurunan sebesar 0.25 persen di akhir perdagangan. Dow Jones naik amat tipis kurang dari 0.001 persen. Arahan yang kurang baik tersebut juga diperparah dengan anjlok tajamnya harga minyak mentah setelah OPEC memutuskan untuk mempertahankan kuota produksinya.
Saham-saham afiliasi Samsung pagi ini masih membukukan kenaikan menahan sentimen negatif yang berkembang di bursa Seoul. Samsung Electronics mengalami peningkatan sebesar 2000 won ke posisi 1289000 won. Samsung SDS tampak terangka sebesar 11000 won menjadi 358000 won.
Sedangkan saham-saham yang melemah di antaranya adalah Daewoo Shipbuilding membukukan penurunan sebesar 1400 won menjadi 17900 won. SK Innovation mengalami penurunan sebesar 500 won ke posisi 80600 won.
Hari ini indeks spot Kospi terpantau alami pelemahan. Indeks spot tersebut dibuka dengan mengalami penurunan sebesar 14.93 poin atau 0.75 persen dan berada di level 1965.85 poin.
Indeks berjangka Kospi 200 pagi ini mengalami pembukaan pada posisi 252.55. Indeks berjangka tersebut mengalami penurunan signifikan sebesar 145 poin dibandingkan dengan posisi penutupan perdagangan sebelumnya. Indeks berjangka Kospi 200 saat ini tampak makin terjungkal melemah dan sudah berada pada posisi 251.45 poin.
Pergerakan indeks berjangka di bursa saham pada perdagangan hari ini akan cenderung mengalami pelemahan lanjutan. Hari ini indeks berjangka Kospi tampak belum memiliki kekuatan untuk rebound.
Untuk perdagangan hari ini indeks berjangka berpotensi untuk mengetes level resistance di posisi 252.50 poin. Level resistance kedua akan ditemui di posisi 253.00. Sedangkan jika indeks mengalami koreksi melemah maka support akan ditemui pada 250.50 poin dengan support kedua di level 250.00 poin.