Selasa, 12 November 2013

Bursa Saham Jepang berakhir naik 1.30 persen

Tokyo, AFP (11/11) – Pasar saham Tokyo naik 1,30 persen Senin seiring kuatnya data pekerjaan AS yang mendorong sentimen investor di Jepang juga para dealer melihat kinerja pendapatan perusahaan Jepang yang cukup menarik.

Indeks Nikkei 225 naik 183,04 poin menjadi 14,269.84, sedangkan indeks Topix dari seluruh saham bagian pertama naik tipis 0,78 persen atau 9,23 poin menjadi 1,185.65.

Kenaikan saham-saham Tokyo hari Senin muncul setelah hari Jumat Wall Street melakukan reli di mana Dow Jones Industrial Average berakhir pada rekor terbaru di 15,761.78, naik 1,08 persen setelah didorong oleh data pekerjaan yang lebih kuat dari perkiraan.

"Sentimen Ekuitas umumnya tetap kuat secara global - cukup untuk melawan rasa takut terhadap kemungkinan langkah tapering dari the Fed untuk saat ini," kata general manager ekuitas dari SMBC Nikko Securities, Hiroichi Nishi.

"Harapan untuk pertumbuhan ekonomi yang lebih kuat di ekonomi terbesar dunia (AS) seharusnya bisa mendukung kepercayaan dalam arti luas, sedangkan faktor pelemahan yen pada khususnya, seharusnya bisa mendongkrak saham Jepang hari ini," katanya kepada Dow Jones Newswires .

Di pasar uang, dolar ditransaksikan pada level ¥ 99,01 pada perdagangan sore di Tokyo, sedikit lebih lemah dari ¥ 99,04 pada Jumat sore di New York tetapi juga naik dari level ¥ 98 - yen sebelum rilis angka pekerjaan AS Jumat lalu.

Sumitomo Mitsui Financial Group naik 2,03 persen dan ditutup pada ¥ 4.770 menjelang laporan pendapatan hari Selasa, sementara Mizuho Financial Group naik 0,97 persen menjadi ¥ 207 yen. (brc)

Saham Hong Kong ditutup 1.43 persen lebih tinggi

Hong Kong, AFP (11/11) – Saham-saham Hong Kong ditutup 1,43 persen lebih tinggi pada Senin setelah rilis data ekonomi China dan AS yang lebih baik dari perkiraan dan laporan bahwa Beijing akan membuka perusahaan negara untuk dapat diinvestasikan oleh pihak swasta dengan porsi yang lebih besar.

Indeks acuan Hang Seng Index ditutup menguat 325,46 poin menjadi 23,069.85 dengan volume transaksi sebesar HK$52.79 milyar ($ 6.81 milyar), mengakhiri lima sesi penuruan berturutturut. Para pedagang merespon laporan berita bahwa China akan memungkinkan investor swasta untuk meningkatkan saham mereka di perusahaan-perusahaan milik negara.

Investor akan selalu waspada untuk setiap berita yang muncul terkait reformasi China karena Partai Komunis di negara itu yang mengadakan rapat kebijakan sekali dalam satu dekade pada akhir pekan lalu.

Saham pembuat komponen elektronik, Johnson Electric reli ke level tertinggi dalam tujuh tahun terakhir setelah beberapa analis saham menaikan peringkat saham tersebut pasca rilis hasil pendapatan semester pertamanya.

Pasar saham Hong Kong juga terangkat oleh data yang menunjukkan bahwa ekonomi AS menambah 204.000 pekerjaan di bulan Oktober, dua kali lipat dari perkiraan analis sebelumnya. Data yang lebih positif juga keluar dari China pada akhir pecan yang menunjukkan tingkat output industri yang tumbuh sebesar 10,3 persen per tahun pada bulan Oktober.

Sementara itu, saham-saham China berakhir sedikit lebih tinggi. Shanghai Composite Index naik 0,16 persen atau 3,34 poin di 2,109.47 dengan volume sebesar 59,9 miliar yuan ( $ 9.8 milyar ) .

Emas jatuh pada kuatnya data China, ketakutan tapering Fed

New York, 11/11 (Reuters) – Harga emas jatuh pada hari Senin ke level terendah dalam hampir satu bulan terakhir setelah ada tanda-tanda pertumbuhan ekonomi yang stabil di China yang memicu kekhawatiran tentang pengetatan moneter disana dan memperpanjang penurunannya di sesi sebelumnya terkait kekhawatiran tapering dari Federal Reserve AS.

Harga emas turun setelah data yang dirilis akhir pekan menunjukkan inflasi tahunan China naik dan output industri manufaktur serta data investasi menunjukkan tanda-tanda stabilisasi dalam perekonomian terbesar kedua di dunia tersebut meningkatkan kekhawatiran pasar terhadap pengetatan kebijakan.

Emas jatuh untuk sesi ketiga berturut-turut. Ini mencatat penurunan terbesar satu hari di lebih dari sebulan terakhir pada hari Jumat lalu saat data pekerjaan AS untuk bulan Oktober yang cukup kuat, memicu spekulasi akan memangkas stimulus pembelian obligasi The Fed sedini bulan Desember mendatang.

"Emas masih diperdagangkan di bawah ancaman tapering the Fed respon terhadap data penggajian non pertanian hari Jumat lalu," kata David Meger, direktur perdagangan logam di pialang berjangka, Vision Financial Markets.

"Keberlangsungan penguatan pasar ekuitas terus meningkatkan investasi dolar dan menjauhi logam mulia," kata Meger. Spot emas turun 0,5 persen pada posisi $ 1,282.56 per ounce pukul 01:54 WIB, setelah sebelumnya mencapai terendah sejak 17 Oktober di $ 1,278.94 per ounce pada awal perdagangan. Emas berjangka Comex, AS untuk Desember turun $ 3,50 dan diselesaikan pada $ 1,281.10 per ounce, dengan volume perdagangan sekitar 45 persen di bawah rata-rata 250 - hari, berdasarkan data Reuters. (brc)