Pada perdagangan hari ini bursa saham Jepang terpantau kembali alami penurunan (1/8). Di awal pekan ini bursa saham Asia kembali mengalami tekanan karena adanya rilis data fundamental dari beebrapa negara yang membawa pengaruh negatif terhadap peregerakan bursa saham global.
Data PMI manufaktur resmi dari Tiongkok berada di level 54.2 poin untuk bulan Juli lalu, dimana sebelumnya berada pada skor 55 poin. Angka ini menunjukkan adanya koreksi tajam di sektor properti Tiongkok dan berbanding terbalik dengan rilis data pemerintah sebelumnya yang menunjukkan ekspansi tercepat.
Sementara itu dari Amerika, dikabarkan tingkat pengangguran naik menjadi 6,2 persen dari 6,1 persen. Pemerintah AS menambahkan sekitar 209.000 pekerjaan bulan lalu untuk menanggulangi pengangguran dimana hal ini masih berada di bawah ekspektasi yaitu sebesar 233.000.
Hingga saat ini, saham Hitachi masih tampak melemah cukup signifikan sebesar 4 persen meskipun dilaporkan bahwa keuntungan bersih meningkat lebih dari dua kali lipat. Toshiba mengalami penurunan lebih dari 1 persen meskipun keuntungan tahunan naik 57 persen. Selain itu beberapa bank seperti Mitsubishi UFJ, Sumitomo Financial dan Mizuho Bank juga memimpin pelemahan bursa Jepang pagi ini dimana semuanya tercatat melemah lebih dari 1 persen.
Indeks spot Nikkei berada pada posisi 15530 poin. Indeks berjangka Nikkei 225 dibuka di posisi 15474.65 poin pagi ini. Indeks berjangka tersebut mengalami penurunan 48.46 poin dibandingkan dengan posisi penutupan perdagangan sebelumnya. Saat ini indeks berjangka bergerak melemah dan mencapai posisi 15466.24 poin.
Pergerakan indeks berjangka pada perdagangan hari ini akan cenderung mengalami kenaikan terbatas didukung kinerja positif aktivitas manufaktur Tiongkok. Indeks berpotensi untuk bergerak pada kisaran 15400 – 15500 poin.