Jumat, 29 Maret 2013

DATA MARKET GLOBAL


ULASAN TEKNIKAL


Bursa AS Tetap Incar Rekor Tertinggi

NILAH.COM, New York - Bursa saham AS berakhir positif pada Jumat (29/3/2013). Indeks S&P mendekati rekor tertinggi di 1.570 dan Dow berada di level terkuat dalam 15 tahun terakhir.

Indeks S&P melampaui level penutupan tertinggi di 1.565,15 setelah pasar menguat dalam beberapa pekan terakhir dengan mengikis kerugian dari sentimen negatif krisis keuangan. Rekor tertinggi di 1.576,09 pernah terjadi pada perdagangan 11 Oktober 2007.

Indeks Dow naik 0,4% ke 14.578,54, indeks Nasdaq lebih tinggi 0,6% ke 3.267,52 dan indeks S&P naik 0,7% ke 1.569,19. Untuk pekan ini, indeks Dow naik 11,2%, indeks S&P naik 10,03% dan indeks Nasdaq naik 8,2%.

Pekan ini merupakan perdagangan terakhir untuk kuartal pertama 2013. Saham Hewlett-Packard mengalami penguatan tertinggi untuk kuartal pertama tahun ini di indeks Dow. Saham HP menguat 67 persen lebih. Sementara saham Caterpillar dan Alcoa mengalami pelemahan terdalam. Indeks Dow pernah tercatat melemah dalam setahun apabila kuartal pertama hanya menguat 8 persen.

Kabar dari Siprus, perbankan telah aktif dengan relatif tertib setelah tutup hampir dua pekan. Langkah pengawasan modal telah diberlakukan dan akan menjadi kebijakan ke depan. Nasabah tidak dapat menarik dana di bank lebih dari 300 euro per hari, menggunakan cek tunai atau mengambil lebih dari 3.000 euro untuk bepergian ke luar negeri.

Bursa Jepang berakhir turun atas penguatan yen

TOKYO, Bloomberg (28/03) – Bursa saham Jepang ditutup turun, memperkecil kinerja kuartal terbaik pada indeks Topix sejak tahun 1988 setelah yen menguat akibat kekhawatiran mengintensifnya krisis utang di Eropa dan merespon jeleknya data perumahan di Amerika.

Index Topix kehilangan 0,9 persen menjadi 1,036.78 pada penutupan bursa di Tokyo. Indeks tersebut naik 21 persen selama kuartal ini, menuju performa terbaik triwulanan sejak Maret 1988. Index Nikkei 225 Stock Average turun 1,3 persen menjadi 12,335.96, memperkecil keuntungan bulan ini menjadi 6,7 persen.

"Sentimen luar negeri semakin parah, dan hanya ada sedikit investor asing yang mau mengambil risiko," kata Tomomi Yamashita, senior fund manager dari Shinkin Asset Management Co di Tokyo. "Saham-saham eksportir dijual karena kekhawatiran tentang kenaikan yen. Kami sedang menunggu data pekerjaan Jepang esok hari dan pertemuan kebijakan bank sentral Jepang bulan depan karena sekarang tidak ada banyak alasan untuk melakukan pembelian."

Yen menguat 0,4 persen terhadap dolar dan 0,3 persen terhadap euro hari ini mengikuti merosotnya obligasi Italia, mendorong yield dari obligasi 10-tahun ke angkat tertinggi dibandingkan obligasi Jerman tahun ini. Partai Demokrat Italia pemimpinan Pier Luigi Bersani mengatakan tidak ada kesempatan koalisi yang luas untuk mengakhiri kebuntuan politik di Italia. Bankbank Siprus akan dibuka kembali untuk pertama kalinya dalam dua minggu terakhir dengan aturan yang baru untuk membatasi akses ke uang tunai sebagai bagian dari kontrol modal yang harus di jalankan setelah negara mengamankan paket bailout dari zona euro. (brc)