Jumat, 16 Mei 2014

Bursa Seoul Tutup Menguat Tipis, Terhambat oleh Penurunan Saham Lapis Biru


Bursa saham Jepang ditutup dengan membukukan peningkatan meskipun masih lebih kecil dibandingkan penurunan kemarin (16/5) Bursa saham meninggalkan teritori negative dan berakhir di teritori hijau. Indeks Kospi kembali mendekati posisi paling tinggi di tahun 2014 yang dicapainya pada perdagangan hari Rabu lalu.
Di antara saham-saham yang mengalami penurunan terbesar adalah saham dari sector lapis biru. Penurunan saham unggulan telah mengakibatkan indeks Kospi sempat terpukul pada sesi perdagangan hari ini.
Saham Hyundai Motor memimpin penurunan dengan menggenapi pelemahan sebesar 2 persen. Saham Kia Motors juga tampak ditutup turun 1.8 persen.
Indeks spot Kospi pada penutupan perdagangan hari ini mengalami peningkatan tipis saja. Indeks ditutup dengan kenaikan sebesar 3.24 poin atau 0.16 persen di posisi 2013.44 poin. Indeks berjangka Kospi 200 rehat di level 262.85 poin siang ini. Indeks berjangka tampak berada di atas level penutupan perdagangan sebelumnya yaitu 262.80 poin. Pada perdagangan hari ini indeks Kospi berjangka dibuka di teritori negative, tetapi berhasil bangkit.
Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memperkirakan bahwa pergerakan bursa saham Korea Selatan pada perdagangan minggu depan akan cenderung mengikuti kondisi yang terjadi di bursa Amerika Serikat dan Eropa malam nanti. Para pelaku pasar akan menantikan rilis data building permits, housing starts dan Prelim UoM Consumer sentiment dari Amerika Serikat.

Emas Spot Bergerak Turun Terhadap Major Currencies

Pada perdagangan komoditi dini hari ini ( 16 Mei ), emas menunjukkan pergerakan turun setelah dibuka pada 1304.98 USD/oz t di awal perdagangan (00.00 GMT). Komoditi tersebut telah turun sekitar -8.94 USD/oz t atau sekitar -0.68 % dan pada saat berita ini diturunkan nilai bergulir terpantau berada pada kisaran 1296.04 USD/oz t.
Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting mengemukakan bahwa sinyalemen mix pada ekonomi AS nampak memberikan tekanan terhadap laju naik harga emas spot. Dilaporkan bahwa indikator Empire State Manufacturing Index menguat tajam ke angka 19.0 dari 1.3.
Namun di lain pihak Federal Reserve Bank of Philadelphia melaporkan kepada publik bahwa kinerja sektor manufaktur di wilayah Philadelphia mengalami pelemahan.
Perkembangan tersebut ditunjukkan dengan penurunan pada indikator fundamental Philly Fed Manufacturing Index yang melemah ke angka 15.4 dari nilai pada periode sebelumnya yaitu 16.6. Laporan yang kurang menguntungkan tersebut menunjukkan kinerja yang lebih baik dari estimasi sejumlah ekonom, yang memperkirakan akan dapat turun ke angka 13.9.
Terhadap Poundsterling emas spot juga nampak melemah. Emas spot dibuka pada 777.6 GBP/oz t di awal perdagangan dan telah turun sekitar -6.64 GBP /oz t atau sekitar -0.85 %. Pada saat berita ini diturunkan nilai bergulir terpantau berada pada kisaran 770.95 GBP /oz t.
Menghadapi mata uang Euro emas spot melemah. Harga pembukaan berada pada 951.4 EUR/oz t di awal perdagangan. Emas telah turun sekitar -6.75 EUR /oz t atau sekitar -0.70 % dan pada saat berita ini diturunkan nilai bergulir terpantau berada pada kisaran 944.65 EUR /oz t.

Estimasi Produksi Semakin Menurun, Harga Kopi Arabika Melonjak Naik

Harga kopi Arabika terpantau mengalami kenaikan signifikan pada perdagangan di Bursa ICE Futures US Kamis 15 Mei 2014. Kenaikan harga kopi Arabika dipicu oleh rilis data terbaru dari CONAB.
Rilis data supply kopi dari CONAB, perusahaan yang bernaung di bawah Kementerian Pangan Brazil, menjadi sentimen positif kuat dalam perdagangan kemarin. Data CONAB menunjukan, tingkat kerusakan akibat kekeringan di Brazil lebih buruk daripada estimasi sebelumnya.
Produksi kopi Brazil diperkirakan akan turun hingga level 44,57 juta kantong untuk kemasan 60kg atau turun 9% dari estimasi pada Januari lalu. Secara spesifik, produksi kopi Arabika diestimasi akan berada pada level produksi 32,23 juta sedangkan Robusta 12,33 juta. Imbas dari rilis data tersebut, harga kopi baik Arabika maupun Robusta yang sebelumnya berada dalam trend relatif melemah, naik signifikan.
Pada perdagangan Kamis 15 Mei 2014, harga kopi Arabika mengalami penguatan signifikan di Bursa ICE Futures US. Harga kopi Arabika berjangka untuk kontrak Juli 2014 naik 6,84% ke tingkat harga $1,9680/kantong atau menguat $0,126/kantong.
Dari Bursa LIFFE, kopi Robusta juga terpantau mengalami penguatan cukup signifikan. Kopi Robusta berjangka untuk kontrak Juli 2014 naik 2,25% ke tingkat harga $2138/ton atau menguat $47/ton.
Harga kopi diprediksi akan mulai kembali memasuki trend penguatan harga. Hal tersebut dilandasi oleh sentimen positif kuat dari rilis data CONAB yang mengindikasikan kerusakan akibat kekeringan Brazil berada pada level cukup parah.

Pernyataan Ole Hansen Sedikit Tekan Peningkatan Tajam Harga Gula


Harga gula terpantau ditutup melemah pada perdagangan Kamis 15 Mei 2014 di Bursa ICE Futures US. Pelemahan harga gula dipicu oleh pernyataan Ole Hansen selaku pakar komoditas berjangka.
Pernyataan Ole Hansen, Pimpinan Strategi bagian Komoditas Saxo Bank, memicu sedikit penurunan pada harga gula. Tertahannya harga gula dipicu oleh pernyataan Ole Hansen yang menyatakan supply gula global masih dapat ditolong oleh cadangan gula global.  
Sebelum pernyataan Ole Hansen tersebut, harga gula sempat menguat imbas kekhawatiran akan defisit supply gula global dan ancaman siklus El Nino. Pasca rilis pernyataan Ole Hansen, harga gula terpantau mengalami pelemahan walaupun tidak terlalu signifikan.
Harga gula pada penutupan perdagangan Bursa ICE Futures US terpantau melemah. Harga gula berjangka untuk kontrak Juli 2014 turun 0,27% ke tingkat harga $0,1820/pon atau melemah $0,0005/pon.
Harga gula diprediksi akan kembali berada dalam trend menguat. Hal tersebut dilandasi oleh sentimen positif dari kekhawatiran akan potensi defisit supply gula yang masih cukup tinggi.