Jumat, 14 Juni 2019

Solid Berjangka | Harga Batu Bara Tertekan, Saham Adaro Bertahan Stagnan

Harga Batu Bara Tertekan, Saham Adaro Bertahan Stagnan - Solid Berjangka

Solid Berjangka Lampung - Harga komoditas batu bara yang cenderung tertekan belakangan ini membuat harga saham anggota konstituen LQ-45, PT Adaro Energy Tbk (ADRO) stagnan.

Hingga penutupan Bursa Saham sesi I hari pukul 11.30 WIB Jumat (14/6/2019), saham ADRO yang berbasis pada industr batu bara terkoreksi tipis sebesar 0,78% pada level harga Rp 1.265/unit saham. Volume perdagangan mencapai 12,29 juta unit transaksi senilai Rp 15,63 miliar.

Pada Kamis (13/6/2019), Harga batu bara acuan Newcastle kontrak pengiriman Juli 2019 di bursa Intercontinental Exchange (ICE) berada di level US$ 72,25/metrik ton, atau melemah 0,55%.

Pelemahan disebabkan proyeksi supply yang diperkirakan akan bertambah. Kemarin, Pemerintah Australia mengeluarkan izin proyek pembangunan tambang batu bara raksasa Charmicael kepada Adani Australia, yang merupakan anak perusahaan batu bara raksasa asal India, Adani Group.

Berdasarkan pemberitaan dari Yahoo Finance, seperti yang dikutip dari Reuters, tambang baru tersebut berpotensi menghasilkan 60 juta ton batu bara thermal setiap tahun. Namun pada fase awal, perusahaan rencananya akan memproduksi 10 ton.

"Ekspor batu bara thermal Queensland bisa tumbuh lebih pesat dibanding yang telah diprediksi sebelumnya, seiring dengan izin pemerintah setempat yang memungkinkan untuk memulai pembangunan [proyek]," ujar Viktor Tanevski, analis konsultan Wood Mackenzie dalam sebuah catatan.

"Fase awal 10 juta ton dari proyek tersebut ditujukan untuk ekspor ke India, yang dapat memberikan tekanan ke bawah pada harga batu bar thermal, dan juga bersaing dengan batu bara abu tinggi lain dari Australia dan Afrika Selatan yang mengalir ke India."

Pada kuartal I-2019, laba bersih ADRO per kuartal I-2019 meningkat 60,6% menjadi US$ 74,2 juta. Perusahaan mendapat keuntungan dari investasinya di tambang batu bara Kestrel Australia sebesar US$ 24,5 juta yang membuat Pertumbuhan penjualan naik sebesar 10% YoY.  - Solid Berjangka

sumber : cnbcindonesia

Baca Juga :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar