SGB LAMPUNG - Harga CPO di bursa komoditas Malaysia untuk kontrak paling aktif pada perdagangan hari ini terpantau mengalami kenaikan meskipun masih terbatas (20/4). Harga CPO berjangka kontrak Juli hari ini bergerak menguat setelah sepanjang bulan April cenderung bergerak dalam pola melemah. Produksi sawit Indonesia yang melimpah membuat harga jual di tingka global tertekan.
Melimpahnya pasokan dari dalam negeri ditambah dengan turunnya data beli negara tujuan ekspor. Kondisi ini menyebabkan para pembeli menahan aksi pembeliannya karena berharap harga komoditas akan terus turun. Akan tetapi pemerintah RI dan Malaysia telah menyiapkan langkah-langkah yang diharapkan akan kembali menggiatkan harga jual CPO global.
Dari dalam negeri sendiri pemerintah telah mewajibkan penggunaan bahan bakar nabati (BBN) biodiesel sebesar 15% berbasis CPO (B-15) yang efektif diberlakukan sejak 1 April 2015. Ketentuan ini mewajibkan solar harus dicampur 15% biodiesel untuk menekan impor bahan bakar minyak (BBM). Hal ini diharapkan akan dapat meningkatkan penyerapan produksi CPO dalam negeri.
Harga CPO kontrak paling aktif di bursa komoditas Malaysia membukukan kenaikan yang cukup baik hari ini. Harga kontrak Juli terpantau menguat sebesar 10 ringgit atau setara dengan 0,4 persen dan diperdagangkan pada posisi 2158 ringgit per ton.
Pergerakan harga CPO berjangka pada perdagangan hari ini berpotensi untuk mengalami pergerakan yang terbatas. Secara fundamental permintaan terhadap komoditas CPO memang masih lemah dari luar negeri sehingga diperkirakan jika terjadi kenaikan juga akan terbatas.
Harga CPO berjangka di bursa komoditas Malaysia berpotensi mengetes level resistance pada posisi 2.180 ringgit dan 2.200 ringgit. Sedangkan level support yang akan dites ada pada posisi 2.120 ringgit dan 2.100 ringgit.