SGB LAMPUNG - Harga gula berjangka di bursa ICE Futures New York dini hari tadi akhirnya berhasil ditutup dengan menguat setelah untuk tiga sesi berturut-turut berakhir di teritori negatif (23/4). Sentimen positif muncul disebabkan oleh indikator teknikal yang sudah mengalami jenuh jual. Pada perdagangan sebelumnya harga gula berjangka ICE sempat tergerus melemah ke posisi terendah dalam 2 minggu belakangan.
Harga gula berjangka melemah untuk tiga sesi berturut-turut setelah mengalami rally besar pada perdagangan Kamis pekan lalu. Brazil diperkirakan akan meningkatkan ekspor gulanya tahun ini jika nilai tukar real terus mengalami penurunan. Harapan mengenai peningkatan ekspor dari negara penghasil gula terbesar di dunia tersebut telah memberikan sentiment pelemahan yang kuat bagi harga gula berjangka.
Pemerintah Brazil memang telah memberikan subsidi untuk menggiatkan produksi ethanol. Akan tetapi melemahnya mata uang Brazil membuat para petani lebih untung jika memproduksi dan mengekspor gula ke luar negeri.
Harga gula kasar berjangka di ICE Futures mengalami kenaikan signifikan yang disebabkan oleh rebound teknikal pada penutupan perdagangan dini hari tadi. Harga komoditas ditutup menguat sebesar 0,21 sen atau setara dengan 1,7 persen pada posisi 12,59 sen per pon.
Harga gula kasar berjangka di New York pada perdagangan selanjutnya masih berpotensi untuk melanjutkan penurunan. Saat ini indikator teknikal berada dalam kondisi bearish kuat sehingga dibutuhkan dorongan fundamental yang amat kuat – yang hingga saat ini belum tersedia – untuk bisa membuat solid kenaikan yang terjadi.
Harga gula kasar berjangka di ICE Futures New York berpotensi mengetes level support pada posisi 12,27 sen dan 12,00 sen. Sedangkan level resistance yang akan dites jika terjadi peningkatan harga ada pada posisi 12,79 sen dan 13,10 sen.