Jumat, 31 Mei 2013

DATA MARKET GLOBAL


ULASAN TEKNIKAL


Saham AS naik pasca laporan GDP

New York, Bloomberg (30/05) – Saham-saham AS naik, menyusul penurunan terbesar Dow Jones Industrial Average dalam empat minggu terakhir karena data yang lebih lemah dari perkiraan pada pertumbuhan ekonomi dan klaim pengangguran mendorong spekulasi bahwa Federal Reserve akan mempertahankan stimulus moneternya.

Saham perusahaan finansial mendapatkan gain terbesar dari 10 kelompok dalam indeks Standard & Poor 500, meningkat sebesar 1,1 persen. Bank of America Corp melonjak 2,6 persen, gain terbesar untuk komponen Dow Jones.

Index S & P 500 menguat 0,4 persen menjadi 1,654.41 di New York, sementara Dow Jones Industrial Average bertambah 21,73 poin, atau 0,1 persen, ke level 15,324.53.

Ekuitas AS menguat hari ini setelah rilis data yang meleset dari estimasi memicu spekulasi bahwa The Fed akan terus mendukung ekonomi terbesar di dunia melalui pembelian obligasi. Produk domestik bruto (GDP) tumbuh pada tingkat tahunan 2,4 persen di kuartal pertama, kurang dari perkiraan sebesar 2,5 persen. Data terpisah juga menunjukkan bahwa lebih banyak orang Amerika yang mengajukan klaim untuk pembayaran asuransi pengangguran pekan lalu, dan indeks penjualan rumah yang tertunda naik kurang dari perkiraan selama bulan April.

Pekan lalu sebagai Ketua Fed Ben S. Bernanke mengatakan bahwa bank sentral dapat menurunkan skala stimulus moneternya yang dikenal sebagai pelonggaran kuantitatif, jika para pejabat melihat tanda-tanda perbaikan yang berkelanjutan dalam pertumbuhan.(brc)

Bursa saham Jepang anjlok lebih dari 5 persen

Tokyo, Telequote(30/05) - Bursa saham Tokyo anjlok lebih dari 5 persen pada perdagangan Kamis karena kegelisahaan investor sehingga membuang kepemilikan saham dibelakang penguatan yen dan setelah Wall Street jatuh pada kecemasan seputar pertumbuhan global.

Indeks acuan Nikkei 225 kehilangan 5.15 persen atau 737.43 poin di 13589.03, sementara indeks Topix jatuh 3.77 persen atau 44.45 poin ke posisi 1134.42.

Kerugian terakselerasi sejak pertengahan siang mengikuti apresiasi yen – nilai tukar yen sangat terkait dengan nilai dari unit saham terhadap kinerja perusahaan eksportir Jepang. Wall Street pada perdagangan Rabu jatuh tajam atas kecemasan seputar pemulihan ekonomi global yang menyebabkan kenaikan pada imbal hasil obligasi Treasury AS.

Kejatuhan pasar ini membuat Menteri Ekonomi Jepang, Akira Amari mengatakan pasar untuk tenang dan berharap “market kembali normal ketika situasi domestic dan internasional kembali stabil,” mengutip Nikkei business daily.

Beberapa jam sebelumnya, Kepala Sekretaris Kabinet Yoshihide Suga, juru bicara utama pemerintah, mengatakan bahwa Organisasi untuk Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) memangkas proyeksi pertumbuhan untuk ekonomi-ekonomi paling maju di dunia, kecuali Jepang.

OECD pada Rabu memangkas perkiraan pertumbuhan ekonomi dunia yang untuk tahun 2013 menjadi 3,1 persen dari 3,4 persen, memicu kekhawatiran tentang keadaan ekonomi global. Di sore di Tokyo dolar merosot ke ¥ 100,71 terhadap ¥ 101,13 di New York Rabu sore, sementara euro juga melemah di ¥ 130,71, dari ¥ 130,87. (brc)