Tampilkan postingan dengan label minyak. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label minyak. Tampilkan semua postingan

Jumat, 11 November 2016

Minyak Mentah Merosot | PT SOLIDGOLDBERJANGKA

PT SOLIDGOLDBERJANGKA - Harga Minyak Mentah Merosot 2 % Tergerus Kekuatiran Kelebihan Pasokan dan Keraguan Rencana OPEC



PT SOLIDGOLDBERJANGKA
- Diperkirakan harga minyak mentah berpotensi lemah dengan kekuatiran kelebihan pasokan. Namun juga akan mencermati perkembangan rencana pemotongan produksi OPEC, yang jika muncul sentimen optimis akan menagnagkat harga dan sebakliknya. Harga diperkirakan bergerak dalam kisaran Support $ 43,80 -$ 43,30, sedangkan jika naik akan bergerak dalam kisaran Resistance $ 44,80-$ 45,30.

Harga minyak mentah tergelincir pada akhir perdagangan Jumat dinihari tadi dengan investor kembali terfokus pada kekhawatiran kelebihan pasokan dan keraguan apakah OPEC dapat menjalankan rencana pemotongan produksi akhir bulan November ini.

Harga minyak mentah berjangka Amerika Serikat West Texas Intermediate turun 98 sen atau 2,16 % pada $ 44,29.

Harga minyak mentah berjangka Brent turun 67 sen atau 1,45 % pada ke $ 45,69 per barel.

Sebagian besar pasar menepis kerugian pasca-pemilu dan bangkit kembali pada hari Kamis, tapi minyak masih menghadapi kekenyangan poduksi yang telah membuat harga di bawah tekanan untuk lebih dari dua tahun terakhir.

Administrasi Informasi Energi Amerika Serikat pada hari Rabu melaporkan kenaikan 2,4 juta barel dalam persediaan minyak mentah domestik menjadi 485 juta barel pekan lalu.

Juga menekan pasar dengan persediaan di pusat pengiriman Amerika Serikat untuk minyak mentah berjangka di Cushing, Oklahoma turun 663.916 barel selama seminggu, menurut pedagang, mengutip layanan monitoring energi Genscape.

Badan Energi Internasional (IEA) mengatakan pada Kamis pasar global akan tetap surplus kecuali OPEC dapat mencapai kesepakatan pada pertemuan 30 November nya.

“Jika surplus pasokan tetap pada tahun 2017, ada beberapa risiko harga jatuh kembali,” kata IEA dalam laporan bulanannya.

Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) akan bertemu di Wina pada 30 November untuk membicarakan pemotongan produksi. OPEC juga telah mengupayakan kerjasama dengan negara non-anggota OPEC, termasuk Rusia, namun keraguan tetap ada apakah mereka bisa mencapai kesepakatan.

Menteri Energi Rusia Alexander Novak mengatakan pada hari Kamis ia melihat peluang yang lebih tinggi untuk mencapai kesepakatan dari sebelumnya, dan bahwa produksi minyak mentah global dapat dibekukan pada tingkat November jika kesepakatan tercapai.
PT SOLIDGOLDBERJANGKA


Sumber : Vibiznews

Selasa, 08 November 2016

Minyak Mentah Naik | SOLIDGOLDBERJANGKA

SOLIDGOLDBERJANGKA - Harga Minyak Mentah Naik 2 % Setelah FBI Bebaskan Clinton Dari Tuduhan Penyalahgunaan Email




SOLIDGOLDBERJANGKA LAMPUNG -
Diperkirakan harga minyak mentah pada perdagangan selanjutnya berpotensi lemah dengan penguatan dollar Amerika Serikat. Harga diperkirakan bergerak dalam kisaran Support $ 44,40 -$ 43,90, sedangkan jika harga naik akan bergerak dalam kisaran Resistance $ 45,40-$ 45,90.

Harga minyak mentah berakhir naik lebih tinggi pada akhir perdagangan Selasa dinihari tadi, didukung keputusan FBI yang membebaskan calon Presiden Amerika Serikat Hillary Clinton terhadap tuduhan penyalahgunaan email, namun keuntungan dibatasi oleh rally dolar Amerika Serikat dan keraguan atas pengurangan produksi yang direncanakan OPEC.

Harga minyak mentah berjangka Amerika Serikat juga didukung oleh penurunan mingguan dari 442.077 barel minyak di pusat pengiriman Amerika Serikat di Cushing, Oklahoma untuk pekan yang berakhir hingga 4 November, menurut laporan monitoring energi Genscape.

Harga minyak mentah berjangka Amerika Serikat West Texas Intermediate (WTI) ditutup naik 82 sen, atau 1,9 %, pada $ 44,89 per barel untuk berakhir positif pertama dalam tujuh sesi.

Harga minyak mentah berjangka Brent diperdagangkan pada $ 46,10 per barel, naik 52 sen, atau 1,1 %, dari penutupan sebelumnya.

Federal Bureau of Investigation mengatakan tidak akan mengenakan tuntutan terhadap Clinton atas penggunaan server email pribadinya. Hal ini menunjukkan prospek buruk bagi kandidat Partai Republik Donald Trump, yang sikap pada kebijakan luar negeri, perdagangan dan imigrasi telah mengkhawatirkan pasar.

Bursa Saham Amerika Serikat melonjak pada Senin, sehari sebelum pemilihan presiden Amerika Serikat, sementara dolar Amerika Serikat  menguat di tengah berita Clinton yang memberikan prospek baik, membuat minyak mentah yang berdenominasi dollar Amerika Serikat lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.

Sekretaris Jenderal Organisasi Negara Pengekspor Minyak Mohammed Barkindo Senin menegaskan kembali komitmen kelompok untuk kesepakatan memangkas produksi yang dibuat di Algiers akhir September, yang berusaha untuk meningkatkan harga setelah dua tahun kelebihan pasokan.

OPEC juga telah menguoayakan kerjasama dari produsen non-anggota, termasuk Rusia, namun banyak analis meragukan kemampuannya untuk mengkoordinasikan pemotongan produksi untuk menyeimbangkan pasar.

Minyak berjangka membukukan persentase penurunan terbesar mingguan sejak Januari minggu lalu dengan Brent jatuh serendah $ 45,08, terlemah sejak 11 Agustus, dan WTI mencapai $ 43,57, terendah sejak 20 September

Ada juga risiko bahwa kekenyangan minyak, yang telah menguat di pasar selama lebih dari dua tahun, bisa terus mengancam pemimpin OPEC de-facto Arab Saudi untuk meningkatkan produksi.
SOLIDGOLDBERJANGKA

Sumber : Vibiznews

Senin, 07 November 2016

Minyak Mentah Akhir Pekan Merosot | SOLID GOLD

SOLID GOLD - Harga Minyak Mentah Akhir Pekan Merosot 1 %Dengan Ketegangan Saudi-Iran, Mingguan Anjlok 9 %

 




SOLID GOLD LAMPUNG
- Diperkirakan harga minyak mentah pada perdagangan selanjutnya bergerak lemah dengan kekuatiran gagalnya pemotongan produksi OPEC, kelebihan pasokan dan menurunnya permintaan. Namun jka dollar Amerika Serikat terealisir terus melemah pagi ini dengan ketidakpastian seputar pemilhan Presiden Amerika Serikat, akan mengangkat harga. Harga diperkirakan bergerak dalam kisaran Support $ 43,50 -$ 43,00, sedangkan jika harga naik akan bergerak dalam kisaran Resistance $ 44,50-$ 45,00.

Harga minyak mentah berjangka pada akhir perdagangan akhir pekan Sabtu dinihari minggu lalu berada di jalur penurunan mingguan terbesar sejak Januari, setelah munculnya ketegangan antara Arab Saudi dan Iran yang bisa menggagalkan rencana pemotongan produksi OPEC.

Pedagang juga mencatat lonjakan persediaan minyak mentah Amerika Serikat pekan lalu dan lemahnya permintaan membebani harga minyak mentah berjangka.

Harga minyak mentah berjangka Amerika Serikat West Texas Intermediate (WTI) turun 59 sen, atau 1,3 %, pada $ 44,07 per barel, setelah jatuh serendah $ 43,57 di awal sesi. Untuk minggu ini, itu turun lebih dari 9 %, penurunan terbesar sejak pertengahan Januari.

Harga minyak mentah berjangka Brent turun 74 sen, atau 1,6 %, pada $ 45,61 per barel, dengan posisi terendah pada $ 45,08. Brent mengakhiri pekan ini turun lebih dari 8 persen.

Pada pertemuan para ahli OPEC pekan lalu, Riyadh mengancam untuk menaikkan tinggi produksi minyak untuk membuat harga turun jika Teheran menolak untuk membatasi produksi, sumber dari Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) kepada Reuters.

Namun sebuah sumber Negara Teluk OPEC mengatakan Arab Saudi tidak mengancam siapa pun dengan peningkatan produksi pada pertemuan ahli OPEC minggu lalu, tapi sumber memperingatkan bahwa produksi di seluruh dunia akan meningkat jika tidak ada kesepakatan pembatasan produksi.

Sekretaris Jenderal OPEC Mohammed Barkindo membantah bahwa Saudi mengancam untuk meningkatkan produksi, Bloomberg News melaporkan. Penurunan harga tertahan oleh laporan tersebut, namun kembali lemah tak lama setelah hal itu.

Pertemuan OPEC dimaksudkan untuk menyusun rincian pemotongan menjelang pertemuan OPEC berikutnya pada 30 November menyusul keputusan untuk mengurangi produksi di Algiers pada 32,5 hingga 33 juta barel per hari dalam rangka untuk meningkatkan harga.

Jumlah kilang minyak Amerika Serikat kembali naik menyusul penurunan pertama di sekitar empat bulan pada minggu sebelumnya. Pengebor Amerika Serikat menambahkan 9 kilang pada minggu terakhir untuk total 450. Pada saat ini tahun lalu, ada 572 kilang beroperasi.

Para analis mengatakan pasar juga terbebani oleh pedagang menarik uang dari berjangka menjelang pemilihan presiden Amerika Serikat pada Selasa, yang dipandang sebagai risiko pasar.

Selain masalah pemilu, harga minyak tertekan fundamental yang lemah, yaitu persediaan minyak mentah Amerika Serikat melonjak, pertumbuhan permintaan rendah, dan keraguan bahwa OPEC dan Rusia setuju pada pembekuan produksi bulan ini.

Ekspor minyak mentah Laut Utara juga akan meningkat secara signifikan pada bulan Desember. Pemadaman tiba-tiba sekitar 200.000 barel per hari minyak mentah Nigeria minyak mentah alternatif light Rabu menimbulkan sedikit perhatian.

Sementara produksi minyak tetap dekat rekor dan persediaan yang tinggi, bank Inggris Barclays mengatakan pertumbuhan permintaan lemah.

Pertumbuhan permintaan selama Juli-September adalah kurang dari sepertiga dari kuartal tahun lalu, Barclays mengatakan dalam sebuah catatan, memperkirakan pertumbuhan kuartal lalu di bawah 1 juta barel per hari (bph).

Kenaikan konsumsi untuk kuartal terakhir tidak akan jauh lebih tinggi, sebelum rata-rata 1,3 juta barel per hari pada 2017, tambah Barclays.

Di Amerika Serikat, persediaan minyak mentah melonjak lebih dari 14 juta barel pekan lalu, sebagai rekor kenaikan terbesar, menyoroti bahwa kelebihanpasokan bahan bakar global yang masih jauh dari selesai.

Juga di Amerika Serikat, Colonial Pipeline yang memproduksi bensin, yang terganggu pekan ini oleh sebuah ledakan, diperkirakan untuk memulai kembali produksi Jalur 1 pada hari Minggu sore.
SOLID GOLD

Sumber : Vibiznews

Jumat, 04 November 2016

Minyak Mentah Merosot | PT SOLID GOLD BERJANGKA

PT SOLID GOLD BERJANGKA - Harga Minyak Mentah Merosot 1,5 % Terganjal Kekenyangan Pasokan dan Pesimisme Rencana OPEC



PT SOLID GOLD BERJANGKA LAMPUNG - Diperkirakan harga minyak mentah pada perdagangan selanjutnya bergerak positif dengan pelemahan dollar Amerika Serikat setelah the Fed mempertahankan suku bunga tidak berubah dan ketatnya persaingan pemilihan Presiden Amerika Serikat. Harga diperkirakan bergerak dalam kisaran Resistance $ 45,20 -$ 45,70, sedangkan jika harga turun akan bergerak dalam kisaran Support $ 44,20-$ 43,70

Harga minyak mentah mencapai posisi terendah intraday lima minggu baru pada akhir perdagangan hari Jumat dinihari tadi setelah peningkatan persediaan minyak mentah Amerika Serikat menambah kekhawatiran atas kekenyangan global dan karena investor tetap skeptis tentang batas produksi yang direncanakan OPEC.

Harga minyak mentah berjangka Amerika Serikat berakhir turun 68 sen, atau 1,5 %, pada $ 44,66 per barel, itu penutupan terlemah sejak 23 September. Level terendah sesi adalah $ 44,37.

Harga minyak mentah berjangka Brent turun 47 sen, atau 1 %, di $ 46,39 per barel, setelah sebelumnya merosot ke terendah $ 45,99, kembali ke 28 September.

Sementara itu, bensin berjangka turun 1,7 % setelah Colonial Pipeline mengatakan kemajuan substansial dibuat dalam memperbaiki jalur bensin utama menyusul ledakan pada hari Senin yang telah menutup pipa pasokan penting ke Pantai Timur.

Para pedagang mengatakan layanan monitoring energi Genscape melaporkan peningkatan mingguan 1,2 juta barel di pusat pengiriman Amerika Serikat di Cushing, Oklahoma.

Hasil ini lebih lanjut menyeret turun harga minyak setelah menyelam Rabu untuk lima pekan. Data pemerintah Amerika Serikat yang dirilis Rabu menunjukkan persediaan minyak di Amerika Serikat melonjak mencapai rekor 14,4 juta barel pekan lalu.

Harga minyak sebelumnya didukung oleh kekhawatiran tentang gangguan pasokan setelah militan di pusat minyak Delta Niger, Nigeria selatan menyerang sebuah pipa yang dioperasikan oleh Nigeria National Petroleum Corporation, Rabu.

Sumber mengatakan, serangan itu memangkas produksi negara itu oleh setidaknya 200.000 barel. Nigeria telah memotong produksi di bulan ini oleh aktivitas pemberontak di saluran pipa dan fasilitas minyak lainnya.

Dolar Amerika Serikat lebih lemah juga mendukung harga dengan membuat minyak dalam denominasi dolar lebih mahal bagi negara-negara pengimpor.

Dolar tergelincir untuk sesi ketiga sebagai penentuan posisi untuk pemilihan presiden Amerika Serikat pekan depan dibayangi ulasan terbaru Federal Reserve, di mana pembuat kebijakan mengisyaratkan mereka berada di jalur untuk menaikkan suku bunga bulan depan.

Minyak mentah berjangka telah meningkat ke tertinggi satu tahun pada bulan Oktober, ketika pelaku pasar optimis bahwa kesepakatan awal dengan OPEC untuk membatasi atau memangkas produksi akan menyebabkan pasar yang lebih seimbang.

Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) akan bertemu pada 30 November di Wina, di mana anggota diharapkan untuk menuntaskan kesepakatan untuk membatasi produksi. Dua tahun kelebihan pasokan global dan harga rendah telah menekan anggaran negara.

OPEC telah membuat tidak jelas berapa banyak masing-masing anggota individu harus dipotong, dan beberapa telah resisten. Pengamat pasar telah tumbuh lebih skeptis bahwa kesepakatan pembatasan produksi dapat tercapai atau diberlakukan.

OPEC berharap bahwa produsen utama non-OPEC, terutama Rusia, akan bergabung dalam kesepakatan untuk memotong produksi. Sementara Rusia telah mengisyaratkan ini bisa menjadi mungkin, produksi minyak mentah mencapai rekor pasca-Soviet sebesar 11,2 juta barel per hari pada bulan Oktober.
PT SOLID GOLD BERJANGKA

Sumber : Vibiznews

Selasa, 01 November 2016

Harga Minyak Mentah Anjlok | SOLID GOLD

SOLID GOLD - Harga Minyak Mentah Anjlok, Akumulasikan Kejatuhan 4 % Bulan Okober



SOLID GOLD LAMPUNG - Diperkirakan harga minyak mentah pada perdagangan selanjutnya bergerak lemah dengan pesimisme pemotongan produksi OPEC. Harga diperkirakan bergerak dalam kisaran Support $ 46,40 -$ 45,90, sedangkan jika harga naik akan bergerak dalam kisaran Resistance $ 47,40-$ 47,90

Harga minyak mentah anjlok pada akhir perdagangan Selasa dinihari tadi, menyentuh satu bulan rendah akibat keraguan tentang kemampuan OPEC untuk mengimplementasikan penurunan produksi yang direncanakan, bahkan sekalipun pejabat OPEC menyetujui dokumen yang menguraikan strategi jangka panjang mereka.

Para pejabat dari Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) menyetujui dokumen pada hari Senin dalam tanda anggotanya mencapai konsensus tentang pengelolaan produksi.

Namun sebelumnya saat perwakilan OPEC bertemu dengan produsen non OPEC pada hari Jumat di Wina, dan kemudian lagi pada hari Sabtu, tidak mencapai syarat tertentu, dan bahkan Iran telah enggan membekukan produksi.

Harga minyak mentah berjangka AS West Texas Intermediate (WTI) untuk Desember ditutup turun $ 1,84, atau 3,8 %, pada $ 46,86, sebagai penutupan terendah sejak 27 September.

Sedangkan harga minyak mentah berjangka kontrak bulan depan patokan internasional Brent, yang berakhir setelah sesi Senin, turun $ 1,39, atau 2,8 %, pada $ 48,32 per barel. Ini jatuh serendah $ 47,98 dalam perdagangan intraday, harga terendah sejak 28 September.

Anjloknya harga minyak mentah di akhir perdagangan bulan Oktober ini membuat harga minyak anjlok selama bulan Oktober ini, anjlok sekitar 4 %, sebagian besar akibat keraguan keberhasilan pemotongan produksi OPEC.

Potensi pengetatan pemilihan presiden Amerika Serikat setelah berita dari FBI dalam penyelidikan baru untuk kandidat Demokrat Hilary Clinton juga mempengaruhi sentimen dan menempatkan investor menjauhi aset berisiko.

Sentimen bearish juga datang dari data layanan monitoring energi Genscape, dikutip oleh pedagang, yang menunjukkan peningkatan dari 585.217 barel minyak mentah di pusat penyimpanan dan titik pengiriman untuk WTI berjangka di Cushing dalam seminggu hingga 28 Oktober.

Harga minyak global telah meningkat sebanyak 13 %, mendorong pemulihan di industri setelah OPEC mengumumkan pada 27 September rencana pemotongn produksi untuk meningkatkan harga setelah penurunan yang dimulai pertengahan 2014.

Tapi General Electric, yang mengumumkan pada hari Senin akan menggabungkan bisnis minyak dan gas dengan Baker Hughes, mengatakan langkah lambat dalam pemulihan harga minyak.

Seorang wakil untuk perusahaan transportasi minyak Euronav NV, Senin menyatakan tidak mungkin bahwa OPEC akan mendongkrak harga karena Iran dan Irak, yang juga telah menolak pemotongan.

OPEC tidak menentukan berapa banyak masing-masing anggota individu harus dipotong, mengatakan bahwa akan diselesaikan pada pertemuan 30 November.

Impor Asia untuk minyak mentah Iran melonjak 70 % pada September pada tahun ini, tanda pangsa pasarnya tumbuh.

Rusia mengharapkan untuk meningkatkan produksi minyaknya sebesar 0,7 % tahun depan dan 0,9 % lebih pada tahun 2018, anggaran federal rancangan menunjukkan. Rusia juga mengharapkan produksi minyak mentah mencapai rekor tinggi 548 juta ton pada tahun 2017, naik dari sekitar 544 juta ton tahun ini.

SOLID GOLD

Sumber : Vibiznews

Kamis, 27 Oktober 2016

Harga Minyak Mentah Sedang Merosot | SOLIDGOLD


SOLIDGOLD - Harga Minyak Mentah Merosot Hampir 2 % Terganjal Keraguan Pemotongan Produksi OPEC



SOLIDGOLD LAMPUNG - Pedagang dan investor tumbuh kurang percaya diri tentang peluang OPEC untuk mengamankan kesepakatan yang efektif untuk mengekang produksi sebagai anggota lainnya mengatakan mereka ingin dikecualikan dari kesepakatan.

Harga minyak mentah turun hampir 2 % pada akhir perdagangan Kamis dinihari tadi setelah meningkatnya keraguan OPEC akan memangkas produksi, mengalahkan sentimen positif penurunan persediaan mingguan minyak mentah Amerika Serikat yang dilaporkan pemerintah Amerika Serikat.

Persediaan minyak mentah Amerika Serikat turun 553.000 barel pekan lalu, Administrasi Informasi Energi (EIA) Amerika Serikat mengatakan, bertentangan dengan 1,7 juta barel yang diperkirakan oleh analis Reuters.

Persediaan minyak mentah di produsen minyak terbesar di dunia telah jatuh tak terduga pada tujuh dari delapan minggu terakhir, membalikkan tren yang biasanya terlihat selama musim gugur ketika persediaan meningkat karena kilang masuk ke perawatan. Sebuah laporan awal pada hari Selasa dari American Petroleum Institute, sebuah kelompok perdagangan, telah melaporkan peiongkatan 4,8 juta barel untuk minggu hingga 21 Oktober.

Harga minyak mentah menahan kerugian setelah data EIA, dengan perdagangan minyak mentah Amerika Serikat sebentar di wilayah positif. Namun rebound terbatas oleh keraguan tentang apakah OPEC yang akan bertemu 30 November di Wina, akan berhasil dalam mengurangi kekenyangan minyak mentah global.

Harga minyak mentah berjangka Amerika Serikat berakhir tueun 78 sen, atau 1,6 %, ke $ 49,18 per barel, setelah jatuh ke $ 48,87, level terendah sejak 4 Oktober.

Harga minyak mentah berjangka Brent turun 91 sen, atau 1,8 %, pada $ 49,88 per barel pada, dekat sesi rendah $ 49,65, harga terendah sejak 30 September

Harga minyak mentah tertekan oleh perselisihan lisan produsen dalam penurunan produksi yang direncanakan oleh Organisasi Negara Pengekspor Minyak. Irak tidak ingin bergabung dengan produksi yang diusulkan dipotong dengan kelompok tersebut telah mengatakan akan menyetujui pada pertemuan rutin di Wina bulan depan.

Dengan Iran, Nigeria dan Libya sudah diperkirakan akan dikeluarkan, bersama dengan berpotensi Venezuela dan Indonesia, kelompok negara produser minyak itu mengatakan pada hari Selasa untuk menargetkan peningkatan 42 % dalam produksi tahun depan, pedagang dan investor tumbuh kurang percaya diri dalam peluang untuk kesepakatan yang efektif.

Irak, produsen terbesar kedua dalam OPEC, berpendapat perlu pendapatan minyak untuk melawan Negara Islam.

Pada pertemuan Algiers, Irak mengatakan OPEC telah meremehkan produksi, yang dipatok pada 4,7 juta barel per hari, dibandingkan dengan penilaian kelompok, berdasarkan sumber-sumber sekunder, dari 4,2 juta barel per hari.

Diperkirakan harga minyak mentah pada perdagangan selanjutnya berpotensi naik dengan melemahnya dollar Amerika Serikat dan aksi bargain hunting setelah harga minyak lebih murah. Harga diperkirakan bergerak dalam kisaran Resistance $ 49,70 -$ 50,20, sedangkan jika harga turun akan bergerak dalam kisaran Support $ 48,70-$ 48,20

SOLIDGOLD

Sumber : Vibiznews

Selasa, 25 Oktober 2016

Minyak Mentah Berakhir Turun | SOLIDGOLD

SOLIDGOLD - Harga Minyak Mentah Berakhir Turun; Rally Wall Street dan Penurunan Persediaan Tahan Kerugian






SOLIDGOLD LAMPUNG - Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) mengumumkan rencana bulan lalu untuk memangkas produksi untuk mendongkrak harga, namun belum memberikan rincian tentang bagaimana mencapai target tersebut. Kelompok ini akan menyepakati rincian bagaimana mencapai target tersebut pada pertemuan berikutnya di Wina pada 30 November.

Harga minyak berakhir turun pada akhir perdagangan hari selasa dinihari (25/10) setelah Irak menolak berpartisipasi dalam pemotongan produksi OPEC, meskipun kerugian menurun setelah rally saham Wall Street dan penurunan persediaan minyak mentah di pusat penyimpanan Amerika Serikat di Cushing, Oklahoma.

Harga minyak mentah berjangka Amerika Serikat West Texas Intermediate (WTI) berakhir turun 33 sen, atau 0,7 %, ke $ 50,52.

Sedangkan harga minyak mentah berjangka Brent turun 30 sen, atau 0,6 %, pada $ 51,48 per barel.

Menteri Perminyakan Irak Jabar Ali al-Luaibi mengatakan pada hari Minggu, bahwa negara produsen terbesar kedua di OPEC, ingin dibebaskan dari pemotongan produksi karena membutuhkan lebih banyak uang untuk memerangi militan Negara Islam.

Falah al-Amiri, kepala marketer minyak Irak SOMO, menambahkan bahwa pangsa pasar Irak telah diredam oleh perang itu yang telah berjuang sejak 1980-an. “Kami harus memproduksi 9 juta (barel per hari) jika bukan untuk perang,” katanya.

Irak mengatakan bisa meningkatkan produksi sedikit bulan ini dari produksi bulan September 4.774.000 barel per hari.

Namun kerugian dibatasi dengan penguatan bursa saham Wall Street dan dengan data dari perusahaan pemantauan energi Genscape yang menunjukkan hasil penurunan dari sekitar 1 juta barel minyak mentah di pusat pengiriman Cushing, Oklahoma untuk WTI selama seminggu hingga 21 Oktober

Komentar dari wakil menteri minyak Iran Amir Hossein Zamaninia juga membantu membatasi kerugian dalam minyak sebelumnya.

Zamaninia mengatakan Teheran akan mendorong anggota OPEC lainnya untuk bergabung dalam pembekuan produksi, menambahkan bahwa $ 55- $ 60 per barel adalah harga yang adil untuk membawa stabilitas ke pasar. Minyak diperdagangkan di atas $ 100 per barel pada pertengahan 2014 sebelum kekenyangan minyak mentah memaksa harga lebih rendah.

Novak juga mengatakan kepada kantor berita Rusia Interfax OPEC telah mengundang negara-negara non-OPEC untuk menghadiri pertemuan tahunan pada 30 November, menurut Dow Jones.

Rusia, produsen minyak No 3 di dunia yang bukan merupakan bagian dari OPEC, yakin mencapai kesepakatan dengan kelompok untuk mendukung pasar, kata Menteri Energi Rusia Alexander Novak, yang telah mengadakan pembicaraan dengan Arab dan pejabat OPEC lainnya.

Setelah pertemuan dengan Sekretaris Jenderal OPEC Mohammed Barkindo, Novak mengatakan bahwa mereka telah membahas mekanisme khusus dari kesepakatan yang mungkin antara Rusia dan OPEC.


OPEC bertujuan untuk mengurangi produksi ke antara 32,5 juta barel per hari (bph) hingga 33 juta barel per hari, dari bulan September 33.390.000 barel per hari.

Diperkirakan harga minyak mentah pada perdagangan selanjutnya berpotensi turun dengan komentar Irak yang menolak bekerja sama dalam pembatasan produksi juga penguatan dollar Amerika Serikat. Namun jika sentimen optimisme pemotongan produksi muncul, akan menguatkan harga. Harga diperkirakan bergerak dalam kisaran Support $ 50,00 -$ 49,50, sedangkan jika harga naik akan bergerak dalam kisaran Resistance $ 51,00-$ 51,50

SOLIDGOLD

Sumber : Vibiznews

Jumat, 21 Oktober 2016

Harga Minyak Mentah Merosot | SOLIDGOLD

SOLIDGOLD - Harga Minyak Mentah Merosot 2 % Tergerus Kekuatan Dollar Amerika Serikat




 
 SOLIDGOLD LAMPUNG - Harga minyak mentah turun lebih dari 2 % pada akhir perdagangan Jumat dinihari (21/10), tertekan profit taking dan penguatan dolar Amerika Serikat.

Indeks dolar Amerika Serikat mencapai tertinggi tujuh bulan terhadap sekeranjang mata uang dan puncak tiga-bulan terhadap euro setelah Bank Sentral Eropa mempertahankan suku bunga tidak berubah.

Pada hari Rabu, minyak ditutup naik sekitar 2 %, dengan minyak mentah Amerika Serikat ditutup pada level tertinggi dalam 15 bulan, setelah penarikan besar dan tak terduga dalam persediaan minyak mentah Amerika Serikat.

Harga minyak mentah berjangka Amerika Serikat West Texas Intermediate (WTI) kontrak bulan depan, yang berakhir pada penutupan Kamis, turun $ 1,17, atau 2,3 %, pada $ 50,43 per barel.

Sedangkan harga minyak mentah berjangka Kontrak bulan depan untuk Brent turun $ 1,35, atau 2,56 %, pada $ 51,32 per barel.

Pemerintah Amerika Serikat telah melaporkan persediaan minyak mentah turun di enam dari tujuh minggu terakhir, mengejutkan analis yang biasanya mengharapkan kenaikan pada saat ini karena tahun dari pemeliharaan kilang.

Persediaan minyak mentah Amerika Serikat telah habis oleh 26,5 juta barel dalam tujuh minggu terakhir, demikian analis di JCB mencatat. Yang tidak biasa bahkan ketika mempertimbangkan badai yang dapat mengganggu produksi minyak dan pasokan oleh kapal tanker.

Pada minggu terakhir sampai 14 Oktober, terjadi penurunan 5,2 juta barel, sementara kilang hanya berlari di 85 %. Impor minyak mentah lebih rendah memicu penarikan, data menunjukkan.

Pemantau energi Genscape menambahkan ke minyak mentah Amerika Serikat prospek yang membaik Kamis dengan melaporkan penurunan hampir 1,25 juta barel pengiriman persediaan minyak mentah di Cushing, Oklahoma untuk WTI berjangka selama seminggu hingga 18 Oktober

Sementara pasar minyak turun di sesi terbaru, mereka masih naik sekitar 13 % sejak 27 September ketika Organisasi Negara Pengekspor Minyak mengumumkan rencana pemotongan pertama sejak 8 tahun untuk mengendalikan banjir global yang telah dibelah dua harga dari tertinggi pertengahan 2014 di atas $ 100 per barel.

Banyak tetap skeptis tentang kemampuan OPEC untuk efektif menerapkan kesepakatan pada pertemuan 30 November pertemuan, tapi gagasan koordinasi di antara 14 negara anggota telah setidaknya menempatkan dasar di bawah harga Brent dan WTI sekitar $ 50 per barel.

Pertemuan November OPEC mungkin setuju pada setengah juta sampai 1 juta per barel untuk pemotongan produksi minyak per hari. Kelompok produsen berharap eksportir non OPEC, terutama Rusia, akan bekerja sama.

Diperkirakan harga minyak mentah pada perdagangan selanjutnya berpotensi turun dengan penguatan dollar Amerika Serikat. Namun jika optimisme pemotongan produksi minyak mentah OPEC meningkat, akan mendukung kenaikan harga minyak mentah. Harga diperkirakan bergerak dalam kisaran Support $ 49,90 -$ 49,40, sedangkan jika harga naik akan bergerak dalam kisaran Resistance $ 50,90-$ 51,40
SOLIDGOLD

Sumber : Vibiznews

Kamis, 20 Oktober 2016

Harga Minyak Mentah Melonjak | SOLID GOLD

SOLID GOLD - Harga Minyak Mentah Melonjak 2,6 Persen Terdukung Penurunan Persediaan Amerika Serikat






SOLID GOLD LAMPUNG - Harga minyak mentah melonjak mencapai tertinggi 15 bulan pada akhir perdagangan Kamis dinihari (20/10), setelah pemerintah Amerika Serikat melaporkan penurunan besar yang mengejutkan dalam persediaan minyak mentah mingguan Amerika Serikat.

Harga minyak mentah berjangka AS West Texas Intermediate (WTI) ditutup naik $ 1,31, atau 2,6 %, pada $ 51,60 per barel, penutupan terbaik sejak 14 Juli 2015. WTI menyentuh $ 51,93 pada puncak sesi, level tertinggi sejak 16 Juli 2015 , ketika WTI mencapai $ 52,17.

Kontrak November berakhir pada akhir perdagangan Kamis. Kontrak Desember menembus level $ 52 pada perdagangan Rabu.

Sedangkan harga minyak mentah berjangka Brent naik 89 sen, atau 1,7 %, pada $ 52,57 per barel, setelah sebelumnya naik setinggi $ 53,14.

Persediaan minyak mentah komersial Amerika Serikat turun 5,2 juta barel menjadi total 468.700.000 barel dalam pekan sampai 14 Oktober, Administrasi Informasi Energi (EIA) melaporkan. Analis yang disurvei oleh Reuters telah memperkirakan EIA untuk melaporkan kenaikan persediaan minyak mentah 2,7 juta barel.

Data EIA juga mengutip impor minyak mentah lebih rendah sebagai faktor untuk penurunan persediaan. Impor minyak mentah Amerika Serikat turun 912.000 barel per hari pekan lalu menjadi 6.470.000 barel per hari, terendah sejak November 2015.

Namun, peningkatan besar yang mengejutkan 2,5 juta barel dalam persediaan bensin yang kontras dengan ekspektasi analis untuk penurunan 1,3 juta barel berarti prospek kurang cerah untuk minyak.

Juga mendukung minyak di awal perdagangan adalah bukti menurunnya produksi di Tiongkok, dan optimisme bahwa Organisasi Negara Pengekspor Minyak akan mengamankan pemotongan produksi pada pertemuan bulan depan.

Menteri Energi Arab Saudi Khalid al-Falih mengatakan pada Rabu bahwa pasar minyak berada di akhir dari penurunan yang cukup sebagai dasar membaik dan pasokan dan permintaan yang menyeimbangkan.

Dia meminta produsen non-OPEC untuk membantu menstabilkan pasar, dan mengatakan peran mereka adalah sama pentingnya dengan peran anggota OPEC. Menteri Energi Rusia Alexander Novak mengatakan pada hari Rabu ia berencana untuk bertemu Falih akhir pekan ini untuk membahas koordinasi tindakan yang mungkin dapat dilakukan.

Produksi minyak mentah Tiongkok turun 9,8 % menjadi 3,89 juta barel per hari (bph), dekat terendah dalam enam tahun dalam penurunan terbesar kedua secara tahunan.

Menambahkan dukungan untuk harga minyak mentah dari produksi yang lebih rendah, tingkat penyulingan di dunia konsumen komoditas terbesar ini naik bulan lalu.

Diperkirakan harga minyak mentah pada perdagangan selanjutnya berpotensi turun dengan aksi profit taking setelah lonjakan minyak mentah. Harga diperkirakan bergerak dalam kisaran Support $ 51,10 -$ 50,60, sedangkan jika harga naik akan bergerak dalam kisaran Resistance $ 52,10-$ 52,60

SOLID GOLD

Sumber : Vibiznews

Rabu, 19 Oktober 2016

Harga Minyak Mentah Naik | SOLID GOLD

SOLID GOLD - Harga Minyak Mentah Naik Terdukung Harapan Pemotongan Produksi OPEC

 
SOLID GOLD LAMPUNG - Harga minyak mentah berakhir lebih tinggi pada akhir perdagangan Rabu dinihari (19/10) terdukung harapan pemotongan produksi OPEC mengangkat minyak mentah berjangka dari posisi terendah sesi.

Harga minyak mentah berjangka Amerika Serikat West Texas Intermediate (WTI) ditutup naik 35 sen atau 0,7 % pada $ 50,29, setelah sebelumnya naik ke $ 50,53.

Harga minyak mentah berjangka Brent naik 19 sen menjadi $ 51,71 per barel, turun dari puncak sesi $ 52,09.

Harga minyak mentah telah naik 13 % dari tiga minggu lalu setelah Organisasi Negara Pengekspor Minyak mengusulkan penurunan atau pembekuan produksi pertama dalam delapan tahun untuk mengendalikan banjir minyak mentah global dan difinalkan pada pertemuan kebijakan 30 November.

Namun rally minyak sempat terhenti di sekitar $ 50 per barel pada keraguan apakah OPEC akan mencapai kesepakatan yang akan memuaskan semua 14 anggotanya. Kebanyakan di kartel yang dipimpin Arab Saudi perlu harga yang lebih tinggi untuk memperbaiki kerusakan terhadap ekonomi mereka setelah minyak mentah jatuh ke hampir $ 26 per barel tahun ini dari 2014 tertinggi di atas $ 100.

Beberapa, seperti Iran, memilih untuk tidak memangkas produksi. Ekspor minyak mentah Iran Oktober yang ditetapkan untuk terus dekat level tertinggi lima tahun sekitar 2,56 juta barel per hari, demikian sumber yang mengetahui jadwal kapal tanker pendahuluan.

Ekspor minyak mentah Arab Saudi pada bulan Agustus turun menjadi 7.305.000 barel per hari dari 7.622.000 barel per hari pada bulan Juli, data menunjukkan pada Selasa.

Beberapa tetap positif di proyeksi permintaan-pasokan mereka untuk minyak.

Analis di Bernstein Energi mengatakan persediaan minyak dunia naik hanya 17 juta barel menjadi 5618000000 barel pada kuartal ketiga, peningkatan terkecil sejak kuartal keempat 2015.

Citi Bank, sementara itu, menunjuk ke sebuah penurunan keseluruhan dalam persediaan dari Amerika Serikat, Jepang, Singapura dan Eropa dari 35,9 juta barel.

Pagi ini setelah pasar minyak tutup, American Petroleum Institute (API) merilis data mingguan terbaru yang mencatat hasil penurunan 3.8 juta barel. Ini menyusul 2.7 juta peningkatan di minggu sebelumnya, sementara pasar memperkirakan peningkatan sekitar 2.4 juta barel pada minggu terakhir. Persediaan bensin mencatat kenaikan dari 0.9 juta barel dalam pekan ini, sementara ada penurunan tajam berturut-turut kedua di distilat 2.3 juta barel.

Pasokan yang lebih rendah, produksi OPEC musiman jatuh terlepas dari kesepakatan dan permintaan tinggi untuk bahan bakar pemanas selama musim dingin belahan bumi utara menggabungkan untuk menunjukkan bahwa pasar akan seimbang pada akhir tahun ini, analis di Wood Mackenzie telah meramalkan.

JBC Energy, sementara itu, mengatakan bahwa pada Oktober tanker dari Teluk telah mencapai tinggi lima tahun, mungkin mencerminkan kekhawatiran bahwa tindakan efektif oleh kelompok OPEC bisa memacu kenaikan harga lebih lanjut nanti pada kuartal keempat dan yang membeli penyimpanan tambahan mungkin ditutupi sebelum November.

Lainnya mengatakan harga minyak tidak bisa mempertahankan kenaikan konstan pekan terakhir pada janji OPEC.

Persediaan minyak mentah Amerika Serikat kemungkinan naik 2,4 juta barel dalam pekan sampai 14 Oktober, sebuah jajak pendapat analis pasar minyak Reuters menyatakan. Pada minggu sebelumnya untuk 7 Oktober, persediaan tumbuh sebesar 4,9 juta barel.

Diperkirakan harga minyak mentah pada perdagangan selanjutnya berpotensi naik dengan penurunan persediaan minyak mentah seperti yang dilaporkan API. Harga diperkirakan bergerak dalam kisaran Resistance $ 50,80 -$ 51,30, sedangkan jika harga turun akan bergerak dalam kisaran Support $ 49,80-$ 49,30

SOLID GOLD

Sumber : Vibiznews

Kamis, 13 Oktober 2016

Harga Emas Naik Tipis | SOLID GOLD


SOLID GOLD - Harga Emas Naik Tipis Setelah Sinyal Dovish Risalah FOMC





SOLID GOLD LAMPUNG - Harga Emas naik tipis pada akhir perdagangan Kamis dinihari setelah risalah pertemuan The Fed memberikan sinyal dovish untuk kenaikan suku bunga Amerika Serikat dalam waktu dekat ini.

Harga emas spot naik 0,01 % pada $ 1,253.31 per ons. Sedangkan harga emas berjangka Amerika Serikat naik 0,18 % menjadi $ 1,253.60 per ons.

Risalah dari pertemuan Federal Reserve Komite Pasar Terbuka September (FOMC) mengungkapkan bahwa anggota umumnya sepakat bahwa kesempatan untuk kenaikan suku bunga telah menguat. Namun tidak ada referensi khusus untuk kenaikan suku bunga pada pertemuan khusus dan nada keseluruhan sedikit lebih dovish dari yang diharapkan.

Dengan beberapa penurunan yang masih terjadi di pasar tenaga kerja dan inflasi terus menjalankan bawah target Komite, mayoritas anggota menilai bahwa untuk saat ini FOMC harus menunggu bukti lebih lanjut dari kemajuan menuju tujuan kerja maksimum dan 2 % inflasi sebelum meningkatkan suku bunga.

Tingkat suku bunga Amerika Serikat lebih tinggi bisa mendongkrak mata uang Amerika Serikat yang ketika naik membuat emas lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.

Analis mengatakan investor yang biasanya membeli emas sebagai lindung nilai terhadap ketidakpastian politik dan keuangan menghindari itu dan itu tercermin dalam kepemilikan emas yang didukung exchange traded fund yang keseluruhan minggu ini di atas 57 juta ons.

Spot platinum naik 0,6 % pada $ 950,4 per ounce setelah jatuh ke $ 939,60 sebelumnya, terendah sejak menyentuh $ 936,81 pada 6 April.

Keduanya platinum dan paladium telah datang di bawah tekanan baru sejak penambang Uni Nasional menandatangani perjanjian upah dua tahun dengan Impala Platinum, efektif 1 Juli untuk Juni 2018.

Investor juga menghindari platinum karena mereka tidak yakin persediaan telah cukup menyusut untuk membenarkan kembali ke pasar. Kepemilikan yang didukung ETF jatuh bulan ini di atas 1,9 juta ton, terendah sejak pertengahan 2013.

Palladium naik 0,2 % menjadi $ 647,80 per ons setelah sebelumnya menyentuh rendah $ 643,72, terendah sejak 19 Juli.

Perak naik 0,7 %menjadi $ 17,56 per ons.

Diperkirakan harga emas berpotensi naik dengan pudrnya kenaikan suku bunga Amerika Serikat dalam waktu dekat ini. Namun penguatan dollar Amerika Serikat jika terus berlanjut dapat menekan harga emas. Harga emas diperkirakan bergerak dalam kisaran Resistance $ 1,255-$ 1,257, sedangkan jika harga turun akan bergerak dalam kisaran Support $ 1,251-$ 1,249.

SOLID GOLD

Sumber : Vibiznews

Jumat, 07 Oktober 2016

Minyak Mentah Naik| SPT SOLID GOLD BERJANGKA

PT SOLID GOLD BERJANGKA - Harga Minyak Mentah Lewati $ 50



 PT SOLID GOLD BERJANGKA LAMPUNG
- Harga minyak mentah Amerika Serikat berakhir di atas $ 50 untuk pertama kalinya sejak Juni pada akhir perdagangan Jumat dinihari, didukung oleh berita dari pertemuan informal OPEC untuk pemotongan produksi dan penurunan mengejutkan dalam persediaan minyak.

Harga minyak mentah berjangka Amerika Serikat ditutup naik 61 sen, atau 1,2 %, pada $ 50,44 per barel, level penutupan terbaik sejak 9 Juni. naik ke puncak sesi $ 50,58 pada hari Kamis.

Harga minyak mentah berjangka Brent naik 68 sen, atau 1,3 %, ke $ 52,54 per barel pada 02:39 ET (1839 GMT), sedikit turun dari puncak hari ini dari $ 52,65 dan tidak jauh dari tertinggi 2016 di $ 52,86 pada 9 Juni.

Minyak mentah telah naik lebih dari $ 6 per barel sejak Organisasi Negara Pengekspor Minyak mengumumkan pembicaraan informal Aljazair pada 28 September bahwa berharap mengurangi produksi ke 32,5-33 juta barel per hari. Ini akan menghilangkan sekitar 700.000 barel per hari dari kekenyangan global yang diperkirakan oleh analis di 1.000.000-1.500.000 barel per hari.

Awal sesi, pasar mengurangi keuntungan setelah pedagang mencermati laporan pemantauan energi layanan Genscape untuk peningkatan hampir 1 juta barel dalam persediaan di Cushing, Oklahoma pusat pengiriman minyak mentah berjangka Amerika Serikat selama seminggu hingga 4 Oktober.

Secara teknis, kedua benchmark telah meningkat terlalu banyak terlalu cepat, dengan Relative Strength Index Brent pada 69 dan WTI di 65 – tepat di bawah level overbought dari 70.

Minyak jatuh dari atas $ 100 per barel pada pertengahan 2014 untuk sekitar $ 26 di bulan Februari tahun ini dari kelebihan pasokan hingga 2 juta barel per hari dan penolakan OPEC kemudian memotong produksi. Tetapi dengan kelompok mengubah pendiriannya, dan persediaan minyak mentah Amerika Serikat turun tak terduga 26 juta barel lima minggu terakhir, harga telah berubah.

Sejumlah menteri minyak OPEC ditambah dengan Menteri Energi Rusia akan menghadiri sebuah konferensi energi di Istanbul yang diharapkan sebagai pertmuan bersama informal meskipun mereka tidak mungkin untuk membuat keputusan baru, kata sumber OPEC.

“Dalam lingkungan pasar bullish ini cukup untuk mendorong harga lebih tinggi lagi,” kata Commerzbank, yang juga menyatakan Rusia akan menghadiri pertemuan produser pekan depan di Istanbul sebagai dorongan.

Namun, persediaan dekat rekor tertinggi dan bahkan prospek pemotongan sederhana dalam produksi dari eksportir terbesar dunia mungkin tidak cukup untuk mendorong rally lebih berkelanjutan, kata para analis.

Para pedagang mengatakan penurunan harga di awal sesi Kamis mencerminkan fisik minyak mentah lemah setelah eksportir atas Arab Saudi memotong harga minyak mentah ke Asia untuk bulan November sebagai tanda bahwa kekenyangan bahan bakar global bertahan.

Pemulihan pemeliharaan kilang di Eropa, dan penurunan berikutnya dalam permintaan untuk minyak mentah, juga telah menempatkan pasar fisik Laut Utara di bawah tekanan, memaksa penjual untuk menawarkan nilai barel seperti Forties di terlemah sejak Juli.

Secara keseluruhan, analis mengatakan pasar juga didukung pada level saat ini, terutama karena penurunan produksi yang diusulkan yang diumumkan pekan lalu oleh Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC).

“Kami perkirakan bahwa Arab Saudi akan memikul sebagian besar pengurangan produksi dengan penurunan 5 % atau 0,5 juta barel per hari (bph), dengan Negara-negara Teluk lainnya memotong 0,3 juta barel per hari. Dengan Iran, Libya dan Nigeria mendapatkan dispensasi , pemotongan yang tersisa akan berada di pundak dari beberapa anggota yang tidak dapat diandalkan dalam OPEC, “kata Bernstein Energi dalam sebuah catatan.

Menteri Energi Aljazair Nouredine Bouterfa mengatakan kepada media setempat, Kamis OPEC bisa memangkas produksi pada pertemuan akhir November di Wina dengan satu persen lain lebih dari 700.000 barel per hari yang disepakati di Algiers bulan lalu, jika diperlukan.

Kecuali ada gangguan keluaran tak terduga, analis tidak mengharapkan harga untuk bergerak lebih jauh karena produksi tetap tinggi bahkan dengan pemotongan OPEC.

“Produksi Tangguh di Amerika Serikat dan Rusia akan menunda rebalancing pasar minyak mentah dan menjaga pasar surplus ke 2017,” kata BMI Research.

“Dengan respon permintaan tidak cukup untuk melawan pasokan yang kuat, hasilnya adalah revisi ke bawah dari perkiraan 2017 Brent untuk $ 55 per barel dari minyak WTI $ 57 per barel,” kata BMI.

Diperkirakan harga minyak mentah selanjutnya akan mencermati pergerakan dollar Amerika Serikat yang jika terus menguat akan menekan harga minyak mentah. Harga minyak mentah diperkirakan bergerak dalam kisaran Support $ 50,00-$ 49,50, dan jika harga naik akan bergerak dalam kisaran Resistance $ 51,00-$ 51,50.

PT SOLID GOLD BERJANGKA

Sumber : Vibiznews

Kamis, 06 Oktober 2016

Harga Minyak Mentah Melesat | SOLID GOLD

SOLID GOLD - Harga Minyak Mentah Melesat 2 % Setelah Laporan EIA


SOLID GOLD LAMPUNG - Harga minyak mentah mencapai sesi tertinggi pada akhir perdagangan Kamis dinihari, naik ke tertinggi sejak Juni, setelah pemerintah Amerika Serikat melaporkan penurunan tidak terduga persediaan minyak mentah mingguan.

Harga minyak mentah berjangka Amerika Serikat ditutup naik $ 1,14, atau 2,3 %, pada $ 49,83, setelah sebelumnya naik ke $ 49,97, level tertinggi sejak 29 Juni.

Harga minyak mentah berjangka Brent naik, 89 sen, atau 1,8 %, ke $ 51,76 per barel, turun dari hampir empat bulan tinggi di $ 52,09 pada awal sesi.

Persediaan minyak mentah Amerika Serikat turun 3 juta barel menjadi total 499,7 barel dalam pekan sampai 30 September, Administrasi Informasi Energi (EIA) AS melaporkan Rabu. Itu menandai penurunan mingguan kelima berturut-turut.

Analis yang disurvei oleh Reuters telah memperkirakan kenaikan 2,6 juta barel. Tapi American Petroleum Institute (API), sebuah kelompok perdagangan, Selasa menetapkan ekspektasi pasar untuk penurunan persediaan dengan melaporkan penurunan 7,6 juta barel.

Penarikan persediaan datang bahkan saat kilang memotong produksi dan karena impor minyak mentah turun 125.000 barel per hari.

Persediaan bensin naik 222.000 barel, dibandingkan dengan ekspektasi analis dalam jajak pendapat Reuters untuk kenaikan 702.000 barel.

Persediaan distilasi, yang termasuk diesel dan minyak pemanas, turun 2,4 juta barel, dibandingkan ekspektasi untuk penurunan 700.000 barel, data menunjukkan.

OPEC dan produsen minyak non-OPEC berencana mengadakan pertemuan informal di Istanbul 08-13 Oktober untuk membahas bagaimana menerapkan kesepakatan produksi anggota OPEC yang dicapai di Algiers bulan lalu, Menteri Energi Aljazair Nouredine Bouterfa telah mengatakan kepada TV lokal Ennahar.

Dalam sebuah wawancara yang dijadwalkan akan disiarkan pada hari Kamis, Bouterfa mengatakan Aljazair sepakat untuk memangkas produksi yang akan berlaku hingga satu tahun.

Brent telah meningkat dari bawah $ 49 pada 28 September, ketika Organisasi Negara Pengekspor Minyak setuju memotong produksi untuk mendukung harga yang kurang dari setengah tingkat pertengahan 2014.

Berdasarkan kesepakatan itu, OPEC akan menargetkan produksi antara 32,5 juta barel per hari (bph) hingga 33 juta barel per hari, menyiratkan pemotongan sebanyak 740.000 barel per hari dari tingkat Agustus, sebagaimana dilaporkan dalam laporan bulanan OPEC.

Keputusan OPEC untuk menyetujui pemotongan produksi akan membantu memindahkan harga minyak mentah menuju target $ 50 sampai $ 60 per barel, Gary Ross, ketua konsultasi PIRA Energy Group, menyatakan kepada wartawan, Rabu.

Pengekspor minyak Arab Saudi telah memangkas harga minyak mentah unggulan Arab Light untuk pelanggan di Asia untuk bulan November, minyak negara raksasa Saudi Aramco mengatakan pada hari Rabu, membuat pelemahan pada minyak patokan Dubai.

Diperkirakan harga minyak mentah berpotensi melemah dengan penguatan dollar Amerika Serikat setelah data pertumbuhan jasa Amerika Serikat meningkat tinggi. Harga minyak mentah diperkirakan bergerak dalam kisaran Support $ 49,30-$ 48,80, dan jika harga naik akan bergerak dalam kisaran Resistance $ 50,30-$ 50,80.

SOLID GOLD

Sumber : Vibiznews


Rabu, 05 Oktober 2016

Minyak Mentah Naik | PT SOLID GOLD BERJANGKA

PT SOLID GOLD BERJANGKA - Harga Minyak Mentah Naik Terbantu Optimisme Kesepakatan OPEC



PT SOLID GOLD BERJANGKA LAMPUNG - Harga minyak mentah naik sedikit lebih tinggi dalam perdagangan berombak pada akhir perdagangan Rabu dinihari terinspirasi oleh rencana OPEC untuk menurunkan produksi, namun penguatan dollar Amerika Serikat dan pelemahan bursa Wall Street memperkecil keuntungan.

Harga minyak mentah berjangka AS West Texas Intermediate (WTI) berakhir naik 38 sen atau 0,78 % pada $ 49,19. Sesi tinggi untuk WTI merupakan tertinggi sejak 5 Juli.

Harga minyak mentah berjangka Brent turun 14 sen ke $ 50,75 per barel pada 14:40 ET.Meningkat menjadi $ 51,37 di puncak sesi dan tertinggi sejak 10 Juni. Sebelumnya, Brent jatuh ke $ 50,34, setelah menetap pada hari Senin di $ 50,89.

Dolar AS mencapai 13 hari tertinggi terhadap sekeranjang mata uang utama pada harapan untuk kenaikan suku bunga AS sebelum akhir tahun.

Minyak telah naik lebih dari 10 % dalam lima sesi sejak Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) menghidupkan kembali harapan bahwa anggotanya dan produsen minyak utama lainnya akan memberikan kontribusi untuk membatasi produksi ketika OPEC bertemu pada 30 November untuk pertemuan kebijakan.

Hasil tertinggi Selasa di Brent datang setelah berita bahwa sebuah delegasi dari kementerian energi Iran akan mengunjungi Rusia pada bulan Oktober-November untuk menyajikan penawaran minyak berpotensi bagi perusahaan Rusia.

Kantor berita Rusia Interfax melaporkan Menteri Energi Rusia Alexander Novak mengatakan bahwa para ahli dari Rusia dan Arab Saudi akan menentukan tanggal untuk pertemuan kementerian energi dalam waktu dekat.

Target OPEC adalah untuk membawa produksi ke antara 32,5 juta hingga 33,0 juta barel per hari dengan memotong sekitar 700.000 barel per hari dari kekenyangan sekitar 1,0-1.5 juta bph yang diperkirakan oleh analis.

Tapi survei Reuters pekan lalu menunjukkan produksi OPEC kemungkinan mencapai kemungkinan rekor tinggi 33,6 juta barel per hari pada bulan September. Anggota kelompok seperti Iran dan Libya juga telah mengumumkan rencana pasokan lebih.

Dinihari tadi setelah penutupan pasar minyak, American Petroleum Institute (API) merilis data persediaan mingguan mencatat hasil penarikan dari 7.6 juta barel dalam data terbaru setelah penarikan 0.75 juta minggu sebelumnya.

Diperkirakan harga minyak mentah berpotensi meningkat dengan penurunan tajam persediaan minyak mentah mingguan Amerika Serikat seperti yang dilaporkan API. Harga minyak mentah diperkirakan bergerak dalam kisaran Resistance $ 49,70-$ 50,20, dan jika harga turun akan bergerak dalam kisaran Support $ 48,70-$ 48,20.

PT SOLID GOLD BERJANGKA

Sumber : Vibiznews


Senin, 03 Oktober 2016

Minyak Mentah Akhir Pekan | SOLID GOLD BERJANGKA


SOLID GOLD BERJANGKA - Harga Minyak Akhir Pekan Naik; Bulan September Melonjak 8 %



SOLID GOLD BERJANGKA LAMPUNG - Harga minyak mentah akhir pekan Sabtu dinihari (01/10) berakhir naik terdukung rencana penurunan produksi OPEC. Namun kenaikan itu terhana lebih lkanjut dengan profit taking setelah dua hari reli membatasi keuntungan untuk minyak mentah.
Harga minyak mentah AS berakhir bulan hampir 8 % lebih tinggi didukung sebagian besar kesepakatan pembekuan produksi OPEC, dan keputusan The Fed yang tidak menaikkan suku bunga bulan September yang melemahkan dollar AS.
Untuk mingguan, WTI telah naik sekitar 8,5 %, sementara Brent naik hampir 7 % dari penutupan Jumat lalu. Untuk kuartal ketiga, minyak mentah AS kira-kira datar.
Harga minyak mentah berjangka AS West Texas Intermediate ditutup naik naik 41 sen atau 0,86 %pada $ 48,24 per barel.
Harga minyak mentah berjangka Brent turun 19 sen menjadi $ 49,05 per barel.
Juga pada hari Jumat, jumlah kilang minyak AS naik 7 menjadi total 425, menandai waktu 13 dalam 14 minggu terakhir penghitungan telah naik, perusahaan jasa ladang minyak Baker Hughes melaporkan. Pada saat ini tahun lalu, pengebor AS  mengoperasikan 614 kilang minyak.
Pengebor AS pada kuartal ketiga menambahkan 95 kilang minyak, peningkatan terbesar dalam setiap kuartal sejak 2014, namun laju penambahan telah melambat dengan minyak mentah mencapai posisi di bawah $ 50 per barel meskipun rencana pertama OPEC dalam delapan tahun untuk memotong produksi.
Sementara profit taking membebani Brent dan WTI untuk akhir pekan, penurunan pasar juga dibatasi oleh kenaikan saham Wall Street dan penurunan dolar setelah lemahnya data belanja konsumen AS menyarankan Federal Reserve mungkin berhati-hati dalam menaikkan suku bunga dalam waktu dekat.
Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) sepakat pada Rabu untuk memangkas produksi untuk 32,5-33,0 juta barel per hari (bph) dari seluruh 33,5 juta barel per hari, diperkirakan oleh Reuters untuk menjadi tingkat produksi pada bulan Agustus.
Rinciannya, termasuk kuota untuk masing-masing anggota dan data pelaksanaan, akan diselesaikan pada pertemuan kebijakan OPEC pada bulan November.
Sebuah kekenyangan pasokan minyak terus-menerus membawa harga dari tertinggi pertengahan 2014 di atas $ 100 per barrel menjdi di bawah $ 50 hari ini, mendorong kelompok produsen minyak untuk menemukan kesepakatan membatasi produksi.
Rusia, bukan anggota OPEC namun produsen besar saat memompa minyak mentah rekor tertinggi, mengatakan akan menemukan cara untuk membekukan produksi jika negara mencapai kesepakatan dengan anggota OPEC.
Amerika Serikat mengatakan telah sedikit kepercayaan dalam kesepakatan yang mengarah ke harga yang lebih tinggi dalam jangka panjang.
Amos Hochstein, utusan energi AS, mengatakan dalam sebuah wawancara Reuters kesepakatan itu akan baik menyebabkan produksi AS yang lebih tinggi dan memicu harga lain jatuh atau memungkinkan produsen AS untuk memperluas pangsa pasar.
Diperkirakan harga minyak mentah berpotensi mempertahankan kenaikan didukung pelemahan dollar AS. Harga minyak mentah diperkirakan bergerak dalam kisaran Resistance $ 48,70-$ 49,20, dan jika harga melemah akan bergerakndalam kisaran Support $ 47,70-$ 47,20.
Sumber : Vibiznews

Kamis, 26 Mei 2016

Harga Minyak Dekati US$ 50/Barel


SOLID GOLD BERJANGKA - Harga minyak tipe Brent naik 60 sen atau 1,3% ke US$ 49,21 perbarel. Sedangkan minyak West Texas Intermediate (WTI) naik 0,9% ke US$ 49,02 perbarel.

Selain harga minyak, kenaikan Wall Street juga akibat adanya prospek kenaikan suku bunga dari The Fed pada juni lalu.

Pada perdagangan rabu, indeks Dow Jones naik 0,82% menjadi 17.851,51. Indeks S&P 500 naik 0,7% menjadi 2.090,54. Sementara indeks Nasdaq naik 0,7% menjadi 4.894,89.

Ada 6,9 miliar lembar saham yang ditransaksikan. Di bawah rata-rata transaksi harian, sebanyak 7,3 miliar lembar saham dalam 20 hari terakhir - SOLIDGOLD BERJANGKA