Rabu, 11 September 2013

Data ekonomi China dukung reli Wall Street

New York, Antaranews (10/09) – Saham-saham di Wall Street berakhir naik pada Selasa (Rabu pagi WIB), didukung data ekonomi China yang lebih baik dan berkurangnya kekhawatiran tentang Suriah, meskipun saham Apple turun setelah meluncurkan dua iPhone baru.

Indeks Dow Jones Industrial Average melompat 127,94 poin (0,85 persen) menjadi ditutup pada 15.191,06, lapor AFP. Indeks berbasis luas S&P 500 meningkat 12,28 poin (0,73 persen) menjadi 1.683,99, sementara indeks komposit teknologi Nasdaq bertambah 22,84 poin (0,62 persen) menjadi berakhir pada 3.729,02.

Produksi industri China naik pada Agustus di laju tercepat dalam 17 bulan, menurut data resmi, memberikan bukti lebih lanjut dari kebangkitan ekonomi terbesar kedua di dunia itu. Keuntungan pada Selasa terjadi ketika investor terus berharap bahwa proposal oleh Rusia untuk menempatkan senjata kimia Suriah di bawah pengawasan internasional bisa mencegah serangan militer AS.

Operator indeks Dow, S&P Dow Jones Indices, mengumumkan pihaknya akan mencoret Alco, Bank of America dan Hewlett-Packard dari indeks 30 saham unggulan (blue-chip) pada 23 September, menggantinya dengan Goldman Sachs, Nike dan Visa.

Dow mengutip nilai saham rendah dari perusahaanperusahaan yang dikeluarkan dan "keinginan untuk mendiversifikasi sektor dan indeks yang merupakan representasi kelompok industri."

Bursa Tokyo ditutup naik 1.54 persen

Tokyo, AFP (10/09) - Pasar saham Jepang naik 1,54 persen pada perdagangan Selasa, memperpanjang reli hari sebelumnya menyusul data pertumbuhan yang positif dan kesuksesan Tokyo untuk menjadi tuan rumah Olimpiade 2020.

Indeks Nikkei 225 ditutup 218,13 poin lebih tinggi pada posisi 14,423.36, sementara indeks Topix dari seluruh saham bagian pertama naik 1,47 persen, atau 17,22 poin di 1,190.22.

"Pada level teknis, tidak diragukan lagi bahwa pasar sedikit overbought," kata general manajer ekuitas dari SMBC Nikko Securities, Hiroichi Nishi.

"Prospek rebound pada ekonomi global telah membuat pasar saham menjadi lebih percaya diri dan telah membuat arah keatas yang lebih jelas. Pasar masih akan tetap pada tren bullish yang disertai dengan pelemahan yen." Nishi menambahkan.

Indeks Nikkei melonjak 2,48 persen pada Senin setelah Jepang merevisi pertumbuhan ekonomi untuk periode April-Juni, sementara data perdagangan yang lebih baik dari perkiraan di China memberikan indikasi bahwa ekonomi nomor dua dunia itu juga melampaui titik balik dari perlambatan ekonomi.

Perusahaan Olimpiade terkait rally setelah Tokyo terpilih pada akhir pekan untuk menjadi tuan rumah Olimpiade Musim Panas 2020.

Di pasar mata uang, dolar berada pada level 99,75 yen, dari 99,69 yen di New York hari Senin sore. (brc)

Bursa saham HK ditutup naik hampir satu persen

Hong Kong, AFP (10/09) – Bursa saham Hong Kong naik 0,99 persen pada hari Selasa, menambah gain hari sebelumnya setelah reli di Wall Street dan data ekonomi lain yang optimis dari China. Indeks acuan Hang Seng naik 226,00 poin menjadi 22,976.65 dengan volume transaksi sebesar HK $ 78.24 milyar ($ 10,10 miliar). China merilis data produksi industri yang naik 10,4 persen per tahun untuk bulan Agustus. Ini adalah laju tercepat dalam 17 bulan terakhir, sementara tingkat penjualan ritel, indikator utama dari belanja konsumen, naik lebih baik dari yang diperkirakan sebesar 13,4 persen.

Kenaikan angka produksi industri dan penjualan ritel tersebut menambah angka perdagangan optimis yang rilis pada akhir pekan lalu yang menunjukan bahwa perlambatan di ekonomi nomor dua terbesar dunia itu mungkin telah berakhir.

Sentimen tersebut juga dikompori oleh reli Wall Street, di mana indeks Dow Jones naik 0,94 persen, indeks S & P 500 naik 1,00 persen dan Nasdaq gain 1,26 persen.

Diantara saham; China Mobile naik 2,03 persen menjadi HK$ 87,85, sementara Minsheng Bank naik 3,24 persen ke HK$ 9,55 dan China Construction Bank naik 1,5 persen menjadi HK$ 6.1. Sementara itu, pasar saham China ditutup naik 1,15 persen. Shanghai Composite Indeks naik 25,46 poin menjadi 2,237.98 dengan nilai transaksi 191.1 milyar yuan ($ 31.2 milyar). Indeks itu mencatat kenaikan 3,39 persen pada hari Senin kemarin. (brc)

Emas catat penurunan terbesar dalam dua pekan terakhir

New York, 10/09 (Bloomberg) – Emas mencatat kejatuhan yang paling dalam di dua bulan terakhir sebagai Sekretaris Negara AS, John Kerry mengatakan bahwa Amerika akan mempertimbangkan rencana dari Rusia untuk menghilangkan senjata kimia Suriah dalam upaya untuk meredakan potensi serangan militer.

Pemimpin Mayoritas Senat AS, Harry Reid mengatakan upaya diplomatik untuk membujuk Suriah menyerahkan senjata kimianya harus diberikan waktu untuk bekerja, dan sekelompok senator bipartisan tetap akan menyusun alternatif usulan otorisasi untuk serangan militer AS. Emas juga jatuh pada spekulasi bahwa Federal Reserve akan segera memangkas stimulus moneternya, mengikis daya tarik logam sebagai alternatif investasi.

Harga emas telah berada di bawah tekanan dalam menanggapi tanda-tanda terbaru dari de-eskalasi terkait krisis Suriah, seperti dikatakan oleh Commerzbank AG di Frankfurt dalam sebuah laporan. "Kemungkinan The Fed sudah mulai menurunkan kembali pembelian obligasi setelah pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) minggu depan juga akan membebani harga emas."

Emas berjangka untuk pengiriman Desember turun 1,6 persen dan ditutup pada posisi $ 1.364 per ounce pukul 1:54 p.m. di Comex,i New York, penurunan terbesar untuk kontrak paling aktif sejak 5 Juli. Logam ini telah merosot 19 persen sejak awal tahun.

Pada tanggal 28 Agustus, harga mencapai 15-minggu tertinggi di $ 1434 saat AS mengindikasikan akan menyerang Suriah terhadap tuduhan penggunaan senjata kimia kepada warga sipilnya.

Rebound telah selesai, sebagian karena meredanya ketegangan di Suriah, dan harga dapat turun ke $ 1.200 pada akhir tahun ini, Societe Generale SA mengatakan hari ini dalam sebuah laporan. Penjualan "kuat" pada exchange-traded funds mungkin akan segera dilanjutkan, kata bank tersebut. (brc)

"Emas relatif terlihat kembali mengalami pressure di tengah volatilitas harian yang cenderung meningkat, ditandai dengan penguatan dan pelemahan yang relatif lebar dan dalam waktu yang singkat. Emas memang mencoba menembus trendline dari downchannel (hijau), namun kembali gagal. Apabila sekali terjadi breaklow, setidaknya untuk sesi hari ini, maka bisa jadi emas mengonfirmasi lost confidence, dan ini harus disikapi lebih hati-hati. Potensi reli yang muncul diperkirakan juga masih terbatas dan bisa tertahan pada resisten trendline dari down-channel. Support terdekat yang cukup relevan kemungkinan adalah 1350 atau 1325.90."