Senin, 23 Juni 2014

Apple Perkenalkan iMac Baru Dengan Harga Lebih Terjangkau

imac-21,5-inch 


 
 
Apple pada Rabu (18/06) lalu memperkenalkan iMac terbaru dengan layar 21,5 dengan harga lebih terjangkau. Desktop all-in-one ini dilepas ke pasar seharga USD 1,099 atau sekitar IDR 12 juta. Menampilkan desain yang lebih tipis, dengan tampilan cemerlang, menggunakan sistem operasi yang paling canggih di dunia.
iMac 21,5 inci ini deilengkapi dengan prosesor dual-core 1,4GHz, Intel Core i5, dengan Turbo Boost Speed hingga 2,7GHz, Intel HD 5000 grafis, memori 8GB dan hard drive 500GB.
Setiap Mac hadir dengan OS X, sistem operasi yang paling canggih di dunia, dirancang untuk kemudahan pengguna. Pada awa bulan ini, Apple bahkan sudah mengumumkan sistem operasi terbaru OS X Yosemite, versi baru yang lebih kuat dan menakjubkan dari OS X karena memiliki fitur yang luar biasa.
Apple mulai menjual iMac 21,5 inci melalui toko online Apple, toko ritel Apple dan reseller resmi Apple.

Kurs Euro Rebound Menguat

Euro pada perdagangan minggu ini ( 16 -21 Juni ) secara umum terpantau menunjukkan tren menguat terhadap Dollar AS. Perdagangan pasangan mata uang EUR/USD ini setelah dibuka pada kisaran 1.3534 di awal minggu perdagangan telah naik sekitar 63 pips atau sekitar 0.46 % dan ditutup pada kisaran 1.3598.
Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting mengemukakan bahwa menguatnya mata uang Euro pada minggu ini terkait dengan laporan kinerja yang menggembirakan pada sektor perdagangan internasional. Hal ini terpantau dari laporan adanya peningkatan surplus neraca transaksi berjalan bagi kawasan Euro.
European Central Bank melaporkan bahwa indikator Current Account mengalami kenaikan ke angka 21.5B dari angka sebelumnya yaitu 19.6B. Angka ini menunjukkan kinerja yang lebih baik dari estimasi ekonom yang menduga akan turun ke angka 19.4B.
Pada perdagangan pada minggu mendatang ( 23 – 28 Juni ), range normal perdagangan EUR/USD mingguan diperkirakan akan memiliki level support pada kisaran 1.3525 lalu kemudian di 1.34536. Sedangkan level resistance pada kisaran 1.3656 kemudian pada 1.3714.
Pergerakan pasangan mata uang ini diperkirakan akan dipengaruhi oleh beberapa rilis data ekonomi yang diantaranya adalah : German Prelim CPI m/m dan French Consumer Spending m/m.

Dovish The Fed dan Ketegangan di Irak Angkat Tinggi Harga Emas

 
 


 
Pekan ini emas kembali dalam trend yang bullish setelah 2 pekan berturut harga emas naik perlahan-lahan dan pada perdagangan kamis kemarin emas melonjak tinggi menembus level 1300 USD/t oz. Harga komoditas emas ini naik ke level tertinggi sejak kenaikan yang kuat pada pertengahan Maret yang hampir menyentuh level 1400 USD/t oz.
Harga emas sepanjang pekan ini mengalami kenaikan 2,6% untuk emas spot yang dibuka di level 1277,20 USD/oz t dan akhir perdagangan dini hari tadi (21/6)  naik ke level 1312,25 USD/oz t.  Demikian juga dengan emas berjangka naik 3,3 % khususnya untuk kontrak bulan Agustus  di bursa comex yang akhir perdagangan tadi naik ke level 1316,60 USD/t oz.
Harga emas yang sejak akhir Maret hingga Juni pertama ada dalam downtrend dan pernah menyentuh harga terendah di kisaran 1245 USD/t oz akhirnya rally jelang akhir pekan. Hal yang mendorong kenaikan signifikan ini oleh meningkatnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah dan trend yang lebih dovish dari pengumuman hasil rapat  FOMC pekan ini yang disampaikan Janet Yellen.
Ditengah ketegangan di Irak yang terjadi perebutan paksa kekuasaan beberapa wilayah utama negera tersebut oleh kaum pemberontak militan, Janet Yellen mengumumkan akan menunda menaikkan suku bunga dan kembali memangkas stimulusnya sebesar $ 10 miliar sehingga pembelian obligasi tersebut hanya tinggal $ 35 miliar per bulannya.
Selain itu penguatan juga terjadi oleh laporan NATO yang menyebutkan  bahwa ada ribuan tentara Rusia di perbatasan Ukraina Timur, yang memicu kekhawatiran pasar forex dan saham akan campur tangan Rusia dalam masalah di Ukraina terutama pasca tewasnya salah satu wartawan Rusia di Ukraina Timur.
Untuk tahun ini emas  telah naik 9,5 persen yang sebagian disebabkan spekulasi bahwa pemulihan ekonomi AS yang bergerak lambat yang bisa memicu stimulus the Fed akan dilanjutkan, selain itu kenaikan juga disebabkan  meningkatnya ketegangan antara Rusia dan Ukraina dan kekerasan di Irak. Namun kenaikan harga ini tidak didukung oleh pembelian emas fisik.
Untuk pergerakan emas pekan depan, analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memperkirakan emas  akan kembali melanjutkan uptrendnya untuk minggu keempat berturut, faktor fundamental yang mempengaruhinya masih datang dari kondisi ekonomi AS yang mengkhawatirkan pasar seperti data terakhir GDP kuartal pertama AS yang diperkirakan akan semakin anjlok dari perhitungan kedua bulan lalu. Selain itu ada juga data pesanan barang tahan lama dan juga data perumahan yang menunjukkan penjualan rumah baru.
Secara teknikal komoditas safe haven ini bergerak keatas garis bolinger dengan kisaran resistance di 1316 – 1321 USD/t oz dan kisaran support di 1286 – 1245 USD/t oz.

Wall Street Ditutup Menguat, Dow Jones dan S&P500 Capai Rekor Lagi, Harga Minyak Turun

Bursa saham AS ditutup naik capai rekor tertinggi lagi  untuk Dow Jones dan S$P500. The Dow. DJI naik 25,62 poin, atau 0,15 persen, menjadi berakhir pada 16,947.08. The S & P 500. SPX naik 3,39 poin, atau 0,17 persen, menjadi berakhir pada 1,962.87. The Nasdaq Composite. IXIC menambahkan 8.71 poin, atau 0,20 persen, menjadi ditutup pada 4,368.04.
Harga US Treasuries kembali menguat setelah mengalami penurunan akibat lemahnya penjualan obligasi inflasi-linked, dan dolar naik karena investor mengejar lebih tinggi imbal hasil dari obligasi AS.
Ketua Federal Reserve Janet Yellen, hari Rabu efektif membersihkan jalan bagi lebih Wall Street untuk meraih keuntungan dengan menyarankan bahwa suku bunga akan tetap rendah sampai 2016.
Benchmark 10-tahun catatan US10YT = RR terakhir turun 1/32 dengan yield 2,63 persen, naik dari 2,62 persen pada Kamis. Catatan menghasilkan 3 persen pada awal tahun. Harga Treasuries 30-tahun naik 9/32 untuk menghasilkan 3,45 persen.
Terhadap yen, dolar terakhir naik 0,2 persen, pada 102,12 ¥ JPY, sementara euro tergelincir 0,10 persen menjadi $ 1,3597 EUR.
Harga minyak Brent LCOc1 turun dari harga tertinggi sembilan bulannya karena surutnya kekhawatiran  bahwa kekerasan di Irak, produsen terbesar kedua OPEC, akan mengganggu pasokan. Brent turun 42 sen menjadi $ 114,66 dari harga tertingginya di  $ 115,71 yang dicapai pada hari Kamis. CLc1 minyak AS naik 75 sen menjadi $ 107,18.