Kamis, 16 Mei 2013

ULASAN TEKNIKAL


Spekulasi Stimulus Angkat Wall Street

New York, Bloomberg (15/05) – Penguatan saham-saham AS mendorong indeks acuannya ke rekor baru karena karena beberapa data yang menunjukkan pelemahan memunculkan spekulasi bahwa the Fed akan tidak terburu-buru untuk menarik skala stimulusnya.

Index Standard & Poor 500 naik 0,5 persen di 1,658.78. Indeks acuan saham AS itu telah membuat rekor tertinggi untuk 9 kali dari 10 sesi terakhir. Indeks Dow Jones Industrial Average menambahkan 60,44 poin atau 0,4 persen ke rekor 15,275.69. "Prospek ekonomi global memberikan dukungan untuk sebuah gagasan bahwa pelonggaran lebih lanjut masih ada, terutama dengan tingkat inflasi yang masih ringan," ungkap Oliver Pursche, co-manager dari GMG Defensive Beta Funds.

Data dari Departemen Tenaga Kerja menunjukkan bahwa harga grosir mencatat penurunan terdalam sejak tiga tahun lalu pada bulan April; mencerminkan penurunan biaya bahan bakar yang membantu mendukung keuntungan.

Produksi industri AS turun di bulan April yang paling dalam sejak delapan bulan, mencerminkan penurunan pada output pabrik dan menunjukkan bahwa produsen Amerika hanya akan memberikan sedikit dukungan bagi perekonomian di tengah lemahnya pasar global dan pemotongan anggaran federal AS. Manufaktur di wilayah New York tiba-tiba menyusut pada Mei karena pabrik menerima sedikit pesanan dan penjualan mengalami stagnansi, ditunjukan dalam sebuah laporan terpisah. Ekonomi kawasan euro menyusut 0,2 persen pada kuartal pertama setelah penurunan 0,6 persen dalam tiga bulan sebelumnya, menurut kantor statistik Uni Eropa di Luxembourg. (brc)

Nikkei 225 tutup diatas 15000 pertama kali sejak 2007

Tokyo, Bloomberg (15/05) – Nikkei 225 stock average Jepang tutup diatas level 15000 untuk pertama kalinya sejak tahun 2007 setelah yen menyentuh level terendah 4,5 tahun terhadap dollar. Index Nikkei 225 gain 2.3 persen dan berakhir pada posisi 15096.03 di Tokyo, tertinggi sejak 28 Desember 2007 silam. Volume perdagangan bursa mencapai 54 persen diatas rata-rata 30 hari. Sementara, index Topix ditutup 1.8 persen lebih tinggi di posisi 1,252.85.

"Setiap kali yen jatuh di bawah level kunci, Nikkei melewati tertinggi sebelumnya karena penurunan yen bisa meningkatkan keuntungan perusahaan, terutama bagi produsen," kata Masaru Hamasaki, senior strategist dari Sumitomo Mitsui Asset Management Co. "Saham-saham akan meningkat lebih lanjut karena investor menyadari dampak dari kebijakan pelonggaran pemerintah Jepang. Dan berdasar pada hal itu, saya berpikir saham-saham belum mahal."

Yen menyentuh 102,43 per dolar, terendah sejak Oktober 2008, sebelum diperdagangkan pada 102,24 per dollar. Saham Toyota naik 3,7 persen di 6.440 yen dan Canon Inc, produsen kamera terbesar dunia naik 2,6 persen di 3.740 yen. Sementara, Komatsu Ltd, pembuat mesin yang mendapat 30 persen dari pendapatan di Amerika naik 2,3 persen di 2.894 yen.

Saham Sony melonjak hingga 10 persen di 2.072 yen, perolehan saham tertinggi sejak 22 Juli 2011 setelah Loeb, pendiri Third Point LLC, merekomendasikan jual sebanyak 20 persen dari unit Sony Entertaiment dalam initial public offering yang akan membebaskannya dari kebangkrutan bisnis elektroniknya. Dari 754 perusahaan di Topix yang telah melaporkan laba setahun penuh sejak 1 April, dan yang memiliki estimasi dari Bloomberg, sebanyak 452 telah mengalahkan proyeksi analis.

Bursa saham HK catat kerugian dua hari terbesar dalam sebulan terakhir

Hong Kong, Bloomberg (15/05) – Index Hang Seng rebound dari kejatuhan dua hari terbesar dalam sebulan terakhir setelah terbantu saham Li & Fung Ltd dan Esprite Holdings Ltd. Li & Fung, supplier terbesar ke Wal-Mart Stores Inc melonjak 8.4 persen setelah UBS AG menaikan peringkat sahamnya, sementara Esprit gain 5.8 persen setelah peritel busana tersebut mengatakan akan menekan biaya untuk meningkatkan
profitabilitas.

Index Hang Seng gain gain 0.5 persen ke 23,044.24 pada penutupan perdagangan di Hong Kong. Index acuan HK tersebut jatuh 1.7 persen di dua hari terakhir, sementara index komposit Shanghai (China) kehilangan 1.3 persen. Index Hang Seng China Enterprises menguat sebesar 0.5 persen di 11,083.29.

“Orang-orang tidak terlalu bullish maupun bearish – mereka bertindak menurut aliran berita per korporasi,” ungkap Alex Wong, direktur dari Ample Capital Ltd. “Kita tidak bisa terlalu bearish karena fundamental luar negeri sangat kuat. Tapi untuk Hong Kong, sentiment telah terpengaruhi oleh” pelemahan saham-saham China.

Li & Fung, performer terburuk kedua di komponen Hang Seng sejauh tahun ini, sahamnya melonjak 8.4 persen ke HK$11.16. UBS meningkatkan peringkat saham tersebut dari netral menjadi beli, mengutip kekurangan “katalis jangka pendek.”

Esprit naik 5,8 persen menjadi HK$11,28, kenaikan kedua tertajam pada indeks Hang Seng setelah Li & Fung. Esprit akan fokus pada membatasi biaya dengan menutup toko yang tidak menguntungkan dalam enam sampai 12 bulan ke depan, Chief Executive Officer, Jose Manuel Martinez Gutierrez mengatakan dalam webcast kemarin. (brc)