Jumat, 12 Juli 2013

Wall St. catat rekor penutupan terbaru

New York, Bloomberg (11/07) – Saham-saham AS melonjak, membawa Indeks Standard & Poor 500 ke level rekor penutupan tertinggi mengikuti Ketua Federal Reserve, Ben S. Bernanke yang masih mendukung keberlanjutan stimulus moneter. 

Index S & P 500 naik 1,4 persen menjadi 1,675.02 pada pukul 4 pm di New York. Index tersebut mengalahkan rekor penutupan 1,669.16 yang tercatat 21 Mei lalu dan menghapus kerugian sejak Bernanke pertama kali mengusulkan the Fed untuk mengekang stimulus tahun ini. Indeks Dow Jones Industrial Average melompat 169,26 poin, atau 1,1 persen ke posisi 15,460.92, juga capai rekor. Stimulus bank sentral telah menjadi bahan bakar reli di saham seluruh dunia, dengan indeks acuan AS melonjak 148 persen dari terendah Maret 2009. Index S & P 500 telah naik selama enam hari berturut-turut, kemenangan beruntun terpanjang sejak 11 Maret, dan menuju kenaikan mingguan terbesar sejak 4 Januari.

Bernanke kemarin mengatakan bahwa "kebijakan moneter akomodatif untuk masa mendatang" masih sangat diperlukan dalam perekonomian terbesar di dunia tersebut. Ketua the Fed berbicara hanya tiga jam setelah bank sentral merilis risalah dari pertemuan 18-19 Juni lalu yang menunjukkan bahwa sekitar setengah dari 19 peserta dalam Federal Open Market Committee ingin menghentikan program pembelian obligasi bulanan senilai $ 85 milyar pada akhir tahun.

Namnun pada saat yang sama, risalah rapat tersebut menunjukkan bahwa banyak pejabat the Fed terlebih dahulu ingin melihat lebih banyak tanda-tanda membaiknnya pasar tenaga kerja sebelum memangkas atau menghentikan pembelian obligasi yang dikenal sebagai pelonggaran kuantitatif (QE) tersebut. (brc).

Sebagian besar saham Jepang turun, Nikkei masih positif

Tokyo, Bloomberg (11/07) – Sebagian besar saham-saham Jepang turun, dengan index Topix jatuh untuk hari kedua dan produsen kertas serta elektronik memimpin penurunannya.

Indeks Topix turun kurang dari 0,1 persen menjadi 1,194.77 pada penutupan di Tokyo setelah berayun antara keuntungan 0,2 persen dan kehilangan 1,2 persen. Index itu naik 4,8 persen pekan lalu, memperpanjang gain sejak tiga minggu terakhir dengan akumulasi gain lebih dari 12 persen, terbesar sejak April 2009. Sementara, index Nikkei 225 Stock Average naik 0,4 persen menjadi 14,472.58.

"Sama sekali tidak ada arah yang jelas di pasar," kata Isao Kubo, analis ekuitas dari Nissay Asset Management Corp. "Saya pikir pasar saham Jepang masih bisa bullish, namun di lain sisi harga-harga saham telah meningkat pesat sehingga investor mungkin akan lebih berhati-hati."

Setelah terjun sebanyak 18 persen dari tertinggi 22 Mei, index Topix kini pulih kembali di tengah optimisme terhadap Perdana Menteri Shinzo Abe untuk mendorong pertumbuhan melalui reformasi ekonomi setelah pemilihan umum pada tanggal 21 Juli mendatang. Investor saat ini terbebani oleh keputusan kebijakan Bank of Japan, komentar dari Ketua Federal Reserve AS, Ben S. Bernanke, yang memperkuat nilai tukar yen.

Sebuah pernyataan yang dirilis di Tokyo hari ini menunjukkan bahwa Bank of Japan tetap dengan janjinya untuk memperluas basis moneter sebesar 60 sampai 70 trilyun yen ($ 71 milyar) per tahun, sejalan dengan perkiraan ke-20 ekonom yang disurvei Bloomberg News. Perekonomian mulai pulih secara moderat, kata bank sentral Jepang tersebut. (brc)

Bursa HK dan Shanghai melonjak pada harapan stimulus China

Hong Kong, Bloomberg (11/07) – Saham-saham Hong Kong dan China reli pada hari Kamis atas harapan bahwa pemerintah China akan meluncurkan paket stimulus untuk mengangkat ekonomi domesik.

Indeks Hang Seng, Hong Kong melonjak 2,55 persen, atau 532,93 poin, menjadi 21,437.49 dengan volume transaksi sebesar HK$73.07 milyar.

Perdagangan juga naik karena komentar dari bos Federal Reserve AS, Ben Bernanke yang masih mendorong stimulus untuk tetap di tempatnya "di masa mendatang".

Di China, PM Li Keqiang menekankan pentingnya menstabilkan pertumbuhan dan mencegah tergelincir ekonomi di bawah "batas bawah", berdasarkan laporan dari media pemerintah. Ini menunjukkan bahwa pemerintah China mungkin akan mengambil langkah-langkah untuk mendukung perekonomian domestik lebih lanjut.

"Nada bicara PM Li menunjukkan kepada kita bahwa sikap kebijakan di (semester kedua) mungki akann melunak," tulis ekonom dari Nomura, Zhiwei Zhang dalam sebuah laporan penelitiannya.

Perekonomian China berkembang sebesar 7,7 persen pada kuartal pertama tahun ini, lebih rendah dari pertumbuhan 7,9 persen yang terdaftar di kuartal keempat tahun lalu, memicu kekhawatiran bahwa rebound pertumbuhan mulai kehilangan momentumnya.

Beijing telah menetapkan target pertumbuhan untuk tahun 2013 sebesar 7,5 persen. Pemerintah akan mengumumkan angka produk domestik bruto (GDP) untuk kuartal kedua pada hari Senin mendatang. (brc)

Emas naik ke level tertinggi 2 pekan

New York, 11/07 (Bloomberg) – Emas berjangka reli ke level tertinggi dua minggu setelah Ketua Federal Reserve, Ben S. Bernanke kemarin mengatakan bahwa AS membutuhkan "sangat membutuhkan kebijakan moneter yang akomodatif di masa mendatang."

Bullion merosot 23 persen di kuartal terakhir setelah Bernanke mengatakan bahwa bank sentral dapat mengurangi pembelian aset bulanan senilai $ 85 milyar pada tahun ini. Risalah pertemuan kebijakan the Fed yang dirilis kemarin menunjukkan banyak pejabat ingin melihat lebih banyak tanda-tanda peningkatan di pasar tenaga kerja sebelum memangkas program pembelian obligasinya. Klaim untuk tunjangan pengangguran di AS secara tak terduga mengalami peningkatan ke level tertinggi dua bulan pada pekan yang berakhir 6 Juli lalu berdasarkan angka dari Departemen Tenaga Kerja AS yang dirilis hari ini.

"Emas mendapat dorongan setelah Bernanke memberikan kesan bahwa pemangkasan program saat ini adalah masih mimpi yang jauh," kata Carlos Perez-Santalla, broker dari Marex North America LLC, dalam sebuah wawancara telepon. "Hari ini menunjukan adanya fakta bahwa perekonomian masih belum sepenuhnya pulih."

Emas berjangka untuk pengiriman Agustus naik 2,6 persen untuk menetap di $ 1,279.90 per ounce pada pukul 1:46 p.m. di Comex, New York, lompatan terbesar untuk kontrak teraktif sejak 1 Juli. Sebelumnya, logam mulia menyentuh $ 1,297.20, tertinggi sejak 24 Juni, terakhir kali harga mencapai $ 1.300.

"Sentimen sekarang adalah akan ke atas, dan pasar akan mencari upaya untuk menempuh $ 1,300 kembali," ungkap David Govett, kepala logam mulia dari Marex Spectron Group di London hari ini dalam sebuah laporan. (brc)

"Menjelang akhir pekan ini harga emas terus mengalami pemulihan, merupakan yang ke-4 secara berturut-turut. Setidaknya ini cukup untuk mengontribusi penguatan lanjutan meskipun karakter hariannya relatif minim jika dibandingkan koreksi ekstrim yang terjadi pada minggu-minggu sebelumnya. Target terdekat ke posisi 1300 kemungkinan terbuka, dan baru diperhatikan kembali kecenderungannya. Jika masih disusul dengan penembusan resisten di 1312-an, maka dapat diartikan kuat bullish short-term mulai terdefinisi. Namun apabila relatif tidak terjadi penguatan yang signifikan, atau cenderung flat, bisa diartikan pula harga minim akan “insentif” pemicu kenaikan."